Mengapa Kaum Madkhalis Tampak Bergembira dengan Kematian Ulama?
![]() |
Kabeldakwah.com |
Mengapa Kaum Madkhalis
Tampak Bergembira dengan Kematian Ulama?
Fenomena kegembiraan sebagian kelompok tertentu terhadap wafatnya ulama yang tidak sejalan dengan pemikiran mereka merupakan suatu permasalahan yang perlu dikaji dengan objektif dan ilmiah. Salah satu kelompok yang sering disorot dalam hal ini adalah Madkhalis. Beberapa faktor yang melatarbelakangi sikap mereka antara lain:
1. Eksklusivisme dalam
Representasi Manhaj Salaf
Madkhalis meyakini bahwa mereka dan kelompok
mereka adalah satu-satunya representasi sah dari generasi salaf. Pandangan ini
membuat mereka sulit menerima keberagaman dalam memahami Islam, serta cenderung
menolak siapa pun yang berbeda dengan mereka.
2. Pemuliaan Tokoh-tokoh
Tertentu secara Berlebihan
Mereka menganggap tokoh-tokoh utama dalam
lingkungan mereka sebagai Figur yang memiliki otoritas absolut dalam manhaj
salaf, seakan-akan setara dengan para imam besar seperti Ahmad bin Hambal,
Sufyan bin ‘Uyainah, Ibnu Qattan, dan Sufyan Ats-Tsauri. Sikap ini mengarah
pada pengkultusan individu tertentu dan menutup ruang bagi perbedaan pendapat
yang sah dalam Islam.
3. Kesempitan dalam
Memahami Keberagaman Ulama Salaf
Mereka cenderung
beranggapan bahwa seluruh ulama yang dikategorikan sebagai ulama manhaj salaf
sejak zaman sahabat hingga kini sepenuhnya sejalan dengan pemahaman mereka.
Padahal, sejarah mencatat bahwa para ulama memiliki keberagaman dalam
pendekatan keilmuan dan sikap terhadap berbagai persoalan. Di antara mereka ada
yang memberontak terhadap penguasa, ada yang bernuansa tasawuf, ada yang
membolehkan perayaan Maulid Nabi, dan ada yang bercorak Asy‘ariyah.
4. Kesalahan dalam
Penerapan Hukum (Tahqīq al-Manāṭ)
Salah satu kekeliruan terbesar yang dilakukan
adalah penerapan vonis keagamaan secara serampangan. Mereka mengambil fatwa
ulama terdahulu yang dijatuhkan kepada pelaku bid‘ah besar, lalu menerapkannya
pada sesama Muslim yang belum tentu melakukan penyimpangan serupa. Kesalahan
ini berkontribusi pada perpecahan yang terus-menerus terjadi dalam tubuh umat
Islam.
Kesimpulan
Sudah saatnya umat Islam
menyadari bahwa sehebat apa pun seorang ulama—baik itu Abul Hasan al-Asy‘ari,
Abu Manshur al-Maturidi, Ibnu Taimiyah, atau Muhammad bin Abdul Wahhab—mereka
tetap manusia yang tidak terbebas dari kesalahan. Setiap pemikiran yang mereka
hasilkan memiliki kemungkinan benar dan salah, sehingga tidak seharusnya
diikuti secara fanatik hingga menimbulkan permusuhan dan perpecahan.
Persaudaraan sesama
Muslim memiliki hak yang harus dijaga, sementara ide dan gagasan manusia tidak
seluruhnya pasti benar. Oleh karena itu, sikap moderat dan objektif dalam
beragama harus selalu dikedepankan, agar umat Islam tetap bersatu dalam bingkai
persaudaraan dan keberagaman ilmiah.
Sumber: Abu Syakir (https://www.facebook.com/share/1AKxeNfUqN)
Posting Komentar untuk "Mengapa Kaum Madkhalis Tampak Bergembira dengan Kematian Ulama?"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.