Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memahami Hal Penting dalam Syahadat Laa Ilaaha Illallaah - Khutbah Jum'at

Memahami Hal Penting dalam Syahadat Laa Ilaaha Illallaah.Pdf

Oleh: Ust. Dr. Abu Zakariya Sutrisno

Khutbah Pertama:

ุงَู„ْุญَู…ْุฏُ ู„ِู„َّู‡ِ ุนَู„َู‰ ุฅِุญْุณَุงู†ِู‡ِ، ูˆَุงู„ุดُّูƒْุฑُ ู„َู‡ُ ุนَู„َู‰ ุชَูˆْูِูŠْู‚ِู‡ِ ูˆَุงู…ْุชِู†َุงู†ِู‡ِ، ูˆَุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†ْ ู„َุง ุฅِู„َู‡َ ุฅِู„َّุง ุงู„ู„ู‡ُ ูˆَุญْุฏَู‡ُ ู„َุง ุดَุฑِูŠْูƒَ ู„َู‡ُ ุชَุนْุธِูŠْู…ًุง ู„ِุดَุฃْู†ِู‡ِ، ูˆَุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†َّ ู†َุจِูŠَّู†َุง ู…ُุญَู…َّุฏًุง ุนَุจْุฏُู‡ُ ูˆَุฑَุณُูˆْู„ُู‡ُ، ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุนَู„َู‰ ุขู„ِู‡ِ ูˆَุฃَุตْุญَุงุจِู‡ِ، ูˆَุณَู„َّู…َ ุชَุณْู„ِูŠْู…ًุง ู…َุฒِูŠْุฏًุง

ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„ู†َّุงุณُ ุงุชَّู‚ُูˆุง ุฑَุจَّูƒُู…ُ ุงู„َّุฐِูŠ ุฎَู„َู‚َูƒُู…ْ ู…ِู†ْ ู†َูْุณٍ ูˆَุงุญِุฏَุฉٍ ูˆَุฎَู„َู‚َ ู…ِู†ْู‡َุง ุฒَูˆْุฌَู‡َุง ูˆَุจَุซَّ ู…ِู†ْู‡ُู…َุง ุฑِุฌَุงู„ุงً ูƒَุซِูŠุฑًุง ูˆَู†ِุณَุงุกً ูˆَุงุชَّู‚ُูˆุง ๏ทฒَ ุงู„َّุฐِูŠ ุชَุณَุงุกَู„ُูˆู†َ ุจِู‡ِ ูˆَุงู„ุฃุฑْุญَุงู…َ ุฅِู†َّ ๏ทฒَ ูƒَุงู†َ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ุฑَู‚ِูŠุจًุง (ุงู„ู†ุณุงุก: ูก)

ุฃَู…َّุง ุจَุนْุฏُ:

Jama’ah ibadah Jum’ah yang dirahmati oleh Allah,

Yang pertama dan paling utama mari kita selalu besyukur pada Allah. Kita bersyukur atas seluruh nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Mari kita bersyukur dengan sebenar-benarnya, tidak sekedar di lisan saja tetapi bil qolbi wal lisaani wal jawaarih yaitu dengan hati, lisan dan juga amal perbuatan badan kita. Kemudian, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada panutan kita, nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Tidak lupa melalui mimbar Jum’at yang mulia ini khatib mengingatkan diri khatib sendiri dan jama’ah sekalian untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Taqwa adalah sebaik-baik bekal di dunia dan apalagi di akhirat nanti.

Kaum muslimin rahimakumullah,

๐Ÿ”–Sebagaimana kita ketahui bahwa Syahadatain (dua kalimat syahadat) adalah kalimat yang sangat agung. Bahkan syahadat adalah rukun atau pilar yang pertama dari rukun Islam. Menunjukkan syahadat adalah hal yang paling penting dalam Islam. Rasulullah bersabda,

ุจُู†ِูŠَ ุงู„ْุฅِุณْู„َุงู…ُ ุนَู„َู‰ ุฎَู…ْุณٍ ุดَู‡َุงุฏَุฉِ ุฃَู†ْ ู„َุง ุฅِู„َู‡َ ุฅِู„َّุง ุงู„ู„َّู‡ُ ูˆَุฃَู†َّ ู…ُุญَู…َّุฏًุง ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุฅِู‚َุงู…ِ ุงู„ุตَّู„َุงุฉِ ูˆَุฅِูŠุชَุงุกِ ุงู„ุฒَّูƒَุงุฉِ ูˆَุงู„ْุญَุฌِّ ูˆَุตَูˆْู…ِ ุฑَู…َุถَุงู†َ

