Agama Islam Telah Sempurna – Khutbah Jum’at
Kabeldakwah.com |
Agama Islam Telah Sempurna.Pdf
Oleh: Ust. Dr. Abu
Zakariya Sutrisno
Khutbah Pertama:
الْحَمْدُ
لِلهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ
الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ
وَالْغَايَاتُ
أَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ
صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ
بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا ﷲ حَقَّ تُقَاتِه وَلا تَمُوتُنَّ إِلا
وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (ال عمران: ١۰٢)
أَمَّا
بَعْدُ:
Jama’ah ibadah Jum’ah
yang dirahmati oleh Allah,
Yang pertama dan paling
utama mari kita selalu besyukur pada Allah. Kita bersyukur atas seluruh nikmat
yang telah Allah berikan kepada kita. Mari kita bersyukur dengan
sebenar-benarnya, tidak sekedar di lisan saja tetapi bil qolbi wal lisaani wal
jawaarih yaitu dengan hati, lisan dan juga amal perbuatan badan kita. Kemudian,
sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada panutan kita, nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam. Tidak lupa melalui mimbar Jum’at yang mulia ini
khatib mengingatkan diri khatib sendiri dan jama’ah sekalian untuk senantiasa
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Taqwa
adalah sebaik-baik bekal di dunia dan apalagi di akhirat nanti.
وَتَزَوَّدُوا
فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى
“Berbekallah, dan
sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (QS. Al-Baqarah: 197)
Kaum muslimin
rahimakumullah,
Pada khutbah yang mulia
ini khatib ingin mengajak jama’ah untuk sejenak merenungi potongan ayat dalam
surat al Ma’idah ayat yang ke 3. Sebagaimana kita ketahui menurut pendapat
sebagian ulama’ bahwa ayat ini adalah ayat yang terakhir turun dari al Qur’an.
Ayat pamungkas. Allah berfirman:
الْيَوْمَ
أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ
الإِسْلاَمَ دِيناً
“Pada hari ini telah
Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan
telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS Al Maidah: 3)
Ayat ini adalah ayat yang
luar biasa. Ada kisah menarik terkait ayat ini.
Imam Bukhari dan Muslim dalam kitab shahihnya membawakan hadits dari
Thaariq bin Syihaab, dia berkata bahwasanya ada seorang Yahudi berkata kepada
‘Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu,
“Wahai amirul mukminin, sebuah ayat dalam al-Quran yang kalian membacanya,
seandainya ayat tersebut turun di tengah-tengah orang Yahudi, tentu kami akan
menjadikannya sebagai hari raya.”, Umar bertanya “Ayat apakah itu?,” Ia (si
Yahudi) berkata, “(Ayat yang artinya): “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk
kalian agama kalian, dan telah Ku-cukupkan kepada kalian nikmat-Ku, dan telah
Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagi kalian” (QS. Al-Maidah: 3) ‘Umar berkata,
“Kami telah mengetahui hal itu, yaitu hari dan tempat di mana ayat tersebut
diturunkan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau berdiri di ‘Arofah
(saat haji Wada’) pada hari Jum’at. ” (HR Bukhari dan Muslim)
Orang Yahudi saja
memahami betapa agungnya kandungan surat ayat. Andai kata ayat tersebut turun
pada mereka maka mereka akan jadikan hari turunnya sebagai hari raya. Yang
menjadi pertanyaan adalah: berapa banyak dari kaum muslimin yang mengetahui
agungnya kandungan surat ini?? Tidak usah jauh-jauh, coba kita lihat diri kita
masing-masing. Faham tidak dengan agungnya kandungan ayat ini? Untuk itu mari
dalam khutbah yang mulia ini kita renungi sejenak kandungan QS Al Maidah ayat 3
ini.
Jama’ah rahimakumullah,
Secara umum ada tiga hal
yang Allah sampaikan dalam penggalan ayat ini, yaitu yang pertama dalam ayat
ini Allah menyatakan telah menyempurnakan agama Islam (الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ
لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ), yang kedua Allah juga telah mencukupkan nikmat-Nya (وَأَتْمَمْتُ
عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي) dan meridhai Islam sebagai agama bagi manusia (وَرَضِيتُ لَكُمُ
الإِسْلاَمَ دِيناً).
