Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kebahagiaan Orang-Orang yang Selamat Melewati Shirat Menuju Surga yang Abadi - Hari Akhirat

Kabeldakwah.com

السَّعَادَةُ لِلَّذِينَ نَجَوْا مِنَ الصِّرَاطِ إِلَى الْجَنَّةِ الْأَبَدِيَّةِ

Kebahagiaan Orang-Orang yang Selamat Melewati Shirat Menuju Surga yang Abadi

Dari Abu Sa’id Al-Khudhri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَخْلُصُ المُؤْمِنُونَ مِنَ النَّارِ، فَيُحْبَسُونَ عَلَى قَنْطَرَةٍ بَيْنَ الجَنَّةِ وَالنَّارِ، فَيُقَصُّ لِبَعْضِهِمْ مِنْ بَعْضٍ مَظَالِمُ كَانَتْ بَيْنَهُمْ فِي الدُّنْيَا، حَتَّى إِذَا هُذِّبُوا وَنُقُّوا أُذِنَ لَهُمْ فِي دُخُولِ الجَنَّةِ، فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَأَحَدُهُمْ أَهْدَى بِمَنْزِلِهِ فِي الجَنَّةِ مِنْهُ بِمَنْزِلِهِ كَانَ فِي الدُّنْيَا

“Setelah orang-orang beriman diselamatkan dari neraka (selamat melewati shirath, pen.), mereka tertahan di qantharah yang ada di antara surga dan neraka. Maka ditegakkanlah qishash di antara mereka akibat kedzaliman yang terjadi di antara mereka selama berada di dunia. Setelah dibersihkan dan dibebaskan, mereka pun diijinkan masuk surga. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh mereka lebih mengetahui tempat mereka di surga daripada tempatnya ketika berada di dunia.” (HR. Bukhari no. 6535)

Ada dua pendapat para ulama yang mendefinisikan terkait Qantharah:

- Pendapat pertama, Sebagian ulama berpendapat bahwa qantharah adalah bagian paling ujung dari shirath sebelum masuk ke surga.

- Pendapat ke dua, sebagian ulama menyatakan bahwa qantharah adalah jembatan tersendiri yang berbeda dengan shirath, dan letaknya di antara surga dan neraka.

Di antara ke dua pendapat tersebut, maka pendapat yang lebih tepat adalah pendapat yang ke dua, yaitu pendapat yang mengatakan bahwa qantharah adalah jembatan tersendiri dan tidak termasuk bagian dari shirath.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits, bahwa di Qantharah inilah sebagian orang-orang yang beriman (yang selamat melewati shirat) akan di qishash dengan sesama orang yang beriman. Apa tujuan dari qishash di Qantharah ini?

Tujuannya adalah untuk menghilangkan rasa dendam, hasad dan rasa dengki di antara orang-orang yang beriman. Dan ketika telah bersih, mereka akan masuk ke dalam surga. Allah Ta’ala berfirman,

وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ إِخْوَانًا عَلَى سُرُرٍ مُتَقَابِلِينَ

“Dan kami hilangkan/lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.” (QS. Al-Hijr [15]: 47]

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin Rahimahulah menjelaskan:

فيقتص لبعضِهم من بعض اقتصاصاً غير الاقتصاص الأول الذي في عرَصَات القيامة،

Sebagian mereka pun diqishash atas sebagian yang lain, dengan qishash yang berbeda dengan qishash yang pertama terjadi di padang Mahsyar.

فيقتص لبعضهم من بعض اقتصاصاً يزيل ما في صدورهم من الغِلِّ والحِقد؛

Mereka diqishash untuk menghilangkan rasa dendam dan rasa dengki.

لكن هذا الأخيرَ اقتصاصٌ للتطهير والتهذيب والتَنْقِيَة، حتى يدخلوا الجنة وما في صدورهم من غل.

Oleh sebab itulah Qishash yang ke dua ini (di Qantarah) adalah qishash untuk mensucikan dan membersihkan (apa yang ada di dalam hati orang yang beriman), sehingga mereka pun masuk kedalam surga tanpa ada lagi rasa dengki (dan yang sejenisnya) didalam hati-hati mereka.”  (Lihat Syarh Al-‘Aqidah As-Safariyaniyyah, 1/477 (Maktabah Syamilah))

Namun ketika mereka hendak masuk ke dalam surga, orang-orang beriman mendapati bahwa pintu surga masih tertutup rapat.

Sebagaimana dikatakan oleh syekh Muhammad Bin Sholih Al Utsaimin:

فإذا وصلوا إلى الجنة لم يجدوها مفتوحة الأبواب،

“Jika mereka sampai ke surga, pintu surga masih tertutup.

على خلاف أهل النار، فإنهم إذا وصلوا إلى النار فتحت الأبواب ليسوءهم العذاب والعياذ بالله،

Berbeda dengan penduduk neraka. Ketika mereka sampai di neraka, pintu neraka dibuka sehingga mereka (orang-orang yang kufur) langsung merasakan adzab.

Orang-orang beriman ketika sudah berada di depan surga, mereka mendapati ternyata pintunya masih tertutup.

Lantas siapakah yang pertama kali akan membuka pintu dan masuk ke dalam surga?