“Islam didirikan di atas lima perkara yaitu bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah secara benar kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke baitullah dan berpuasa pada bulan ramadhan.” (HR. Bukhari no. 8 dan Muslim no. 16)

Bagian pertama dari syahadat adalah kalimatut tauhid yaitu la ilaha illallah. La ilaha illallah adalah kalimat yang sangat agung dan memiliki keutamaan yang sangat banyak. Ibnu Rajab dalam kitabnya yang berjudul Kalimatul Ikhlas mengatakan,”Kalimat Tauhid (yaitu Laa Ilaha Illallah) memiliki keutamaan yang sangat agung yang tidak mungkin bisa dihitung.”. Lalu beliau rahimahullah menyebutkan beberapa keutamaan kalimat yang mulia ini. Di antara yang beliau sebutkan adalah hadits yang terkenal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda,

ู…َู†ْ ูƒَุงู†َ ุขุฎِุฑُ ูƒَู„َุงู…ِู‡ِ ู„َุง ุฅِู„َู‡َ ุฅِู„َّุง ุงู„ู„ู‡ُ ุฏَุฎَู„َ ุงู„ุฌَู†َّุฉَ

“Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga” (HR. Abu Daud. Dishahihkan Albani)

Disebutkan juga suatu ketika Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam mendengar muadzin mengucapkan ’Asyhadu alla ilaha illallah’. Lalu beliau mengatakan pada muadzin tadi,

« ุฎَุฑَุฌْุชَ ู…ِู†َ ุงู„ู†َّุงุฑِ »

“Engkau terbebas dari neraka.” (HR. Muslim no. 873)

La ilaha illallah adalah dzikir yang paling utama. Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ุฃَูْุถَู„ُ ุงู„ุฐِّูƒْุฑِ: ู„ุงَ ุฅِู„ู‡َ ุฅِู„ุงَّ ุงู„ู„ู‡ُ

“Dzikir yang paling utama adalah laa ilaha illallah (tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah).” (HR. Tirmidzi 3383, ia menyatakan bahwa hadits ini hasan)

Kalimat la ilaha illallah adalah kalimat yang luar biasa. Kalimat ini lebih berat dari langit dan bumi dalam timbangan amal!! Coba kita simak yang Rasulullah sebutkan dalam hadits Qudsi. “Nabi Musa ‘Alaihis Salam berkata: ‘Wahai Tuhanku, ajari aku sesuatu yang aku mengingatMu dan berdoa kepadaMu dengannya.’ Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ‘Katakanlah wahai Musa, Laa Ilaaha Illallah.’ Nabi Musa ‘Alaihis Salam berkata: ‘Setiap hamba-hambaMu mengucapkan ini.’ Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ‘Wahai Musa, jika langit tujuh lapis dan seisinya selainKu, dan bumi tujuh lapis diletakkan di satu daun timbangan sedangkan Laa Ilaaha Illallah, maka akan Laa Illaaha Illallah lebih berat.” (HR. Ibnu Hibban, Hakim, dan dishahihkan oleh beliau)

Lalu sebenarnya apa makna yang terkandung di dalam kalimat tauhid “laa ilaha illallah”? Mari dalam khutbah yang singkat ini kita berusaha fahami maknanya dan hal-hal penting yang terkandung di dalamnya.

๐Ÿ“ŒPertama, Makna la ilaha illallah

Apa makna la ilaha illallah? Sebagian orang mengira makna la ilaha illallah adalah sekedar “percaya adanya Allah”, sebagian lagi mengira maknanya “tidak ada tuhan selain Allah”, sebagian lagi bahkan ketika ditanya makna la ilaha illallah malah kebingungan. Padaha dia muslim dan sudah bertahun-tahun mengucapkan kalimat ini tetapi tidak memahami maknanya. Coba kita perhatikan dengan seksama kalimat tauhid ini. La ilaha illallah adalah kalimat dalam bahasa Arab yang terdiri dari dua bagian yang pertama yaitu Nafyu (ู„ุง ุงู„ู‡) yang artinya “tidak ada yang disembah”, yang kedua adalah Itsbat (ุฅู„ุง ุงู„ู„ู‡) yang artinya ‘kecuali Allah”. Jadi makna la ilaha illallah adalah “Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah Ta’ala”. Allah berfirman,

