Ulama Syafi’iyyah Menegaskan Bahwa Allah Di Atas Arsy
Kabeldakwah.com |
Ulama Syafi’iyyah Menegaskan
Bahwa Allah Di Atas Arsy
Mengapa banyak yang mengaku sebagai Syafi’iyah namun malah jauh dari aqidah yang dipegang oleh ulama Syafi’iyah?
🔎 Coba perhatikan nukilan
Ahmad bin Abdul Halim Al Haroni berikut.
قَالَ
بَعْضُ أَكَابِرِ أَصْحَابِ الشَّافِعِيِّ: فِي الْقُرْآنِ ” أَلْفُ دَلِيلٍ ”
أَوْ أَزْيَدُ: تَدُلُّ عَلَى أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى عَالٍ عَلَى الْخَلْقِ
وَأَنَّهُ فَوْقَ عِبَادِهِ . وَقَالَ غَيْرُهُ: فِيهِ ” ثَلَاثُمِائَةِ ” دَلِيلٍ
تَدُلُّ عَلَى ذَلِكَ
“Sebagian ulama besar
Syafi’iyah mengatakan bahwa dalam Al Qur’an ada 1000 dalil atau lebih yang
menunjukkan Allah itu berada di ketinggian di atas seluruh makhluk-Nya. Dan
sebagian mereka lagi mengatakan ada 300 dalil yang menunjukkan hal ini.”
📜[ Lihat Majmu’ Al Fatawa,
Ahmad bin Abdul Halim Al Haroni, 5/121, Darul Wafa’, cetakan ketiga, tahun 1426
H. Lihat pula Bayanu Talbisil Jahmiyah, Ahmad bin Abdul Halim Al Haroni, 1/555,
Mathba’atul Hukumah, cetakan pertama, tahun 1392 H.
📌 Banyak yang mengaku
Syafi’iyah namun menolak jika Allah dinyatakan berada di atas, padahal
keyakinan ini didukung oleh 1000 dalil. Sungguh aneh!
Berikut ini beberapa
ucapan para tokoh ulama al-Syafi‘iyyah, yang secara tegas mengatakan bahwa
Allah berada di atas ‘Arsy yang sesuai dengan kemuliaan-Nya. Semoga bisa
dijadikan renungan bagi kita semuanya:
➡1. Al-Imam al-Syafi‘i
(150–204 H)
Al-Imam al-Syafi‘i
Rahimahullahu Ta’ala juga mengatakan:
الْقَوْلُ
فِي السُّنَّةِ الَّتِيْ أَنَا عَلَيْهَا وَرَأَيْتُ أَصْحَابَنَا عَلَيْهَا
أَهْلَ الْحَدِيْثِ الَّذِيْنَ رَأَيْتُهُمْ وَأَخَذْتُ عَنْهُمْ مِثْلَ سُفْيَانَ
وَمَالِكٍ وَغَيْرِهِمَا الإِقْرَارُ بِشَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَأَنَّ اللهَ عَلَى عَرْشِهِ فِيْ سَمَائِهِ
يَقْرُبُ مِنْ خَلْقِهِ كَيْفَ شَاءَ وَيَنْزِلُ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا
كَيْفَ شَاءَ.
“Pendapat dalam sunah
(akidah) yang saya yakini dan diyakini oleh kawan-kawan saya ahli hadis yang
saya bertemu dengan mereka dan belajar kepada mereka seperti Sufyan, Malik, dan
selain keduanya adalah menetapkan syahadat bahwa tidak ada yang berhak untuk
diibadahi secara benar kecuali hanya Allah saja dan bahwasanya Muhammad adalah
utusan Allah dan bahwa Allah di atas ‘Arsy-Nya di langit-Nya dekat dengan para
hamba-Nya sekehendak Dia dan Dia turun ke langit dunia sekehendak-Nya.”
📗 Adab al-Syāfi‘i wa
Manāqibuhu hlm. 93 karya Ibn Abi Hatim, I‘tiqād al-Imām al-Syāfi‘i no. 4 karya
al-Hakari. Dan dinukil oleh Ibn Qudamah dalam Iṡbāt Ṣifat al-‘Uluww hlm. 123,
Ibn al-Qayyim dalam Ijtimā‘ Juyūsy al-Islāmiyyah hlm. 164, al-Zahabi
sebagaimana dalam Mukhtaṣar al-‘Uluww hlm. 176, dan al-Suyuti dalam al-Amr bi
al-Ittibā‘ hlm. 313.