Tentu saja, yang pertama akan membuka dan masuk ke dalam surga adalah rasulullah Muhammad Shollallahu ’alaihi wa sallam, dan ummat yang pertama kali akan masuk kedalam surga adalah ummat Muhammad shollallahu ’alaihi wa sallam.

Anas bin Malik, ia berkata:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: آتِي بَابَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَسْتَفْتِحُ فَيَقُولُ الْخَازِنُ مَنْ أَنْتَ فَأَقُولُ مُحَمَّدٌ فَيَقُولُ بِكَ أُمِرْتُ لَا أَفْتَحُ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Aku akan mendatangi pintu surga pada hari kiamat. Lalu aku minta dibukakan. Maka penjaga pintu Surga berkata, ‘Siapakah engkau?’ Lalu aku jawab, ’Aku adalah Muhammad’. Lantas malaikat tersebut berkata, ’Aku diperintahkan (untuk membuka) dengan sebab engkau. Aku tidak akan membukanya (pintu surga) untuk seorangpun sebelum engkau’.” (HR. Muslim)

Ibnul Qayyim Al Jauziyah Rahimahullah menjelaskan:

"إِنَّ هَذِهِ الْأُمَّةَ هِيَ أَوَّلُ أُمَّةٍ تَخْرُجُ مِنَ الْأَرْضِ، وَأَوَّلُ أُمَّةٍ تَدْخُلُ فِي ظِلِّ الْعَرْشِ، وَأَوَّلُ أُمَّةٍ يُحَاسَبُهَا اللَّهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى، وَأَوَّلُ أُمَّةٍ تَعْبُرُ الصِّرَاطَ، وَأَوَّلُ أُمَّةٍ تَدْخُلُ الْجَنَّةَ.

“Umat ini (umat Islam Umat Muhammad) adalah umat yang akan lebih dahulu keluar dari tanah (dibangkitkan), akan lebih dahulu masuk dalam naungan al-Arsy, dan akan lebih dahulu dalam hari perhitungan dan hisab. Mereka juga lebih dahulu melewati jembatan shirath, dan paling awal akan masuk (kedalam) surga.

وَالْجَنَّةُ مُحَرَّمَةٌ عَلَى الْأَنْبِيَاءِ حَتَّى يَدْخُلَهَا نَبِيُّنَا مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَالْجَنَّةُ مُحَرَّمَةٌ عَلَى جَمِيعِ الْأُمَمِ حَتَّى تَدْخُلَهَا أُمَّةُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ."

Surga dilarang untuk para nabi, hingga Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam memasukinya terlebih dahulu. Dan (surga) dilarang untuk semua umat, sehingga umat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam terlebih dahulu memasukinya.” (Lihat: kitab "Ighatsat al-Lahafan" karya Ibnul Qayyim pada jilid 1, halaman 70)

Emak-Emak Nyalip Nabi Tanpa Kasih Kode

Perlu kita ketahui bahwa nanti Ketika pintu surga dibuka, kemudian rasulullah dan ummatnya memasukinya. Ternyata ada seorang emak-emak yang menyalip Rasulullah disurga.

Makanya jangan heran kalau disurga ada emak-emak yang nyalip tanpa kasih kode, bahkan tidak jarang ada sebagian emak-emak yang nyalip dari sebelah kiri tiba-tiba beloknya ke kanan. Atau Ketika riting kanan beloknya ke kiri. Jangan heran. Hehee

Ternyata, kelakuan emak-emak yang begini ternyata pernah disitir oleh Rasulullah Shollallahu ’alaihi wa sallam. Jadi, tidak perlu risau dengan emak-emak. Sebab Rasulullah Shollallahu ’alaihi wa sallam sendiri pun juga disalip olehnya. Abu Hurairah Abdurrahman Sakhr meriwayatkan hadis ini, beliau mengatakan;

وَعَن أبي هُرَيْرَة رَضِي الله عَنهُ قَالَ: قَالَ رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم: أَنا أول من يفتح بَابَ الْجنَّة إِلَّا أَنِّي أرى امْرَأَةً تُبادِرُني، فَأَقُول لَهَا: مَا لَكِ وَمن أَنْتِ؟ فَتَقول: أَنا امْرَأَةٌ قعدْتُ على أَيْتَامٍ لِي.  (رَوَاهُ أَبُو يعلى وَإِسْنَاده حسن إِن شَاءَ الله)

Rasulullah saw bersabda “Aku adalah orang yang pertama kali masuk surga, namun tiba-tiba ada seorang emak-emak yang menyalipku. Lalu aku bertanya padanya “Kenapa kamu begitu, dan siapa kamu?”. Emak-emak tersebut menjawab “aku adalah emak-emak yang mengurus anak yatim yang ditinggalkan suamiku. (No. 3842) Hadis ini statusnya Hasan (Imam al-Mundziri, Al-Targhib wa al-Tarhib Juz 3 Hal. 236), lihat juga di "Musnad Abu Ya'la," hadits nomor 6065.

Disusun Oleh: Ahmadi Assambasy

KabeL DakwaH
KabeL DakwaH Owner Gudang Software Ryzen Store

Posting Komentar untuk "Kebahagiaan Orang-Orang yang Selamat Melewati Shirat Menuju Surga yang Abadi - Hari Akhirat"