Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ustadz Haqqi - Tuan Guru Dari Tenabang

Kabeldakwah.com

Ustadz Haqqi - Tuan Guru Dari Tenabang

Allahu yarham Al-Ustadz Muhammad Haqqi adalah guru bagi orang-orang Tenabang (sebutan Tanah Abang, dari warga setempat). Kepadanya banyak masyarakat yang ada di Tenabang, berguru. Ustadz Haqqi tinggal di Gang Mess, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Rumahnya saat itu tak jauh dari mulut gang, terletak di sebelah kiri.

Di antara tokoh yang pernah belajar kepada beliau adalah Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawwas hafizhahullah. Kepadanya, Ustadz Yazid banyak berdiskusi dan belajar secara talaqqi. Atas wasilah Ustadz Haqqi pula, Ustadz Yazid belajar ke Pesantren Persis Bangil di bawah asuhan Ustadz Abdul Qadir Hassan, dan Pesantren Al-Ikhlas, Wuluhan, Jember, di bawah asuhan Ustadz Ammar Syarif. Kedua guru itu, juga guru dari Ustadz Haqqi.

Ustadz Haqqi sendiri pernah cerita kepada saya, meski ia dan Ustadz Yazid ada beberapa perbedaan pandangan, tapi hubungan keduanya sangat baik. Ustadz Yazid sering memberi hadiah, terutama buku-buku karyanya. Bahkan menurut keterangan anak dari Ustadz Haqqi, Ustadz Yazid pernah meminta beliau untuk memuraja’ah (mereview) dan meneliti hadits2 yang ada di buku karyanya.

Saat Ustadz Haqqi wafat, Ustadz Yazid Jawwas memimpin shalat jenazah dan ikut berjalan kaki mengantar ke pemakaman. Ia juga yang memberi maklumat kepada jamaah, jika gurunya itu ada hutang, maka jamaah bisa menghubungi dirinya. MasyaAllah.

Ada dua kesamaan antara guru dan murid ini: Sama-sama tekun belajar dan rajin menelaah (membaca). Ustadz Haqqi banyak menghabiskan malam untuk membaca kitab. Hampir semua kitab-kitab yang dimilikinya dipenuhi coretan catatan. Jika menurutnya ada kekeliruan atau butuh penjelasan lagi, ia beri catatan pinggir di kitab itu. Ini artinya, kitab-kitab tersebut benar-benar ia baca. Mungkin berbeda dengan kita, buku-buku yang kita miliki teradang mulus bersih karena tak pernah dibuka.

Saya pernah lihat beberapa kitab koleksi beliau yang dipenuhi coretan catatan-catatan. Termasuk Kitab Al-Muhalla karya Ibnu Hazm Al-Andalusi yang puluhan jilid, hampir setiap halaman ada coretan catatan beliau. Tak heran jika dalam pengajian, saat ada yang bertanya, biasanya beliau meminta tolong salah satu jamaah untuk mengambil kitab yang ada di perpustakaan masjid. “Tolong ambil kitab ini, juz ini, halaman ini…” Dan ternyata apa yang beliau sebutkan itu tepat. Meskipun beliau tidak menyebutkan, “sebelah kanan atas, bagian pinggir, urutan kedua dari bawah….”

Tak hanya kitab, bahkan ketika membaca koran pun beliau serius. Apa saja yang menurutnya penting, tulisan-tulisan di koran itu beliau tandai dengan stabilo. Terkadang yang penting itu digunting untuk dikliping atau ditempel di tembok. Tak heran jika di tembok dalam rumahnya banyak tempelan kliping koran.

Ustadz Haqqi dikenal sebagai ustadz kampung. Ia mengajar dari masjid ke masjid, dari rumah ke rumah, dan dari majelis taklim ke majelis taklim. Gaya mengajarnya santai, sering disertai candaan khas ala Betawi. Misalnya, jika ada jamaah yang ngeyel saat bertanya, beliau biasanya bilang sambil bercanda, “tolong sebutin dalil ente, dalil yg jelas ye, bukan dalil plintiran. Kalo mau maen pelintiran, ane juga bisa…”

Pernah juga ada jamaah yang bertanya, “ustadz, bagaimana caranya shalat di bulan?” Ustadz Haqqi menjawab, “pertanyaan ente kejauhan, coba aje dulu ente shalat di atas becak…”

Kalau masjid tempat mengajarnya jauh dari rumah, biasanya beliau membawa tas. Satu tas berisi kitab, satu lagi berisi bantal kecil yang ia gunakan untuk bermalam di masjid. Ustadz Haqqi mengajar Kitab Bulughul Maram min Adillatil Ahkam karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani.

