Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kenanganku Bersama Al Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Kabeldakwah.com

Kenanganku Bersama Al Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Ayyub as Sikhtiyani rahimahullah berkata:

"Tatkala saya diberi kabar kematian seorang Ahli Sunnah, seakan-akan saya kehilangan sebagian anggota tubuh saya". (Syarh Ushul I'tiqad Ahli Sunnah 1/60, Hilyah Auliya 3/9)

Hari Kamis 11 Juli 2024 kita semua dikejutkan dengan berita duka wafatnya Ustadzuna wa Waliduna Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Dunia medsos dipenuhi kalimat takziyah dan doa kebaikan untuk beliau, bahkan di hari Jumat ini banyak sekali jamaah, ustadz, murid beliau dari berbagai penjuru indonesia datang untuk menshalati dan mengantarkan jenazah ke kuburan. Isak tangis tak tertahankan mengiringi kepergian beliau.

Saya bukanlah murid terdekat beliau atau santri yang mondok di pesantren beliau tapi saya seperti halnya penuntut lainnya termasuk yang diberi kesempatan duduk hadir dalam majlis ilmu beliau dan duduk istifadah dalam beberapa kesempatan baik saat daurah, umrah dan lain sebagainya.

Sudah banyak yang menulis biografi, syair, kenangan indah, wasiat, tentang beliau, baik yang ditulis oleh murid-murid beliau bahkan masayikh.

Berikut ini adalah sedikit coretan kenangan saya dengan beliau. Saya tulis dalam perjalanan pulang dari menshalati dan menguburkan beliau. Semoga ada hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik oleh pembaca sekalian.

1. Awal mengenal beliau sekitar tahun 2000 saat beliau ziarah ke Mahad Al Furqon Gresik. Saat itu beliau bersama Ustadz Fariq Gasim Anuz dan Ust. Abdur Rahman At Tamimi hendak safari dakwah ke Lombok, beliau dan rombongan mampir ke Mahad Al Furqon untuk ziarah kepada Syeikhuna wa Waliduna Aunur Rafiq dan beliaupun diminta untuk memberikan nasehat kepada para santri. Beliau pun memberikan nasehat kepada para santri agar bersyukur menjadi santri, ikhlash, semangat, sabar dan banyak doa.

Saya juga beberapa kali  mengikuti majlis beliau di Surabaya di Masjid Al Irsyad, kalau tidak salah ingat waktu itu ngaji kitab Aqidah Salaf karya Imam Ash Shabuni. Waktu itu yang hadir tidak sebanyak sekarang ini.

2. Sebelum kami berangkat ke Qashim Saudi Arabia, kami tinggal beberapa waktu di Priuk, kami diajak oleh seorang teman yaitu Ust. Ridhwan Abu Raihanah untuk menghadiri Majlis Shahih Bukhari bersama Ust. Abdul Hakim Amir Abdat di Pramuka dan Ust. Yazid bin Abdul Qadir Di Masjid Dewan Dakwah, kalau tidak salah ingat waktu itu ngaji kitab Fathul Majid.

3. Saat kami belajar di Unaizah, kami pernah ngisi kajian di Islamic Center Unaizah, saya dapati di sana banyak buku-buku karya beliau dan kaset-kaset kajian beliau terpajang di sana, karena beliau pernah menjadi da'i Di Maktab Jaliyat Islamic Center Unaizah semasa Syeikh Ibnu Utsaimin masih hidup.

Pernah juga kami bersama sahabat kami ust. Syahrul Fatwa diajak oleh Akhi Danang Fathur Rahman bertemu Ust. Yazid di hotel Mekkah saat beliau umrah. Beliau menasehati kami untuk semangat menuntut ilmu dan semangat menulis buku. Beliau sangat senang melihat anak muda semangat menulis buku dan mendoakan kami dengan kebaikan.

4. Kami sering ketemu Ust. Yazid saat daurah masayikh baik yang diselenggarakan oleh STAI Surabaya atau Imam Bukhori Solo. Kami melihat beliau sangat semangat mengikuti daurah dengan datang lebih awal dan mencatat faidah-faidah dari para masayikh.

Di sela-sela obrolan, beliau mengingat kenangan belajar dengan Syeikh Ibnu Utsaimin saat di Unaizah dan memberikan nasehat, ilmu dan pengalaman dakwahnya kepada kami yang da'i-da'i yang masih muda.

Diantara yang kami ingat dari nasehat beliau agar kita memperhatikan adab dalam menuntut ilmu, jangan telat, usahakan hadir sebelum Syeikh hadir.

Beliau juga mengingatkan selalu agar kita semangat mengamalkan sunnah Nabi. Masih segar dalam ingatan saya saat kami asyik ngobrol dengan beliau, ada seorang ustadz lewat dengan mobilnya dan menyalami kami dengan memencet klakson maka ust Yazid menegurkannya "Ucapkan salam, jangan dengan klakson".

5. Ustadz Yazid sangat cinta buku. Beliau sering belanja kitab-kitab ulama saat umrah. Al Ustadz Abu Ja'far pernah cerita kepada saya bahwa sering saat Ust. Yazid Umrah maka beliau pesan beberapa kitab dengan jumlah yang tidak sedikit.