Riwayat dari al-Imam
al-Syafi‘i ini sangat tegas menyatakan akan Allah berada di atas langit. Asar
ini ternyata juga diriwayatkan dari banyak jalur oleh para ulama. Al-Barzanji
(wafat 1103 H)—salah seorang ulama mazhab al-Syafi‘iyyah—menukil ucapan al-Imam
al-Syafi‘i di atas dari jalur Yunus ibn ‘Abdil-A‘la, Ibn Hisyam al-Baladi, Abu
Saur, Abu Syu‘aib, Harmalah, al-Rabi‘ ibn Sulaiman, dan al-Muzanni.
📗 Aqīdah al-Imām Nāṣir al-Ḥadīṡ
wa al-Sunnah Muḥammad ibn Idrīs al-Syāfi‘i hlm. 89–91
Demikianlah ketegasan
al-Imam al-Syafi‘i. Lantas adakah yang mengambil pelajaran darinya!
➡2. Al-Imam al-Muzanni
(175–264 H), murid senior al-Imam al-Syafi‘i.
Beliau mengatakan:
[عَالٍ] عَلَى
عَرْشِهِ ، وَهُوَ دَانٍ بِعِلْمِهِ مِنْ خَلْقِهِ ، أَحَاطَ عِلْمُهُ
بِالأُمُوْرِ …
“Tinggi di atas
‘Arsy-Nya, Dia (Allah) dekat pada hamba-Nya dengan ilmu-Nya. Ilmu-Nya meliputi
segala sesuatu…”
📗 Syarḥ al-Sunnah li
al-Muzanni hlm. 79 no. 1 (tahqiq: Jamal ‘Azzun)
عَالٍ
عَلَى عَرْشِهِ ، بَائِنٌ مِنْ خَلْقِهِ ، مَوْجُوْدٌ وَلَيْسَ بِمَعْدُوْمٍ وَلَا
بِمَفْقُوْدٍ
“Tinggi di atas
‘Arsy-Nya, terpisah dengan makhluk-Nya. Allah itu ada, bukannya tidak ada dan
hilang.”
📗 Syarḥ al-Sunnah li
al-Muzanni hlm. 79 no. 1 (tahqiq: Jamal ‘Azzun)
➡3. Al-Imam ‘Usman ibn
Sa‘id al-Darimi (200–280 H)
Beliau berkata:
قَدِ
اتَّفَقَتِ الْكَلِمَةُ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ ، أَنَّ اللهَ بِكَمَالِهِ فَوْقَ
عَرْشِهِ ، فَوْقَ سَمَوَاتِهِ
“Telah bersepakat kalimat
kaum muslimin dan kafirin bahwa Allah di atas langit.”
📗 Naqḍ Abi Sa‘īd ‘ala
al-Mirisi al-Jahmi al-‘Anīd 1/228
➡4. Al-Imam Ibn Khuzaimah
(223–311 H)
Beliau berkata:
فَتِلْكَ
الْأَخْبَارُ كُلُّهَا دَالَّةٌ عَلَى أَنَّ الْخَالِقَ الْبَارِيَ فَوْقَ سَبْعِ
سَمَوَاتِهِ ، لَا عَلَى مَا زَعَمَتِ الٍْمُعَطِّلَةُ: أَنَّ مَعْبُوْدَهُمْ هُوَ
مَعَهُمْ فِي مَنَازِلِهِمْ.
“Maka hadis-hadis ini
seluruhnya menunjukkan bahwa Pencipta berada di atas langit yang tujuh. Hal ini
tidak sebagaimana yang dipersangkakan oleh al-Mu‘attilah (pala penafi/penolak
sifat-sifat Allah, Pen.) bahwasanya sembahan mereka bersama mereka di rumah-rumah
mereka.
📗Kitāb al-Tauḥīd 1/273
➡5. Al-Khattabi (319–388
H)
Beliau mengatakan dalam
kitabnya Syi‘ar al-Dīn[24]—setelah membawakan beberapa ayat:
فَدَلَّ
مَا تَلَوْنَاهُ مِنْ هَذِهِ الآيِ عَلَى أَنَّ اللهَ سبحانه فِي السَّمَاءِ
مُسْتَوٍ عَلَى الْعَرْشِ، وَلَوْ كَانَ بِكُلِّ مَكَانٍ لَمْ يَكُنْ لِهَذَا
التَّخْصِيْصِ مَعْنًى وَلَا فِيْهِ فَائِدَة ، وَقَدْ جَرَتْ عَادَةُ
الْمُسْلِمِيْنَ خَاصَّتِهِمْ وَعَامَّتِهِمْ بِأَنْ يَدْعُوَ رَبَّهُمْ عِنْدَ
الْاِبْتِهَالِ وَالرَّغْبَةِ إِلَيْهِ وَيَرْفَعُوْا أَيْدِيَهُمْ إِلَى
السَّمَاءِ وَذَلِكَ لِاسْتِفَاضَةِ الْعِلْمِ عِنْدَهُمْ بِأَنَّ رَبَّهُمْ
الْمَدْعُوَّ فِي السَّمَاءِ سُبْحَانَهُ.