Selain seorang mua’allim dan ustadz yang dikenal tekun dalam menelaah, Ustadz Haqqi juga menguasai seni beladiri. Menurut keterangan para sesepuh di Tenabang, beliau menguasai Silat Sabeni, silat Rahmat (dua aliran silat khas Tenabang), dan kungfu.

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala merahmati beliau dan menjadikannya ahli surga. Aamiin.

Terbit: Sabtu, 20 April 2024

(Arta Abu Azzam)

Sumber:

https://persisbangil.sch.id/blog/ustadz-haqqi-tuan-guru-dari-tenabang/

Tambahan Informasi oleh ustadz Abu Naadir Albi Zen

Para Ulama/ da'i Salafi mereka sangat menjaga amal untuk tidak tercoreng, mereka tidak suka menyampaikan kelebihan amal, mreka rahasiakan Amal mreka dari manusia, mreka berusaha menjaga amal mereka Untuk tidak musnah.

Syaikh Yazid ketika Hidup tidak suka menceritakan hal hal penting Yang telah beliau lakukan baik sedekah, membantu bangunan masjid, kebutuhan gurunya dan membantu murid nya, suatu bukti kuat salah seorang murid beliau di minhajussunnah setelah lulus dan juga Murid kami dari kluarga kami dilombok sering beliau kirimi uang Selain juga beliau selalu menanyakan kondisi para Muridnya yang lain.

Setelah beliau meninggal dunia berlomba lombalah orang orang selain dari murid beliau menceritakan kebaikan kebaikan beliau yang amat berat untuk dapat kita lakukan, seprti belajar Berjam jam dan Sholat dimalam hari, membuang air teh sisa tamunya ke bak mandi biar tidak mubazzir dari pada dibuang sia sia ketanah, seprti membantu gurunya, menziarahi gurunya, membantu para muridnya dengan harta dan solusi dari masalah nya.

 Masa masa mudanya beliau belajar pada ust Haqqi batawi tanabang jakarta pusat sampai bisa baca kitab, lalu ust Haqqi mengarahkan beliau untuk belajar ke pesentren persis bangil di bawah asuhan Ust Abdul Qadir hassan, dan pesantren Al Ikhlas Wuluhan jember dibawah asuhan Ust Ammar Syarif kedua nya itu guru dari Ustadz Haqqi jakarta.

Sebelum ke Qasim di Unaizah ditempat Syaikh Utsaemin sebelum itu beliau sempat belajar dilipia dulu sampai dekat bulan bulan kematian beliau masih sempat baca baca mengkaji Kitab kitab kepustakaan LIPIA. Setelah dari LIPIA kemudian beliau belajar ke Qaasim KSA.

Demikianlah para da'i dan Ulama salaf dari masa kemasa kalau kita mau cerita tidak ada mereka bercerita tentang diri mereka demi menjaga amal dan hati. Mereka selalu sibuk membimbing  ummat mengajar, mengkaji Qolallah qola Rasulullah. Berbeda dengan orang orang sebelah mereka demi memviralkan dirinya sanggup membuat buat cerita tentang sesuatu yg tidak mereka miliki dan kuasai. Sanggup membuat cerita Dusta tentang Syaikh Fulan dan Allan sampai ada Yang mengatakan dirinya selalu bersama Nabi khidir, Nabi Muhamad, Imam Abdul Qadir Jailani dll. Dustaaaaaa semua.

Selain kesungguhan belajar nya, Syaikh Yazid adalah sosok pemberani berjiwa besar, Sobar, tekun dan dermawan/ karim, sosok tawaadhu', tegas, tidak suka minta minta, malah beliau mengharamkan minta minta, beliau hidup sederhana, qona'ah dan sangat mengutamakan sisi Akidah.

Semoga Guru kita ini, kenapa kami katakan guru, kerena kami mengenal beliau sejak 1996/1997 dipondok tuan Guru kami dilombok Saat kami sebagai santri Aliyah bersama Ust Mizan Qudsiyyah MA dipondok jamaludin lombok timur. Beliau sering kali ke Pondok kami di Lombok Timur untuk memberikan kajian, dauroh dan kami Sering hadiri berpuluh puluh kali sejak 1996 - tahun 2010 itu terakhir saya ikuti kajian beliau dimarkaz Sulaiman Fauzan Al Fauzan Lotim.

Semoga beliau Bahagia di alam sana Dirahmati oleh Allah, dan semua ini sebagai bukti kebaikan Beliau dunia dan diakhirat.

 

Disusun Oleh: Ahmadi Assambasy

KabeL DakwaH
KabeL DakwaH Owner Gudang Software Ryzen Store

Posting Komentar untuk "Ustadz Haqqi - Tuan Guru Dari Tenabang"