Besarnya Ukuran Fisik Para Penduduk Neraka - Neraka
Kabeldakwah.com |
Besarnya Ukuran Fisik
Para Penduduk Neraka
A. Penyesalan Para Penghuni Neraka
Jeritan dan teriakan
orang-orang kafir yang menjadi penghuni neraka, sudah ada sejak mereka melihat
lembaran catatan amalan mereka. Mereka amat bersedih akibat kesyirikan dan
kekafiran yang mereka lakukan selama hidup di dunia. Akibatnya, mereka kekal abadi
di dalam neraka. Memang mereka binasa dan celaka. Sungguh celaka dan sengsara.
Allah berfirman di dalam Al Quran,
وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ
كِتَابَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ فَسَوْفَ يَدْعُو ثُبُورًا وَيَصْلَى سَعِيرًا
"Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak, 'Celakalah aku.' Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)." (Q.S. Al Insyiqaq: 10 - 12)
Kesedihan dan penyesalan
mereka semakin menjadi, ketika mereka melihat neraka. Penyesalan tiada guna.
Penyesalan yang tidak akan menghalangi mereka dari siksa neraka. Tidak ada
tempat berlindung dan berlari dari siksa Allah bagi mereka. Sebagaimana Allah firmankan,
وَلَوْ أَنَّ لِكُلِّ
نَفْسٍ ظَلَمَتْ مَا فِي الْأَرْضِ لَا فتَدَتْ بِهِ وَأَسَرُّوا النَّدَامَةَ
لَمَّا رَأَوُا الْعَذَابَ وَقُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ وَهُمْ لَا
يُظْلَمُونَ
"Dan kalau setiap diri yang zalim
(musyrik) itu mempunyai segala apa yang ada di bumi ini, tentu dia menebus
dirinya dengan itu, dan mereka menyembunyikan penyesalannya ketika mereka telah
menyaksikan azab itu. Dan telah diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka
tidak dianiaya." (Q.s. Yunus: 54)
Lebih-lebih ketika mereka
di lempar ke dalam api neraka, penyesalan dan rintihan mereka amatlah pedih dan
bertambah besar. Allah subhanahu
wata'ala berkata,
وَإِذَا أُلْقُوا
مِنْهَا مَكَانًا ضَيِّقًا مُقَرَّنِينَ دَعَوْا هُنَالِكَ ثُبُورًا لَا تَدْعُوا
الْيَوْمَ ثُبُورًا وَاحِدًا وَادْعُوا ثُبُورًا كَثِيرًا
"Dan apabila mereka
dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka itu dengan dibelenggu, mereka di
sana mengharapkan kebinasaan. (Akan dikatakan kepada mereka), Jangan kalian
sekalian mengharapkan satu kebinasaan, melainkan harapkanlah kebinasaan yang
banyak." (Q.S. Al Furqan: 13-14)
Itulah penyesalan tiada
faidahnya. Karena manusia tidak akan kembali ke dunia setelah dibangkitkan oleh
Allah dari kuburnya. Sebelum penyesalan tersebut menimpa kita, naudzu
bilah min dzalik, seyogyanya kita berbenah diri sejak sekarang.
Janganlah bertobat menunggu-nunggu usia tua. Sementara ajal datang tiada
disangka. Bertobatlah sejak dini, Allah azza wa jalla menerima tobat hamba-Nya
yang jujur dalam tobatnya.
B. Ukuran Fisik Penduduk Neraka
Siksa demi siksa terus
dirasa oleh penduduk neraka. Lebih-lebih orang-orang kafir, munafik, musyrik,
dan ahli kitab, mereka menuai hasil usaha yang mereka upayakan selama di dunia.
Kekal abadi di dalam neraka.