ุดَู‡ِุฏَ ุงู„ู„ّู‡ُ ุฃَู†َّู‡ُ ู„ุงَ ุฅِู„َู€ู‡َ ุฅِู„ุงَّ ู‡ُูˆَ ูˆَุงู„ْู…َู„ุงَุฆِูƒَุฉُ ูˆَุฃُูˆْู„ُูˆุงْ ุงู„ْุนِู„ْู…ِ ู‚َุขุฆِู…َุงً ุจِุงู„ْู‚ِุณْุทِ ู„ุงَ ุฅِู„َู€ู‡َ ุฅِู„ุงَّ ู‡ُูˆَ ุงู„ْุนَุฒِูŠุฒُ ุงู„ْุญَูƒِูŠู…ُ

“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada sesembahan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada sesembahan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ali Imran: 18)

Jadi la ilaha illallah tidak sekedar percaya adanya Allah. Tidak pula sekedar menyakini tidak ada tuhan selain Allah. Kita perlu mengetahui bahwa orang-orang kafir yang diperangi oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meyakini bahwa Allah Ta’ala adalah satu-satunya Pencipta dan Pengatur (segala urusan). Namun demikian, hal itu tidaklah menyebabkan mereka masuk ke dalam agama Islam. Sebagaimana Allah sebutkan dalam al Qur’an. Diantaranya dalam surat Yunus Allah berfirman:

ู‚ُู„ْ ู…َู†ْ ูŠَุฑْุฒُู‚ُูƒُู…ْ ู…ِู†ْ ุงู„ุณَّู…َุงุกِ ูˆَุงู„ْุฃَุฑْุถِ ุฃَู…َّู†ْ ูŠَู…ْู„ِูƒُ ุงู„ุณَّู…ْุนَ ูˆَุงู„ْุฃَุจْุตَุงุฑَ ูˆَู…َู†ْ ูŠُุฎْุฑِุฌُ ุงู„ْุญَูŠَّ ู…ِู†ْ ุงู„ْู…َูŠِّุชِ ูˆَูŠُุฎْุฑِุฌُ ุงู„ْู…َูŠِّุชَ ู…ِู†ْ ุงู„ْุญَูŠِّ ูˆَู…َู†ْ ูŠُุฏَุจِّุฑُ ุงู„ْุฃَู…ْุฑَ ูَุณَูŠَู‚ُูˆู„ُูˆู†َ ุงู„ู„َّู‡ُ ูَู‚ُู„ْ ุฃَูَู„َุง ุชَุชَّู‚ُูˆู†َ

“Katakanlah: ‘Siapa yang memberi rizki kepada kalian dari langit dan bumi, atau siapa yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapa yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati (menghidupkan) dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup (mematikan), dan siapa yang mengatur segala urusan? ‘Maka mereka (kaum musyrikin) akan menjawab:’Allah’. Maka katakanlah:’Mengapa kalian tidak bertakwa (kepada-Nya).” (QS. QS. Yunus: 31)

๐Ÿ“ŒKedua: Rukun la ilaha illallah

Setelah kita faham maknanya sekarang kita fahami rukunnya. Rukun la ilaha illallah ada dua:

Pertama, Nafyu (ู„ุง ุงู„ู‡): Penafian seluruh yang disembah kecuali Allah Ta’ala.

Kedua, Itsbat (ุฅู„ุง ุงู„ู„ู‡): Menetapkan ibadah hanya kepada Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya.

Kalau kita perhatikan 2 rukun ini maka sekedar menyembah Allah saja tidak cukup. Harus dipastikan bahwa tidak menyembah kepada selain Allah.

๐Ÿ“ŒKetiga: Konsekusi la ilaha illallah

Bagian yang ketiga adalah kita fahami konsekuensinya. Apa konsekuensi kita mengucapkan la ilaha illallah? Ini bukan sekedar ucapan yang diucapkan dilisan. Tetapi ini kalimat yang memiliki konsekuensi besar. Jadi ketika seseorang mengucapkan la ilaha illallah maka konsekuensinya: “Tidak menyembah kecuali hanya kepada Allah semata”. Tidak boleh dia berbuat syirik. Syirik adalah mensekutukan Allah, seseorang menyembah Allah tetapi juga menyembah yang lainnya. Tidak boleh menyembah selain Allah baik itu malaikat, Nabi, bantu, pohon, kuburan atau yang lainnya. Maka mari kita lihat diri kita masing-masing, kalau kita sudah menyembah Allah dengan sholat atau ibadah yang lainnya jangan kemudian kita merasa aman. Kita harus pastikan kita benar-benar tidak mensekutukan Allah, tidak menyembah selain Allah. Jangan sekali-kali kita terjerumus dalam kesyirikan karena itu bisa membatalkan syahadat la ilaha illallah kita.

