Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menyikapi Toleransi dalam Beragama (Edisi Akhir Bulan Desember) - Khutbah Jum'at

Kabeldakwah.com

Menyikapi Toleransi dalamBeragama (Edisi Akhir Bulan Desember).Pdf

Oleh: Ahmadi Assambasy

Khutbah Pertama:

اَلحَمْدُ لِلَّهِ خَالِقِ الأَنَامِ المَحْمُوْدِ أَبَدًا عَلَى الدَّوَامِ حَثَّ المُؤْمِنَ بِالتَقَارِبِ وَالوِءَامِ

وَحَذَّرَهُمْ مِنَ التَدَابُرِ وَالتَّقَاطُعِ وَالخِصَامِ

وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ المَنَّانُ بَدِيْعُ السَمَاوَاتِ وَالأَرْضِ ذُوْ الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، نَبِيُّ الرَّحْمَةِ وَرَسُوْلِ الهُدَى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحَابَتِهِ الكِرَامِ.

قال تعالى في كتابه الكريم:

﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ﴾ (آل عمران:102)

﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا﴾ (الأحزاب:70-71)

أَمَّا بَعْدُ:

فَيَا عِبَادَ اللهِ، اِتَّقُوْا اللهَ رَبَّ العَالَمِيْنَ

أَلَا وَإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ مُخَالَفَةٌ لِلسُّنَّةِ، وَكُلَّ مُخَالَفَةٌ لِلسُّنَّةِ ضَلالَةٌ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ

Ma’asyiral Muslimin Wa Zumratal Mukminin, Rahimani Wa Rahimakumullah!

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, dan para sahabatnya.

Pada kesempatan yang berbahagia kali ini, tidak bosan-bosannya khotib berwasiat kepada diri sendiri khususnya dan jama’ah sekalian marilah kita bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, semoga kita akan menjadi orang yang istiqamah sampai akhir hayat kita.

Ma’asyirol Muslimin Rahimani Wa Rahimukumullah…

Pada setiap penghujung tahun, atau di setiap bulan Desember, kita sering mendengar isu tentang toleransi antaragama, khususnya terkait perayaan yang ada di bulan Desember tersebut. Bagi sebagian orang atau sebagian kaum muslimin, ucapan “Selamat Hari Raya” atau keikutsertaan dalam perayaan tersebut dianggap sebagai bentuk toleransi (Saling menghargai atau saling menghormati).

Maka pertanyaannya adalah apakah sikap seperti itu (memberikan ucapan selamat hari raya kepada umat nonmuslim bahkan ikut serta dalam ritual ibadahnya) apakah hal itu sesuai dengan prinsip dalam agama Islam itu sendiri?

Mari kita bedah sedikit demi sedikit.

Jamaah yang dimuliakan Allah subhanahu wa ta’ala.

Berbicara tentang toleransi, agama Islam adalah agama yang paling terdepan dalam Menjunjung Tinggi sikap Toleransi yang Benar.

Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Kafirun: 6

لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ

“Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”

Berdasarkan ayat yang mulia ini, Maka Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan bahwa Islam sangat menghormati hak setiap agama untuk menjalankan keyakinannya masing-masing, akan tetapi dengan catatan bagi seorang muslim untuk tidak mencampuradukkan keyakinan Islamnya dengan keyakinan agama lain.

Agama Islam yang mulia ini telah mengajarkan kita untuk berbuat baik kepada semua orang, termasuk kepada yang non-Muslim, dengan catatan selama itu tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip agama. Hal ini juga ditegaskan dalam QS. Al-Mumtahanah: 8,

لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَيُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ

“Allah tidak melarang kalian untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama.”

Artinya dalam ayat ini, Allah azza wa jalla tidak melarang kita untuk berbuat baik kepada orang yang berbeda agama dengan kita. misalnya Ketika kita ada tetangga nonmuslim yang sedang sakit, boleh bagi kita untuk menjenguk bahkan dianjurkan, ketika ada yang kelaparan, boleh kita memberi makan, ketika ada yang dalam kesulitan boleh kita membantunya.

Namun, toleransi yang diajarkan Islam tidak boleh mengaburkan atau melanggar batas-batas prinsip norma dalam agama islam itu sendiri. Islam sangat menghargai dan menghormati umat agama non islam untuk menjalankan haknya masing-masing, akan tetapi umat islam tidak boleh ikut serta dalam ritual keagamaan agama lain atau memberikan pengakuan atas keyakinan mereka yang bertentangan dengan agama Islamnya itu sendiri.

Allah telah menegaskan dalam QS. Ali Imran: 85,

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ

“Barang siapa mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima darinya, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi.”

Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

”Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Abu Dawud).

Larangan dalam hadits-hadits tersebut berlaku tidak hanya pada ucapan (selamat hari raya saja), tetapi juga pada tindakan seperti mengenakan atau memakai atribut ciri khas perayaan hari raya mereka, menghadiri perayaan mereka, dan ikut serta dalam ritual hari raya perayaan mereka.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah…

Islam mengajarkan kita untuk menjaga akidah atau keyakinan kita dengan tegas. Toleransi yang benar adalah menghormati umat agama lain tanpa melibatkan diri dalam ritual ibadah atau keyakinan mereka.

Mari kita jaga batas-batas toleransi sebagaimana yang telah diajarkan dalam Islam, sehingga kita tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kerukunan dan keharmonisan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tanpa melanggar prinsip-prinsip norma agama islam yang mulia ini.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.

 

Khutbah Kedua:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ خَلَقَ فَسَوَّاهُ وَأَعْطَى كُلَّ شَيْءٍ خَلْقَهُ ثُمَّ هَدَاهُ.

وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، لَهُ المُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمَا تَحْتَ الثَّرَى. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيْدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِ وَاقْتَفَى وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.

يَا إِخْوَاةَ الإِسْلَامِ اِتَّقُوْا اللهَ

أَمَّا بَعْدُ:

Kaum Muslimin Sidang Jum’at, Semoga Allah subhanahu wa ta'ala merahmati Kita Semua…

Perlu kita ketahui, perbedaan merupakan suatu hal yang sering kita dapati dan bahkan kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Karena perbedaan atau keragaman baik itu dalam masalah agama, suku, ras dan budaya sudah menjadi sunnatullah yaitu ketetapan dari Allah subhanahu wa ta’ala di muka bumi ini yang harus diterima oleh seluruh makhluk cipataan-Nya. Maka bagi orang yang beriman kepada Allah jalla wa ’ala hendaknya menyikapi perbedaan-perbedaan atau keragaman-keragaman tersebut dengan penuh bijaksana dan tidak tidak menghalanginya untuk tetap saling menjaga kedamaian dan kerukunan atas nama sesama manusia serta atas nama sesama bangsa dan negara.

Semoga Allah meneguhkan dan menguatkan aqidah agama islam yang mulia ini dalam diri-diri kita, dan semoga negeri kita menjadi negeri yang aman, harmonis dan menjadi contoh perdamaian di kancah dunia internasional. Aamiin ya rabbal ’alamin.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ

اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى الأُمُورِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْىِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

وأقيم الصلاة…

 

KabeL DakwaH
KabeL DakwaH Owner Gudang Software Ryzen Store

Posting Komentar untuk "Menyikapi Toleransi dalam Beragama (Edisi Akhir Bulan Desember) - Khutbah Jum'at"