Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tidak Ada Kematian bagi Penghuni Surga dan Neraka - Surga & Neraka

Kabeldakwah.com

Diantara bagian dari Keyakinan Ahlussunnah wal Jamaah yang wajib kita yakini bahwa penduduk surga dan penduduk neraka. Mereka akan kekal abadi selama-lamanya ditempat mereka masing-masing. Surga dan neraka kekal selama-lamanya, penduduknya yang tinggal di dalamnya pun juga kekal selama-lamanya. Kekal dalam artian:

(1) Mereka tidak akan mati dan tidak akan binasa.

(2) Mereka tidak akan berpindah atau keluar dari tempat tinggalnya (surga atau neraka). Penduduk neraka yang kekal di dalamnya adalah penduduk neraka yang dulu ketika didunia wafat atau meninggal dalam keadaan membawa dosa kekafiran.

Terdapat banyak dalil yang menunjukkan bahwa penduduk surga tidak akan mati dan begitu pula penduduk neraka.

Diantaranya firman Allah subhanahu wa ta’ala disurah Al-Bayyinah ayat 6,7 dan 8,

إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَٰلِدِينَ فِيهَآ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمْ شَرُّ ٱلْبَرِيَّةِ

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” (ayat 6)

Didalam Kitab Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir karya Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar disebutkan bahwa, (Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk) Yakni makhluk yang paling buruk keadaannya, sebab mereka meninggalkan kebenaran karena sifat hasad dan sesat; karena itulah mereka akan kembali ke tempat yang merupakan seburuk-buruk tempat.

Kemudian,

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمْ خَيْرُ ٱلْبَرِيَّةِ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.” (ayat 7)

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di didalam kitab Tafsirnya “tafsir as-Sa'di” mengatakan yang maknanya, “Mereka itu adalah sebaik-baik makhluk,” karena mereka menyembah dan mengenal Allah. Mereka dalam keadaan yang sangat baik, beruntung mendapatkan kenikmatan dunia dan mendapatkan kenikmatan akhirat.”

جَزَآؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۖ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِىَ رَبَّهُۥ

“Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” (ayat 8)

Ketika orang-orang yang beriman telah dimasukkan kedalam surga, serta para penghuni neraka dimasukkan ke dalam neraka, maka mereka kekal didalamnya karena kematian telah disembelih. Sehingga didalam surga dan neraka tidak adalagi yang namanya kematian.

Didalam sebuah hadits disebutkan dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يُؤْتَى بِالْمَوْتِ كَهَيْئَةِ كَبْشٍ أَمْلَحٍ فَيُنَادِي بِهِ مُنَادٍ: يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ! فَيَشْرَئِبُوْنَ وَيَنْظُرُوْنَ، فَيَقُولُ: هَلْ تَعْرِفُوْنَ هَذَا؟ فَيَقُوْلُوْنَ: نَعَمْ، هَذَا الْمَوْتُ، وَكُلُّهُمْ قَدْ رَآهُ،

“Kematian didatangkan pada bentuk kambing berkulit hitam putih, lalu seorang penyeru memanggil: Wahai penduduk surga! Mereka melongok dan melihat, penyeru itu berkata: Apakah kalian mengenal ini? Mereka menjawab: Ya, ini adalah kematian, mereka semua telah melihatnya.

 ثُمَّ يُنَادِي مُنَادٍ: يَا أَهْلَ النَّارِ فَيَشْرَئِبُوْنَ وَيَنْظُرُوْنَ، فَيَقُوْلُ: هَلْ تَعْرِفُوْنَ هَذَا؟ فَيَقُوْلُوْنَ: نَعَمْ، هَذَا الْمَوْتُ وَكُلُّهْمْ قَدْ رَآهُ.