Orang kafir Quraisy dulu mereka menyembah Allah, mereka mengagungkan ka’bah, mereka berhaji, dan melakukan ibadah kepada Allah yang lainnya. Tetapi karena mereka juga menyembah selain Allah maka mereka tidak disebut bertauhid la ilaha illallah. Hati-hati terjerumus dalam kesyirikan meskipun tidak sadar. Ada orang terjerumus dalam kesyirikan, menyembah selain Allah tetapi mereka tidak sadar. Bahkan orang kafir Quraisy dulu juga demikian. Mereka tidak merasa berbuat syirik, mereka tidak merasa menyembah batu atau berhala. Mereka hanya merasa menjadikan batu, berhala, kuburan atau yang mereka sembah itu sekedar wasilah taqarrub (mendekatkan diri) dan syafaat untuk menyembah Allah. Jadi mereka merasa tidak berbuat syirik, padahal mereka terjerumus dalam kesyirikan!! Allah Ta’ala berfirman,

ูˆَุงู„َّุฐِูŠู†َ ุงุชَّุฎَุฐُูˆุง ู…ِู†ْ ุฏُูˆู†ِู‡ِ ุฃَูˆْู„ِูŠَุงุกَ ู…َุง ู†َุนْุจُุฏُู‡ُู…ْ ุฅِู„َّุง ู„ِูŠُู‚َุฑِّุจُูˆู†َุง ุฅِู„َู‰ ุงู„ู„َّู‡ِ ุฒُู„ْูَู‰

“Dan orang-orang yang mengambil sesmbahan selain Allah (berkata):”Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya” (QS. Az-Zumar: 3).

Sebagian lagi beralasan sekedar minta syafaat. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

ูˆَูŠَุนْุจُุฏُูˆู†َ ู…ِู†ْ ุฏُูˆู†ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ู…َุง ู„َุง ูŠَุถُุฑُّู‡ُู…ْ ูˆَู„َุง ูŠَู†ْูَุนُู‡ُู…ْ ูˆَูŠَู‚ُูˆู„ُูˆู†َ ู‡َุคُู„َุงุกِ ุดُูَุนَุงุคُู†َุง ุนِู†ْุฏَ ุงู„ู„َّู‡ِ

“Dan mereka menyembah selain Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak pula kemanfa’atan, dan mereka (musyrikin) berkata: “Mereka (sembahan selain Allah) itu adalah perantara kami di sisi Allah.” (QS. Yunus: 18)

Dalam ayat ini mereka tidak mengaku menyembah selain Allah, mereka merasa sekedar untuk syafaat. Hati-hati kita terjerumus dengan hal yang sama!! Demikian yang dapat saya sampaikan di khutbah pertama ini semoga bermanfaat.

ุจَุงุฑَูƒَ ุงู„ู„ู‡ُ ู„ِูŠْ ูˆَู„َูƒُู…ْ ูِูŠ ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†ِ ุงู„ْุนَุธِูŠْู…ِ، ูˆَู†َูَุนَู†ِูŠْ ูˆَุฅِูŠَّุงูƒُู…ْ ุจِู…َุง ูِูŠْู‡ِ ู…ِู†َ ุงْู„ุขูŠَุงุชِ ูˆَุงู„ุฐِّูƒْุฑِ ุงู„ْุญَูƒِูŠْู…ِ. ุฃَู‚ُูˆْู„ُ ู‚َูˆْู„ِูŠْ ู‡َุฐَุง ูˆَุฃَุณْุชَุบْูِุฑُ ุงู„ู„ู‡َ ุงู„ْุนَุธِูŠْู…َ ู„ِูŠْ ูˆَู„َูƒُู…ْ ูˆَู„ِุณَุงุฆِุฑِ ุงู„ْู…ُุณْู„ِู…ِูŠْู†َ ูˆَุงู„ْู…ُุณْู„ِู…َุงุชِ ูَุงุณْุชَุบْูِุฑُูˆْู‡ُ ุฅِู†ّู‡ُ ู‡ُูˆَ ุงู„ْุบَูُูˆْุฑُ ุงู„ุฑّุญِูŠْู…ِ