📌Pertama: Islam itu
sempurna
Dalam ayat ini dengan
tegas dan jelas menyatakan bahwa Allah telah menyempurnakan agama Islam. Islam adalah agama yang sempurna, yang
mencangkup urusan dunia maupun akhirat. Seluruh aspek agama Islam sempurna baik
masalah aqidah, akhlak, ibadah, mu’amalah dan lainnya. Islam adalah agama yang syamil (menyeluruh)
dan mutakamil (sempurna). Ajaran Islam menyeluruh meliputi semua sendi
kehidupan. Islam sempurna untuk menjadi panduan hidup manusia baik kaitannya
terkait hubungan sesama manusia (hablu minannas) maupun terkait hubungan dengan
penciptanya (hablu minallah). Islam mengatur mulai dari urusan pribadi,
keluarga, masyarakat, hingga urusan negara. Jangankan masalah-masalah besar,
masalah remeh pun telah diatur dengan baik dalam islam. Sampai masalah adab
buang hajat. Diriwayatkan dari Salman Radhiyallahu anhu, beliau berkata,
قَالَ
لَنَا الْمُشْرِكُوْنَ: قَدْ عَلَّمَكُمْ نَبِيُّكُمْ كُلَّ شَيْئٍ حَتَّى
الْخِرَاءَةَ! فَقَالَ: أَجَلْ
“Orang-orang musyrik telah bertanya kepada
kami, ‘Sesungguhnya Nabi kalian sudah mengajarkan kalian segala sesuatu sampai
(diajarkan pula adab) buang air besar!’ Maka, Salman Radhiyallahu anhu
menjawab, ‘Ya!’” (HR Muslim 262)
Sempurna sepanjang zaman.
Sejak zaman Nabi sampai sekarang dan sampai akhirat nanti. Islam tidak butuh
diupdate karena Allah sudah sempurnakan sehingga relevan sepanjang zaman. Islam
juga sempurna untuk semua manusia, di seluruh dunia: Asia, Afrika, Eropa,
Amerika. Semuanya. Bahkan juga untuk jin sekalipun. Tidak perlu modifikasi agar
sesuai, misal perlu dibuat Islam versi Asia, Islam versi Afrika, Islam versi
Nusantara atau yang lainnya. Tidak perlu. Islam telah sempurna untuk seluruh
umat manusia. Allah berfirman:
وَمَا
أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
“Dan tiadalah Kami
mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (QS Al
Anbiya’: 107)
Jama’ah rahimakumullah,
Konsekuensi kita
mengimani bahwa Islam telah sempurna maka kita harus mengamalkannya. Kita
amalkan dan ikuti Islam secara totalitas, jangan setengah-setengah dan jangan
ditambah atau dikurangi. Cukup ikuti sebagaimana Allah dan RasulNya syariatkan.
Allah perintahkan kita untuk totalitas masuk kedalam agama Islam:
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱدۡخُلُواْ فِي ٱلسِّلۡمِ كَآفَّةٗ
"Hai orang-orang
yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam (secara) keseluruhan". QS
al-Baqarah: 208.
Islam telah sempurna
sehingga jangan ditambah atau dikurangi. Keyakinan tentang kesempurnaan ajaran
Islam ini berkonsekwensi pada tidak bolehnya kita menambah-nambah ajaran Islam
atau menguranginya. Sebab sesuatu yang sempurna jika ditambahi atau dikurangi
justru akan membuatnya menjadi rusak, menjadi jelek, menjadi tidak sempurna.
Allah lebih tahu dengan agama yang Dia turunkan. Maka tidak perlu kita sok
lebih tahu dari Allah sehingga menambah atau mengurangi agama.
📌Kedua: Islam itu nikmat
Poin kedua yang Allah
nyatakan dalam ayat ini adalah bahwa Allah telah mencukupkan nikmat-Nya (وَأَتْمَمْتُ
عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي). Allah telah menganugerahkan nikmat yang sangat banyak atas
manusia. Diantara nikmat tersebut adalah nikmat agama Islam yang telah Allah
sempurnakan. Islam jika dijalankan dengan sempurna oleh manusia akan menjadi
nikmat. Islam akan mengantarkan manusia kepada kenikmatan dan kebahagiaan yang
sejati baik dunia maupun akhirat.
Ibnu Katsir dalam
tafsirnya berkata : “Ini adalah nikmat Allah yang terbesar untuk ummat ini
yaitu dengan menyempurnakan agama mereka, maka tidaklah mereka memerlukan agama
selain agama Allah, dan tidak kepada Nabi selain Nabi mereka; oleh karena itu
Allah menjadikan Muhamad sebagai Nabi penutup para Nabi, maka tiada sesuatu
yang halal kecuali apa yang dihalalkan olehnya, dan tidak pula sesuatu yang
haram kecuali apa yang diharamkan olehnya, dan tidak ada agama kecuali apa yang
disya'atlannya” (Tafsir Ibnu Katsir)
Islam itu nikmat dan
membahwa kemaslahatan untuk manusia. Islam itu nikmat karena kandungan yang di
bawanya seluruhnya membawa keindahan dan kebaikan. Islam itu nikmat karena dia
adalah agama yang gampang, toleran dan mudah. Allah turunkan Islam bukan untuk
menyusahkan manusia, tetapi sebaliknya: memudahkan manusia. Allah Azza wa jalla
berfirman:
يُرِيدُ
ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلۡعُسۡرَ
"Allah menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu". (QS al-Baqarah:
185)
Islam adalah nikmat
karena syariatnya penuh nilai-nilai pertengahan (wasathiyah). Allah tidak
membebani manusia melebihi batas kemampuannya. Contohnya misal orang sholat,
jika tidak mampu berdiri boleh duduk. Orang yang tidak kuat puasa (misal karena
sakit atau safar) maka boleh berbuka. Orang yang tidak mampu berhaji maka tidak
wajib haji. Orang yang tidak mampu secara finansial maka tidak wajib untuk
membayar zakat dan seterusnya. Allah berfirman:
لَا
يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۚ
"Allah tidak
membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya". QS
al-Baqarah: 286.