Penduduk neraka masuk ke
dalam neraka dalam bentuk yang luar biasa besarnya. Allah jadikan bentuk tubuh
mereka dengan ukuran yang sangat besar. Ukuran yang melebihi ukuran wajar
manusia di dunia. Tidak bisa dibayangkan. Tidak bisa diilustrasikan besarnya
tubuh mereka. Kecuali Allah semata yang mengetahuinya, Dzat yang telah
menciptakannya. Demikian pula Rasul-Nya yang mulia, karena wahyu yang Allah
turunkan kepadanya.
1. Gigi Penghuni Neraka
Allah jadikan gigi taring
salah seorang di antara mereka seperti Gunung Uhud. Apa yang kita bayangkan
dengan bentuk semacam itu? Junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu alaihi
wasallam pernah bersabda tentang ahli neraka,
إِنَّ الرَّجُلَ مِنْ
أَهْلِ النَّارِ لَيَعْظُمُ لِلنَّارِ حَتَّى يَكُونَ الضَّرْسُ مِنْ أَضْرَاسِهِ
كَأَحَدٍ
"Sesungguhnya
seseorang dari penduduk neraka benar-benar tubuhnya membesar hingga satu gigi
geraham dari gigi-gigi gerahamnya seperti Uhud." (H.R. Ahmad dari sahabat
Zaid bin Arqam radhiyallahu anhu. Lihat Ash Shahihah no. 1601).
Beliau juga bersabda pada
hadis Abu Hurairah radhiyallahu anhu,
ضِرْسُ الْكَافِرِ،
أَوْ نَابُ الْكَافِرِ، مِثْلُ أُحُدٍ وَغِلَظُ جِلْدِهِ مَسِيرَةُ ثَلَاثٍ
"Gigi geraham atau
gigi taring orang kafir (penghuni neraka) seperti gunung Uhud. Sementara tebal
kulitnya sejauh perjalanan 3 hari." (H.R. Muslim 2851)
2. Lebar Telinga, Lengan,
Dan Paha Mereka
Bagaimana dengan lebar
telinga, lengan dan paha mereka?
Jawaban terhadap
pertanyaan tersebut amatlah jelas bila kita menengok hadis Nabi kita Muhammad
shallallahu alaihi wasallam. Sahabat mulia Abu Hurairah radhiyallahu
anhuberkata, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,
ضِرْسُ الْكَافِرِ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِثْلُ أُحُدٍ، وَعَرْضُ جِلْدِهِ سَبْعُونَ ذِرَاعًا،
وَفَخِذُهُ مِثْلُ وَرِقَانَ، وَمَقْعَدُهُ مِنَ النَّارِ مِثْلُ مَا بَيْنِي
وَبَيْنَ الرَّبَدَةِ
"Geraham orang kafir pada hari kiamat
seperti gunung Uhud, lebar telinganya 70 hasta, lengannya seperti Gunung
Baidha', pahanya seperti Gunung Waraqan, dan tempat duduknya di neraka antara
saya (Madinah) dengan rabadzah (sebuah pemukiman di Arab Saudi yang berjarak
sekitar 200 km dari timur laut Madinah)." (H.R. Hakim, Ahmad dan
dishahihkan Al Albani pada Ash Shahihah 1105).
Waraqan adalah sebuah
gunung termasuk dari deretan pegunungan Tihamah. Dan dia termasuk gunung yang
paling besar.
3. Lebar Pundak Penduduk
Neraka
Nabi shallallahu alaihi
wasallam menjelaskan lagi, seberapa panjang pundak penduduk neraka.
Sejarak perjalanan yang ditempuh dalam kurun waktu tiga hari tanpa isitirahat,
itulah jarak antara kedua pundak mereka. Bukan sekedar berjalan kaki, ternyata
jarak 3 hari perjalanan itu ditempuh oleh orang yang mengendari kendaraan yang
paling cepat lajunya.