 

Khutbah Kedua:

ุฅِู†َّ ุงู„ْุญَู…ْุฏَ ู„ِู„َّู‡ِ ู†َุญْู…َุฏُู‡ُ ูˆَู†َุณْุชَุนِูŠْู†ُู‡ُ ูˆَู†َุณْุชَุบْูِุฑُู‡ْ ูˆَู†َุนُูˆุฐُ ุจِุงู„ู„ู‡ِ ู…ِู†ْ ุดُุฑُูˆْุฑِ ุฃَู†ْูُุณِู†َุง ูˆَู…ِู†ْ ุณَูŠِّุฆَุงุชِ ุฃَุนْู…َุงู„ِู†َุง، ู…َู†ْ ูŠَู‡ْุฏِู‡ِ ุงู„ู„ู‡ُ ูَู„ุงَ ู…ُุถِู„َّ ู„َู‡ُ ูˆَู…َู†ْ ูŠُุถْู„ِู„ْ ูَู„ุงَ ู‡َุงุฏِูŠَ ู„َู‡ُ. ูˆَุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†ْ ู„ุงَ ุฅِู„َู‡َ ุฅِู„ุงَّ ุงู„ู„ู‡ُ ูˆَุญْุฏَู‡ُ ู„ุงَ ุดَุฑِูŠْูƒَ ู„َู‡ُ ูˆَุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†َّ ู…ُุญَู…َّุฏًุง ุนَุจْุฏُู‡ُ ูˆَุฑَุณُูˆْู„ُู‡ُ

Jama’ah ibadah Jum’ah yang semoga dirahmati oleh Allah Subhanahu wa ta’ala

Syahadat la ilaha illallah adalah kalimat yang agung. Sebagaimana kita telah sampaikan pada khutbah yang pertama maknanya adalah “Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah Ta’ala”. Rukunnya ada dua: Pertama, Nafyu (ู„ุง ุงู„ู‡): Penafian seluruh yang disembah kecuali Allah Ta’ala dan kedua, Itsbat (ุฅู„ุง ุงู„ู„ู‡): Menetapkan ibadah hanya kepada Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. Konsekuensinya “Tidak menyembah kecuali hanya kepada Allah semata”. Tidak boleh dia berbuat syirik apapun bentuknya dan apapun alasannya. Perkenankan saya tutup khutbah ini dengan menyampaikan apa yang disampaikan oleh para ulama’ dengan yang disebut syarat la ilaha illallah.

Syarat-Syarat La Ilaha Illallah:

Syahadat ini memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi agar sah saat mengucapkannya. Syarat-syarat syahadat yaitu: Harus disertai dengan ilmu, keyakinan, penerimaan, ketundukan, kejujuran, keikhlasan, keciantaan, dan pengingkaran terhadap seluruh sesembahan selain Allah (Sebagaimana yang disebutkan syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz dalam kutaibnya Durrusu al Muhimmah). Terhimpun dalam dua bait syair berikut:

ุนِู„ْู…ٌ ูŠَู‚ِูŠْู†ٌ ูˆَุฅِุฎْู„ุงَุตٌ ูˆَุตِุฏْู‚ُูƒَ ู…َุนَ ู…َุญَุจَّุฉٍ ูˆَุงู†ْู‚ِูŠَุงุฏٍ ูˆَุงู„ْู‚َุจُูˆْู„ِ ู„َู‡َุง

ูˆุฒูŠุฏ ุซุงู…ู†ู‡ุง ุงู„ูƒูุฑุงู† ู…ู†ูƒ ุจู…ุง ุณูˆู‰ ุงู„ุงู„ู‡ ู…ู† ุงู„ุงุดูŠุงุก ู‚ุฏ ุงู„ู‡ุง

“Ilmu, yakin dan ikhlas berikut kejujuranmu bersama kecintaan, ketundukan dan kepasrahan menerimanya. Ditambah (syarat) yang kedelapan (adalah pengingkaran) terhadap seluruh yang disembah selain Allah.”

Demikian, semoga bermanfaat. Semoga kita benar-benar bisa memahami syahadat la ilaha illallah dan semoga kita bisa istiqomah diatasnya sampai akhir hayat kita. Amien. Mari kita tutup khutbah ini dengan sholawat dan doa.