📌Ketiga: Islam diridhai
oleh Allah
Poin ketiga yang Allah
nyatakan dalam ayat ini yaitu meridhai Islam sebagai agama bagi manusia (وَرَضِيتُ لَكُمُ
الإِسْلاَمَ دِيناً). Konsekuensi dari ayat ini menunjukkan wajibnya masuk Islam
dan tidak boleh mencari agama selain Islam. Allah ta'ala berfirman:
إِنَّ
ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلۡإِسۡلَٰمُۗ
" Sesungguhnya agama
(yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam..". (QS al-'Imran: 19)
Allah Ta'ala juga
berfirman:
وَمَن
يَبۡتَغِ غَيۡرَ ٱلۡإِسۡلَٰمِ دِينٗا فَلَن يُقۡبَلَ مِنۡهُ وَهُوَ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ
"Barangsiapa mencari
agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)
daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi". QS al-'Imran: 85.
Jika Allah telah
menakdirkan kita sebagai seorang muslim, alhamdulillah, kita harus bersyukur.
Kita beragama dengan agama yang Allah ridhai.
Kemudian selayaknya sebagai seorang muslim kita mencintai dan meridhai
agama Islam ini, sebagaimana Allah Azza wa Jalla telah meridhainya. Kita ridha
dan bangga dengan Islam. Bangga dengan syariat Islam. Jangan malu-malu dalam
beragama Islam. Jangan sampai seperti sebagian orang yang tidak pede dengan
agamanya. Tidak pede ketika menjalankan syariat agamaNya. Jangan! Misal seorang
muslimah tidak pede dengan berjilbab, atau berhijab dengan hijab yang syar’i.
Demikian pula seorang muslim laki-laki tidak pede dengan penampilan yang
syar’I, yang sesuai tuntunan syariat, misalnya tidak isbal dan lainnya. Jangan
sampai kita minder dalam menjalankan syariat.
Allah telah meridhai
agama Islam maka mari kita Ridha dan bangga dalam berislam. Bangga dalam
menjalankan syariat Islam. Meskipun kita hidup di zaman dimana syariat Islam
mulai terasa asing. Banyak orang muslim yang asing dan bahkan minder dengan
agamanya maka jangan ikut-ikut. Ingat sabda Rasulullah:
بَدَأَ
اْلإِسْلاَمَ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ
“Islam muncul pertama
kali dalam asing dan akan kembali asing sebagaimana mulainya, maka berbahagilah
orang-orang asing” (HR Muslim)
Sekian semoga bermanfaat
khutbah yang pertama ini.
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا
وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
Khutbah Kedua:
إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ
بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ
اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
Jama’ah ibadah Jum’ah
yang semoga dirahmati oleh Allah Subhanahu wa ta’ala
Allah telah menyatakan
bahwa Dia telah menyempurnakan agama Islam (الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ) maka mari
kita berusaha mengamalkan agama ini sekuat tenaga. Cukup kita ikuti apa yang
Allah dan RasulNya syariatkan, jangan menambah atau mengurangi. Inovasi dalam
agama adalah inovasi salah alamat. Agama tidak butuh inovasi karena telah Allah
sempurnakan. Sempurna dan berlaku universal sepanjang zaman dan di seluruh
tempat. Kalau kita ingin berinovasi maka berinovasi dalam urusan duniawi.
Rasulullah bersabda: أَنْتُمْ
أَعْلَمُ بِأَمْرِ دُنْيَاكُمْ “Kalian lebih paham akan perkara dunia kalian”. Inilah ruang penyaluran inovasi kaum
muslimin, yakni dalam perkara duniawi.
Disayangkan realita yang
terjadi di masyarakat justru sebaliknya. Sebagian kaum muslimin sangat inovatif
dalam masalah agama sehingga terjadi perselisihan karena macam-macam cara dalam
beragama. Disisi lain dalam masalah duniawi malah hanya rela mengekor inovasi
orang-orang Barat. Ini yang menyebabkan kaum muslimin mundur. Andaikata kaum
muslimin semuanya dalam beragama dan beribadah mengikuti Al Qur’an dan sunnah,
titik. Kemudian menyalurkan inovasi dan kreatifitas mereka dalam teknologi
hal-hal duniawi maka tentu akan sangat bermanfaat untuk dunia dan akhirat.
Allahu a’lam.
Sekian khutbah yang bisa
kami sampaikan, semoga bermanfaat. Mari kita tutup khutbah ini dengan sholawat
dan doa.
إِنَّ
اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ
ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدّعَوَاتِ
رَبَّنَا
ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ
الْخَاسِرِينَ
رَبَنَا
ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النّارِ
وَصَلَّى
اللَّهُ عَلَى نَبِيِّهِ مُحَمَّدٍ وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ
رَبِّ اَلْعَالَمِينَ
Posting Komentar untuk "Agama Islam Telah Sempurna – Khutbah Jum’at"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.