Abu Hurairah radhiyallahu
anhu, sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis kepada kita, berkata bahwa
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,
مَا بَيْنَ مَنْكِبَي
الْكَافِرِ فِي النَّارِ، مَسِيرَةُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ، لِلرَّاكِبِ الْمُسْرِع
"Jarak antara dua
ujung pundak orang kafir di dalam neraka sejauh perjalanan 3 hari yang ditempuh
penunggang kuda yang larinya cepat." (H.R. Bukhari 6551 Muslim 2852. Lafal
Imam Muslim. Sementara lafazh Al Bukhari tanpa menyebutkan neraka).
Allahu Akbar. Benar-benar
tidak bisa dibayangkan besarnya tubuh mereka. Luar biasa besarnya bagaikan
raksasa. Sebatas jarak kedua bahu mereka, harus ditempuh dengan perjalanan 3
hari 3 malam, jarak yang tidak dekat. Bagaimana dengan tubuhnya?
4. Ketebalan Kulitnya
Mengenai ketebalan kulit
penduduk neraka, Nabi shallallahu alaihi wasallam telah menerangkannya.
Sebagaimana disebutkan dalam hadis Abu Hurairah, beliau bersabda, "Gigi
geraham atau gigi di atas, Nabi taring orang kafir (penghuni neraka) seperti
Gunung Uhud, sementara tebal kulitnya sejauh perjalanan 3 hari." (H.R.
Muslim 2851).
Pada hadis Abu Hurairah
radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ غِلَظٌ جِلْدِ
الْكَافِرِ اثْنَانِ وَأَرْبَعُونَ ذِرَاعًا وَإِنَّ ضِرْسَهُ مِثْلُ أُحُدٍ
وَإِنَّ مَجْلِسَهُ مِنْ جَهَنَّمَ مَا بَيْنَ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةِ
"Sesungguhnya
ketebalan kulit orang kafir adalah 42 hasta. Dan gigi taringnya seperti gunung
Uhud. Sementara tempat duduknya di Jahannam adalah antara Mekkah dan
Madinah." (H.R. At Tirmidzi
dan Al Hakim). Lihat Shahih Al Jami Ash Shaghir nomor 2114.
5. Cacatnya Wajah Penghuni
Neraka Menghitam
Allah Berfirman:
يَوْمَ تَبْيَضُّ
وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ ۚ فَأَمَّا ٱلَّذِينَ ٱسْوَدَّتْ وُجُوهُهُمْ
أَكَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَٰنِكُمْ فَذُوقُوا۟ ٱلْعَذَابَ بِمَا كُنتُمْ تَكْفُرُونَ
“Pada hari yang di waktu
itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun
orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): "Kenapa
kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu
itu". (Surat Ali ‘Imran Ayat 106)
Dalam ayat yang lain
disebutkan:
كَأَنَّمَآ
أُغْشِيَتْ وُجُوهُهُمْ قِطَعًا مِّنَ ٱلَّيْلِ مُظْلِمًا ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ
أَصْحَٰبُ ٱلنَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ
”…. seakan-akan wajah
mereka ditutupi dengan kepingan-kepingan malam yang gelap gelita. Mereka itulah
penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (Surat Yunus Ayat 27)
تَلْفَحُ وُجُوهَهُمُ ٱلنَّارُ
وَهُمْ فِيهَا كَٰلِحُونَ
”Wajah-wajah mereka
dibakar dalam api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan yang cacat.
(Surat Al-Mu’minun Ayat 104)
**تفسير
المختصر / مركز تفسير الرياض بإشراف الشيخ الدكتور صالح بن عبدالله بن حميد، إمام
الحرم المكي:**
تُحْرِقُ النَّارُ
وُجُوهَهُمْ، وَهُمْ فِي النَّارِ كَاسِفُو الوُجُوهِ، تَقَلَّصَتْ شَفَتَاهُمْ
العُلْوِيَّةُ إِلَى أَعْلَى وَالسُّفْلِيَّةُ إِلَى أَسْفَلَ.