Kemudian penyeru memanggil: Wahai penduduk neraka! Mereka menengok dan melihat, penyeru itu berkata: Apakah kalian mengenal ini? Mereka menjawab: Ya, ini adalah kematian, mereka semua telah melihatnya,

 فَيُذْبَحُ بَيْنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ. ثُمَّ يَقُوْلُ: يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ خُلُوْدٌ فَلاَ مَوْتَ، وَيَا أَهْلَ النَّارِ خُلُوْدٌ فَلاَ مَوْتَ،

Lalu kemudian (kematian yang diserupakan dalam bentuk kambing berkulit hitam dan putih) disembelih (disebuah tempat) yang berada diantara surga dan neraka, lalu penyeru berkata (kepada penduduk surga dan neraka): Wahai penduduk surga, kekekalan (bagi kalian) tiada lagi kematian setelahnya, dan wahai penduduk neraka, kekekalan (bagi kalian) dan tiada lagi kematian setelahnya,

(Ahmadi: ini adalah ketetapan yang sangat membahagiakan bagi para penduduk surga, karena mereka akan menikmati kenikmatan2 surga tanpa perlu khawatir lagi akan adanya kematian yang menimpa mereka, dan ini juga merupakan ketetapan yang sangat menyedihkan dan menyakitkan hati para penduduk neraka, karena mereka akan merasakan siksaan demi siksaan didalam neraka, dan mereka tidak akan mati, setiap kali tubuh mereka hancur atau hangus, maka akan dibentuk menjadi baru lagi, kemudian disiksa lagi, hancur, hangus, dibuat baru, lagi, terus seperti itu, selama-lamanya, wal iyaadzubillah) semoga Allah menjadikan kita semua dari panasnya api neraka).

ثُمَّ قَرَأَ (وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ إِذْ قُضِيَ الأَمْرُ وَهُمْ فِيْ غَفْلَةٍ وَهُمْ لاَ يُؤْمِنُوْنَ) وَأَشَارَ بِيَدِهِ إِلَى الدُّنْيَا

lalu Rasulullah shollallahu ’alaihi wa sallam membaca firman Allah dari surah maryam ayat 39 (Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah ditetapkan. Dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman). Dan beliau mengisyaratkan dengan tangannya ke dunia.” (HR. Bukhari 4730 & Muslim 2849)

kemudian,

Ketika para penghuni surga telah masuk ke dalam surga maka mereka tidak ingin dipindahkan dari surga,

Allah berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا (107) خَالِدِينَ فِيهَا لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلًا

”Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya.” (QS. al-Kahfi: 107 - 108)

Didalam ayat yang lain Allah ta’ala juga berfirman,

وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ إِخْوَانًا عَلَى سُرُرٍ مُتَقَابِلِينَ لا يَمَسُّهُمْ فِيهَا نَصَبٌ وَمَا هُمْ مِنْهَا بِمُخْرَجِينَ

”Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan. Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya.” (QS. al-Hijr: 47 - 48)

Ini adalah keadaan para penduduk surga.

Berbeda dengan penduduk neraka, adapun para penduduk neraka, maka mereka sangat ingin sekali dipindahkan atau dikeluarkan dari neraka, atau minimal mereka dapat dikembalikan kedunia, atau dapat diciptakan menjadi debu atau tanah saja.

Mereka mengatakan:

رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ

“Wahai Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami ke dunia. Kami akan mengerjakan amal shaleh. Sesungguhnya kami adalah orang-orang yakin.” (QS. As-Sajdah: 12)

Dalam ayat yang lain disebutkan,

رَبَّنَا أَخِّرْنَا إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ نُجِبْ دَعْوَتَكَ وَنَتَّبِعِ الرُّسُلَ

“Ya Rabb kami, kembalikanlah kami meskipun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan-Mu dan mengikuti rasul-rasul”. (QS. Ibrahim: 44)

Disusun Oleh: Ahmadi Assambasy.

KabeL DakwaH
KabeL DakwaH Owner Gudang Software Ryzen Store

Posting Komentar untuk "Tidak Ada Kematian bagi Penghuni Surga dan Neraka - Surga & Neraka"