ุฅِู†َّ ุงู„ู„ู‡َ ูˆَู…َู„ุงَุฆِูƒَุชَู‡ُ ูŠُุตَู„ُّูˆْู†َ ุนَู„َู‰ ุงู„ู†َّุจِูŠِّ، ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡ุงَ ุงู„َّุฐِูŠْู†َ ุกَุงู…َู†ُูˆْุง ุตَู„ُّูˆْุง ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„ِّู…ُูˆْุง ุชَุณْู„ِูŠْู…ًุง

ุงَู„ู„َّู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ุนَู„َู‰ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَุนَู„َู‰ ุขู„ِ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูƒَู…َุง ุตَู„َّูŠْุชَ ุนَู„َู‰ ุฅِุจْุฑَุงู‡ِูŠْู…َ ูˆَุนَู„َู‰ ุขู„ِ ุฅِุจْุฑَุงู‡ِูŠْู…َ، ุฅِู†َّูƒَ ุญَู…ِูŠْุฏٌ ู…َุฌِูŠْุฏٌ. ูˆَุจَุงุฑِูƒْ ุนَู„َู‰ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَุนَู„َู‰ ุขู„ِ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูƒَู…َุง ุจَุงุฑَูƒْุชَ ุนَู„َู‰ ุฅِุจْุฑَุงู‡ِูŠْู…َ ูˆَุนَู„َู‰ ุขู„ِ ุฅِุจْุฑَุงู‡ِูŠْู…َ، ุฅِู†َّูƒَ ุญَู…ِูŠْุฏٌ ู…َุฌِูŠْุฏٌ

ุงَู„ู„َّู‡ُู…َّ ุงุบْูِุฑْ ู„ِู„ْู…ُุณْู„ِู…ِูŠْู†َ ูˆَุงู„ْู…ُุณْู„ِู…َุงุชِ، ูˆَุงู„ْู…ُุคْู…ِู†ِูŠْู†َ ูˆَุงู„ْู…ُุคْู…ِู†َุงุชِ ุงْู„ุฃَุญْูŠَุงุกِ ู…ِู†ْู‡ُู…ْ ูˆَุงْู„ุฃَู…ْูˆَุงุชِ، ุฅِู†َّูƒَ ุณَู…ِูŠْุนٌ ู‚َุฑِูŠْุจٌ ู…ُุฌِูŠْุจُ ุงู„ุฏّุนَูˆَุงุชِ

ุฑَุจَّู†َุง ุงุบْูِุฑْ ู„َู†َุง ูˆَู„ِุฅِุฎْูˆَุงู†ِู†َุง ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุณَุจَู‚ُูˆู†َุง ุจِุงู„ْุฅِูŠู…َุงู†ِ ูˆَู„َุง ุชَุฌْุนَู„ْ ูِูŠ ู‚ُู„ُูˆุจِู†َุง ุบِู„ّุงً ู„ِّู„َّุฐِูŠู†َ ุขู…َู†ُูˆุง ุฑَุจَّู†َุง ุฅِู†َّูƒَ ุฑَุคُูˆูٌ ุฑَّุญِูŠู…ٌ

ุฑَุจَّู†َุง ุธَู„َู…ْู†َุง ุฃَู†ูُุณَู†َุง ูˆَุฅِู† ู„َّู…ْ ุชَุบْูِุฑْ ู„َู†َุง ูˆَุชَุฑْุญَู…ْู†َุง ู„َู†َูƒُูˆู†َู†َّ ู…ِู†َ ุงู„ْุฎَุงุณِุฑِูŠู†َ

ุฑَุจَู†َุง ุกَุงุชِู†َุง ูِูŠ ุงู„ุฏّู†ْูŠَุง ุญَุณَู†َุฉً ูˆَูِูŠ ุงْู„ุฃَุฎِุฑَุฉِ ุญَุณَู†َุฉً ูˆَู‚ِู†َุง ุนَุฐَุงุจَ ุงู„ู†ّุงุฑِ

ูˆَุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َู‰ ู†َุจِูŠِّู‡ِ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَุขุฎِุฑُ ุฏَุนْูˆَุงู†َุง ุฃَู†ِ ุงَู„ْุญَู…ْุฏُ ู„ِู„َّู‡ِ ุฑَุจِّ ุงَู„ْุนَุงู„َู…ِูŠู†َ

KabeL DakwaH
KabeL DakwaH Owner Gudang Software Ryzen Store

Posting Komentar untuk "Memahami Hal Penting dalam Syahadat Laa Ilaaha Illallaah - Khutbah Jum'at"