*Tafsir
Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin
Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram*
”Wajah mereka dibakar oleh api Neraka, dan dalam Neraka
itu wajah mereka sangat muram sehingga bibir atas mereka mengkerut ke atas, dan
bibir bawah mereka mengkerut ke bawah.”
Dari Abu Said Al-Khudri mengabarkan bahwa Nabi Bersabda
setelah membaca surah Al Mukminun ayat 104,
- قالَ: تَشويهِ النَّارُ فتقلَّصُ شفتُهُ العُليا حتَّى
تبلُغَ وسطَ رأسِهِ وتَستَرخي شفتُهُ السُّفلى حتَّى تضرِبَ سرَّتَهُ
الراوي : أبو
سعيد الخدري | المحدث : الألباني | المصدر : ضعيف الترمذي
الصفحة أو الرقم : 3176 | خلاصة حكم المحدث : ضعيف | أحاديث مشابهة
“Api
Neraka itu akan merusaknya, sehingga bibir bagian atas itu akan tertarik sampai
tengah kepala, dan bibir bagian bawah akan menjulur sampai menyentuh pusarnya.”
**تفسير
الميسر / وزارة الشؤون الإسلامية بالمملكة العربية السعودية**
تَحْرِقُ النَّارُ
وُجُوهَهُمْ، وَهُمْ فِيهَا عَابِسُونَ، قَدْ تَقَلَّصَتْ شِفَاهُهُمْ وَظَهَرَتْ
أَسْنَانُهُمْ.
**Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia**
”Api neraka membakar wajah mereka, sedang mereka di
dalamnya bermuka masam, bibir-bibir mereka mengelupas dan tampaklah gigi-gigi
mereka.” (pada surah
Al-Mukminun ayat 104)
C. Ada Apa Di Balik Itu?
Mengapa Allah berbuat
demikian kepada mereka? Tentu kita yakin bahwa Allah Maha Adil lagi
Mahabijaksana. Allah tidak menzalimi seorang pun walaupun dia kafir, munafik,
maupun musyrik. Manusialah yang menzalimi dirinya sendiri.
Kita yakin pula bahwa
orang-orang kafir didalam neraka tidak satu tingkatan saja. Kemaksiatan,
kekufuran, pengingkaran, dan permusuhan mereka kepada Allah dan Rasul-Nya
beraneka ragam dan berbeda-beda tingkatannya. Maka Allah juga akan membalas
sesuai dengan tingkatan amalan mereka.
Diantara hikmah mengapa Allah
memperbesar ukuran fisik para penduduk neraka adalah agar mereka bisa lebih
merasakan kedahsyatan dan kepedihan adzab atau siksaan-siksaan di neraka. Al Imam An Nawawi a mengatakan,
هٰذَا كُلُّهُ
لِكَوْنِهِ أَبْلَغَ فِي إِيلَامِهِ، وَكُلُّ هٰذَا مَقْدُورُ اللهِ تَعَالَى،
يَجِبُ الْإِيمَانُ بِهِ لِإِخْبَارِ الصَّادِقِ بِهِ
”Ini semua bertujuan agar
lebih maksimal dalam menyiksanya. Dan ini semua di bawah kekuasaan Allah ta’ala,
yang wajib untuk kita imani karena bersumber pada berita dari Ash Shadiq (Nabi
Muhammad shallallahu alaihi wasallam ) tentang hal ini." (Syarah
Shahih Muslim 17:186 hadis 2851)
Imam Ibnu Hajar dalam
Kitab Fathul Bari 11/ 423 berkata, "Seakan perbedaan ukuran tersebut
dibawakan kepada perbedaan penyiksaan terhadap orang-orang kafir di dalam
neraka. Al Qurthubi berkata di dalam Al Mufhim, "Hanyalah bentuk orang
kafir menjadi besar untuk membesarkan siksaannya dan melipatgandakan
kepedihannya. Tidak diragukan bahwa orang-orang kafir bertingkat-tingkat
azabnya, sebagaimana hal ini diketahui berdasarkan dalil Al Kitab dan As
Sunnah. Dan karena kita mengetahui secara pasti bahwa azab orang yang membunuh
para nabi, menumpahkan darah kaum muslimin, dan membuat kerusakan di muka bumi,
tidaklah sama terhadap orang yang kafir saja dan bagus dalam bermuamalah dengan
kaum muslimin, contohnya."