“Ayat-ayat yang kami
bacakan ini menunjukkan bahwa Allah tinggi di atas ‘Arsy. Seandainya Allah
berada di setiap tempat maka pengkhususan ini tidak ada faedah dan tidak ada
maknanya. Dan kebiasaan kaum muslimin baik yang awam maupun yang terpelajar
jika berdoa memohon kepada Allah maka mereka mengangkat tangan mereka ke
langit. Hal itu karena telah masyhur bagi mereka bahwa Rabb yang mereka berdoa
kepada-Nya berada di atas langit.”[25]
📗Dinukil Ibn al-Qayyim
dalam Taḥżīb al-Sunan 13/35–36 dan sebagiannya dinukil oleh al-Qurtubi dalam
al-Asna fi Syarḥ Asmā’illāhi al-Husna hlm. 170.
➡6. Abu al-Qasim
Hibatullah ibn al-Hasan al-Lalika’i Rahimahullahu Ta’ala (wafat 418 H)
Beliau mengatakan:
سِيَاقُ
مَا رُوِيَ فِي قَوْلِهِ تَعَالَى ( الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى )
وَأَنََّ اللهَ عَلَى عَرْشِهِ فِي السَّمَاءِ وَقَالَ عَزَّ وَجَلَّ: ( إِلَيْهِ
يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ ). وقال: (
أَأَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يَخْسِفَ بِكُمُ الأَرْضَ ). وَقَالَ
تعالى: ( وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً ).
فَدَلَّتْ هَذِهِ الآيَةُ أَنَّهُ تَعاَلىَ فِِي السَّمَاءِ، وَعِلْمُهُ مُحِيْطٌ
بِكُلِّ مَكَانٍ مِنْ أَرْضِهِ وَسَمَائِهِ
“Penjelasan tentang
apa-apa yang diriwayatkan dalam firman-Nya Ta‘āla: ‘Ar-Rahman (Yang Maha
Pemurah) tinggi di atas ‘Arsy.’ (QS Ṭāha [20]: 5). Dan bahwasanya Allah berada
di atas ‘Arsy-Nya di langit. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
‘Kepada-Nya-lah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh
dinaikkan-Nya.’ (QS Fāṭir [35]: 10). Dan firman-Nya Ta‘āla: ‘Apakah kamu merasa
aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan menjungkirbalikkan bumi
bersama kamu.’ (QS al-Mulk [67]: 16). Dan firman-Nya Ta‘āla: ‘Dan Dialah yang
mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu
malaikat-malaikat penjaga.’ (QS al-An‘ām [6]: 61). Ayat-ayat ini menunjukkan
bahwasanya Allah Ta‘āla berada di langit dan ilmu-Nya meliputi seluruh tempat
di bumi-Nya dan langit-Nya.”
📗Syarḥ Uṣūl al-I‘tiqād
karya al-Lalika’i hlm. 387–388
➡7. Al-Imam al-Sabuni
(373–449 H)
Beliau berkata:
وَيَعْتَقِدُ
أَصْحَابُ الْحَدِيْثِ وَيَشْهَدُوْنَ أَنَّ الله سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى فَوْقَ
سَبْعِ سَمَوَاتِهِ عَلَى عَرْشِهِ مُسْتَوٍ، كَمَا نَطَقَ بِهِ كِتَابُهُ فِيْ
قَوْلِهِ عَزَّ وَجَلَّ فِي سُوْرَةِ يُوْنُسٍ: إِنَّ رَبَّكُمُ اللّهُ الَّذِي
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى
الْعَرْشِ...
“Para ahli hadis
berkeyakinan dan bersaksi bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala berada di atas
tujuh langit, di atas ‘Arsy-Nya sebagaimana tertuang dalam Kitab-Nya dalam
surat Yūnus: ‘Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy untuk mengatur
segala urusan.’ (QS Yūnus [10]: 3)…”
📗 ‘Aqīdah al-Salaf Aṣḥāb
al- Ḥadīṡ hlm. 176
Bersambung......✏......
📝 Diringkas dari tulisan
Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi
Posting Komentar untuk "Ulama Syafi’iyyah Menegaskan Bahwa Allah Di Atas Arsy"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.