Pesta Tahun Baru Tasyabuh Dengan Kaum Kafir
Pesta Tahun Baru Tasyabuh
Dengan Kaum Kafir 🎉🔕🎷
Perayaan malam tahun baru
Masehi selalu identik dengan acara-acara seperti berikut:
▪Meniup terompet
[tasyabbuh]
▪Bertukaran hadiah
[tasyabbuh]
▪ Menyalakan kembang api
[mubazir]
▪Konvoi [kejahilan]
▪Menghitung detik-detik
tengah malam [kejahilan]
▪Menonton layanan malam
[haram]
▪Berpesta pora di larut
malam [kemaksiatan]
▪ Dan lain-lain
Pelanggaran-pelanggaran
lainnya:
▪Kumpul campur baur pria-wanita [haram]
▪Pesta musik, disko, dan
menari [haram]
▪Pesta miras dan narkoba
[dosa besar]
▪ Perjudian [dosa besar]
▪ Kegaduhan dan
perkelahian [maksiat]
▪ Membuang-buang waktu
[mubadzir]
▪ Menghabiskan waktu dan
tenaga [kejahilan]
▪Menghambur-hamburkan
uang [mubazir]
▪Mengganggu kesehatan
fisik [sia-sia]
▪Begadang hingga luput
dari shalat subuh [dosa besar]
▪Tidak mengingkari
kemungkaran [dosa]
▪Ikut dalam berbagai
kemaksiatan [dosa]
▪Mengganggu istirahat
orang lain [dosa]
▪ Dan lain-lain
Telah disinggung
sebelumnya bahwa tahun baru Masehi sangat erat kaitannya dengan unsur keagamaan
Nasrani. Namun walaupun demikian realitanya, tidak sedikit di antara anak-anak
muslimin yang terjerembab ke dalam jurang-jurang kejahilan tersebut.
Bandingkan saja.
Peringatan tahun baru Hijriyah merupakan kesia-siaan belaka karena hal itu
tidak pernah ada tuntunannya dari Rasulullah maupun para Sahabat. Kendati tahun
Hijriyah telah disepakati sebagai kalender resmi kaum muslimin secara absah.
Sebab segala bentuk perbuatan yang disandarkan kepada Islam harus memiliki asas
dasar dari Alqur’an maupun Sunnah Nabawiyah.
Lalu bagaimana dengan
pemeriahan tahun baru Masehi yang bersumber dari kaum Nasrani? Ini merupakan
perbuatan ‘tasyabbuh‘, yakni bentuk penyerupaan diri kepada adat kegamaan
orang-orang kafir. Dan tasyabbuh telah dilarang oleh Rasulullah –shallallahu
‘alaihi wasallam. Beliau bersabda:
مَنْ تَشَبّهَ بِقَوْم
فَهُوَ مِنْهُم.
“Barangsiapa yang
menyerupai suatu kaum maka dia termasuk kaum tersebut.” (HR. Bukhari dan yang
selainnya)
🌍 Menunggu Detik-Detik
Pergantian Tahun
Tentu mereka tidak pernah
sudi untuk dikatakan bodoh. Tapi lihatlah tingkah kurang kerjaan seperti ini
benar-benar nyata di depan mata. Kita bisa menyaksikan kejahilan ini terjadi di
mana-mana. Allahul Musta’an.
Padahal coba dinginkan
kepala lalu renungkan sekali lagi. Apa manfaat yang bisa didapat dari
kesia-siaan ini? Ditunggu ataupun tidak ditunggu, toh tahun tetap akan
berganti!
Seharusnya mereka
menghitung detik-detik umur yang kian hari kian mengurangi masa hidup.
Sementara bekal amatlah jauh untuk dikata cukup. Andai ajal di kala itu datang
menjemput, maka itulah di antara su’ul khotimah. Dengan
maksiat usia pun ditutup.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا
اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [Surat Al-Hashr 18]
🌍 Masih Mau Ikut-Ikutan
Niup Terompet !!!
Meniup terompet adalah
kebiasaan orang-orang Yahudi.
Dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Abu Dawud, ketika Nabi -shallallahu ‘alaihi wasallam sedang
memikirkan bagaimana cara mengumpulkan manusia untuk shalat.
Di antara para Sahabat
ada yang menyarankan dengan cara meniup al-qun’u yaitu terompet atau terompet
Yahudi. Namun Beliau tidak menyukainya dan bersabda:
ﻫُﻮَ ﻣِﻦْ ﺃَﻣْﺮِ ﺍﻟْﻴَﻬُﻮْﺩِ
“Meniup terompet adalah
adat orang Yahudi.”
📖
Shahih Sunan Abu Dawud no. 511
Dipublikasin Ulang:
Kabeldakwah.com
(Selengkapnya baca disini: https://alpasimiy.com/ada-apa-dengan-natal-dan-tahun-baru-masehi/)
Posting Komentar untuk "Pesta Tahun Baru Tasyabuh Dengan Kaum Kafir"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.