Imam Ibnu Katsir juga
berucap semisal dengan itu pada Kitab An Nihayah 2/139, "Agar hal itu
lebih menyakitkan untuk menyiksa mereka. Lebih besar rasa letih dan lemah
mereka. Sebagaimana Allah firmankan (yang artinya), "Agar mereka merasakan
siksaan itu." (Q.S. An Nisa: 56)
D. Apakah Semua Ini Berlaku Bagi Semua Penduduk Neraka?
Hal ini dijelaskan oleh
Imam Al Munawi pada Kitab Faidhul Qadir Syarah Al Jami Ash Shaghir 4/254
setelah mengucapkan perkataan yang semisal dengan pernyataan An Nawawi
"Hal itu hanya dikarenakan besarnya jasad akan melipatgandakan rasa
sakit. Semua itu atas ketetapan dari Allah yang wajib kita imani."
Lalu beliau menukil
keterangan Al Qurthubi,
وهذا إنما يكون في حق البعض بدليل
حديث إن المتكبرين يحشرون يوم القيامة أمثال الذر في صورة الرجال فيساقون إلى سجن
في جهنم يقال له بولس
"Ini hanya berlaku untuk sebagian ahli
neraka saja, dengan adanya dalil dari hadits yang menyatakan bahwa orang- orang
sombong pada hari kiamat akan dikumpulkan dalam bentuk manusia seukuran semut
kecil. Mereka digiring untuk masuk ke Penjara di dasar neraka jahannam, namanya
Bulas."
Sementara itu, Imam Ibnu
Katsir membawakan hadis riwayat Ahmad dari Abdullah bin Amr bin Ash Radhiyallahu
anhu, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,
يُحشر
الْمُتَكَبِّرُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَمْثَالَ الذَّرِّ فِي صُورَةِ
الرِّجَالِ، يَغْشَاهُمُ الذُّلُّ مِنْ كُلَّ مَكَانٍ، يُساقون إِلَى سِجْنِ مِنْ
جَهَنَّمَ يسَى يُولَس تَعْلُوهُمْ نَارُ الْأَنْيَار، يُسقون مِنْ عُصَارَةِ
أَهْلِ النَّارِ؛ طِينَةَ الخبال
"Orang-orang yang
sombong akan dibangkitkan pada hari kiamat seperti semut kecil. Dalam bentuk
manusia. Segala sesuatu berada di atasnya karena kecilnya dia. Hingga penjara
di Jahannam yang dikenal dengan Bulas lebih tinggi dari mereka. Dan api neraka
juga lebih tinggi dari mereka. Mereka diberi minum dari Thinatil Khibaal,
perasan tubuh ahli neraka." (H.R. Ahmad dan At Tirmidzi. Hadis ini
dishahihkan Al Albani dalam Shahih Adab Mufrad 1/210 nomor 434)
Imam Al-Qurthubi juga
mengatakan,
ولا شك أن الكفار متفاوتون في
العقاب كما علم من الكتاب والسنة
“Kita yakin, hukuman
untuk orang kafir itu bertingkat-tingkat, sebagaimana yang kita pahami dari
kesimpulan Aquran dan sunah." (Faidhul
Qadir Syarah al- jami ash-Shaghir 4/254)
Wallahu a'lam bish
shawab.
Disusun ulang oleh: Ahmadi Assambasy
(Sumber: Majalah Qudwah Edisi 51)
Posting Komentar untuk "Besarnya Ukuran Fisik Para Penduduk Neraka - Neraka"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.