Isi Buku 23 Kiat Hidup Bahagia (Al-Wasailu Al-Mufidah Lil Hayatis Sa'idah)
Al-Wasailu Al-Mufidah Lil Hayatis Sa'idah (23 Kiat
Hidup Bahagia)
Karya: Asy-Syaikh Abdur Rahman bin Nashir
As-Sa'diy
Biografi Syaikh Nashir As
Sa'diy
1a. Beriman Dan BeramalShalih Dengan Sebenarnya (Bagian 1)
1b. Beriman Dan BeramalShalih Dengan Sebenarnya (Bagian 2)
2. Berprilaku Baik Melalui Ucapan, Perbuatan, dan Segala Bentuk Al-Ma’ruf
3. Bersikap Adil DanBijaksana Dalam Bergaul
4. Meraih Dan Melakukan Al-Fadha’il (Tindak-Tindak Utama)
5. Ciptakan Suasana Jernih Dan Manis di Balik Kekeruhan
6. Jadikanlah Ketenangan Batin dan Pemusatan Jiwa Sebagai Pembantu Anda Menangani Pekerjaan Penting.
7. Selesaikan Pekerjaan Tepat Waktu
8. Pandai-Pandailah Memilih dan Memilah Pekerjaan
9. Jangan Terpancing Emosi Oleh Tutur Kata Buruk Seseorang Yang Diarahkan Kepada Anda
10. Arahkan Pikiran Ke Sesuatu Yang Bermanfaat di Sisi Kehidupan Religi Maupun Duniawi
11. Menata Hati Untuk Mengharap Pahala Ilahi Dalam Berbuat Kebajikan
12. Konsentrasi Untuk Menghadapi Hari Ini
14. Yakinlah, Bahwa Cobaan Itu Kecil Dibanding Besarnya Karunia
15. Melupakan Cobaan Yang Telah Lampau
16. Memandang Ringan Segala Cobaan
17. Jangan Mudah Terguncang Oleh Bayangan Buruk
18. Memohon Pembenahan Ilahi Dalam Segala Urusan
19. Memperbanyak Dzikir Kepada Allah
20. Mensyukuri Berbagai Ni’mat Allah
21. Menyibukkan Diri Dengan Melakukan Suatu Pekerjaan Atau Mengkaji Suatu Ilmu Yang Bermanfaat
22. Pandanglah Kebawah, Anda Akan Melihat Besarnya Ni’mat Allah
23. Percaya Penuh Kepada Allah, Tidak Takluk Kepada Bayangan Buruk
Penutup
Muqoddimah Al Kitab Al-Wasailu
Al-Mufidah Lil Hayatis Sa'idah
Segala puji bagi Allah
yang hanya milikNya puji-pujian seluruhnya. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan Yang
Haq untuk disembah kecuali Allah semata, tiada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi
bahwa Muhamamad adalah hamba dan RasulNya. Semoga Allah senantiasa melimpahkan
shalawat dan salamNya kepada beliau, keluarga dan para sahabat beliau.
Ketentraman dan
ketenangan hati serta hilangnya keresahan dan kesedihan adalah tujuan setiap
manusia. Dengan itu kehidupan bahagia menjadi realita dan kesenangan serta
kegembiraan yang sebenarnya pun terwujud.
Hal ini tergapai lantaran
tiga sarana.
[a] Sarana melalui
pembenahan dan kehidupan religi.
[b] Sarana yang bersifat
alami, dan
[c] Sarana praktis yang
dijalani dengan kesungguhan.
Ketiga sarana ini
hanyalah mungkin dimiliki para mu’min. Sedangkan selain mereka, kalaupun
tergapai oleh mereka satu sisi kebahagian dan karena suatu sarana yang
diupayakan keras oleh orang-orang bijak dikalangan mereka, tidaklah dapat
tergapai oleh mereka sisi-sisi lain yang lebih tinggi manfaatnya, lebih mantap
dan lebih bagus nilainya, baik yang dirasakan secara langsung di dunia ataupun
kelak di Hari Kemudian.
Melalui buku kecil ini,
Penulis akan memaparkan, sebatas ingatan penulis, beberapa sarana untuk
mengayuh tujuan luhur ini, yang setiap orang berupaya untuk meraihnya.
Sebagai manusia ada yang
beruntung meraih banyak dari sarana-sarana itu. Dengan itu ia hidup dan
menjalani kehidupan dengan bahagia. Sebagian yang lain gagal meraih apapun.
Karenanya, ia hidup dan menjalani kehidupan dengan sengsara. Sedang sebagian
yang lain lagi tidak begini dan tidak begitu. Mereka hanya meraih sebatas yang
dapat mereka raih.
Hanya Allah jua
Pengarunia taufiq. KepadaNya kita memohon pertolongan dalam meraih segala
kebaikan dan menangkis semua keburukan.
[Disalin dari kitab
Al-Wasailu Al-Mufidah Lil Hayatis Sa'idah, edisi Indonesia Dua Puluh Tiga Kiat
Hidup Bahagia, Penulis Asy-Syaikh Abdur Rahman bin Nashir As-Sa'di, Penerjemah
Rahmat Al-Arifin Muhammad bin Ma'ruf, Diterbitkan Kantor Atase Agama Kedutaan
Besar Saudi Arabia Jakarta]