Sahabat ana Ust. Syahrul Fatwa pernah cerita kepada saya bahwa beliau pernah dipanggil oleh Ust. Yazid ke rumahnya karena beliau membaca sebuah referensi buku tentang fiqih wanita yang beliau baca dalam tulisannya dan meminta untuk membawakan buku aslinya kepada beliau.

6. Ustadz Yazid termasuk ustadz yang sangat produktif menulis buku-buku. Saya sering menganjurkan murid dan jamaah kami untuk membaca buku-buku beliau karena bermanfaat, ilmiah penuh dengan dalil dan referensi yang jelas, sistematis, dan mudah difahami.

Saat kami bagian pendidikan Di Ma'had Al Furqon dan membuat program Santri Gemar Membacq dan Daurah Ramadhan, kami memilih kurikulumnya dari buku Ust. Yazid berjudul Adab Penuntut Ilmu dan Birrul Walidain.

Kami juga beberapa kali membedah buku karya beliau dan beliau mengizinkan kami membedahnya.

Beliaulah salah satu ustadz yang memotivasi dan menginspirasi saya untuk semangat berdakwah lewat tulisan dan buku.

Masih segar dalam ingatan saya, saat kami bertemu beliau saat safari dakwah di Pontianak, saat menemani beliau makan bersama Ust. Haikal, Ust. Jefri dll, saya pernah bertanya kepada beliau

bagaimana kiat agar bisa bagi waktu untuk produktif menulis buku kayak antum? Beliau menjawab: "Antum harus punya istri shalihah yang bisa membantu antum untuk punya waktu luang buat nulis".

Tadi pas ketemu Ustadzuna Abdul Hakim Abdat, beliau berpesan kepada saya juga: "Terus menulis ya".

Ustadz Jefri pernah bilang kepada saya juga: Ustadz Yazid sangat menghormati antum dan bilang kepada saya agar belajar ilmu kepada antum".

Ya Allah, ampunilah hambaMu yang lemah ini. Jadikan doa dan motivasi mereka para guru kami sebagai doa kebaikan untuk kami.

 7. Ust. Yazid dikenal sebagai seorang yang karim dan dermawan. Ini perkara yang masyhur bagi yang mengenalnya.

Suatu saat, setelah kami talk show di TV Rodja tentang pendaftaran santri baru Al Furqon sekaligus info tentang rencana pembangunan Masjid Jami' Al Furqon, maka tak lama dari itu wakil bidang daksos ana Akh Abdul Malik memberitahu saya bahwa Ust. Yazid baru saja menelponnya dan mentransfer untuk pembangunan Masjid dengan jumlah yang tidak sedikit menurut kami.

8. Ust. Yazid sangat perhatian dengan murid dan asatidzah lainnya. Setiap kali bertemu beliau, beliau bertanya dan titip salam untuk Syeikhuna wa Waliduna Aunur Rafiq Ghufran.

Dan salah satu pesan beliau kepada kami pribadi agar kami peduli dan memperhatikan para santri dan alumni kami.

9. Sebenarnya kabar sakitnya beliau sudah lama kita dengar.

Namun Selasa 9 Juli 2024 kemarin kami mendengar kondisi beliau kritis hingga tak sadarkan diri.

Kebetulan, Selasa malam Rabu kami ada kajian rutin Arbain Nawawi, pas membahas hadits tentang Amar Maruf Nahi Munkar, kami pun membawa buku Ust. Yazid Jawwas tentang amar maruf nahi munkar, kami sarankan kepada jamaah yang hadir untuk membaca buku beliau tersebut dan mendoakan beliau agar diberi kesembuhan total.

Namun Qaddarallahu, hari Kamis 11 Juli 2024 siang kami membaca berita duka wafatnya beliau.

Air mata kesedihan menetes tapi kami kuatkan dan sabarkan diri karena sejatinya semua kita juga pasti akan mati. Kita yakin pilihan Allah lebih baik daripada pilihan kita.

10. Kami berangkat ke Bogor dengan beberapa teman Bandung Mas Bayu, Kang Cepi, Kang Choki dan pak Eka menuju Masjid Agung tempat dishalatkannya jenazah beliau.

Saya mendapati jamaah yang begitu banyak memadati masjid dari berbagai penjuru Indonesia, bahkan saya mendapati para asatidzah banyak yang hadir ikut menshalati dan menguburkan beliau. Saya sebutkan yang saya ingat agar kita tahu betapa tingginya derajatnya Ust. Yazid di hati para ustadz-ustadz Sunnah, diantaranya Ust. Abdul Hakim Amir Abdat, Ust. Ahmad Faiz, Ust. Muhammad Wujud, Ust. Mubarak Ba Muallim, Ust. Abu Haidar As Sundawi, Ust. Badrus Salam, Ust. Syafiq Reza, Ust. Zainal Abidin, Ust. Ahmad Zainuddin, Ust. Abu Qatadah, Ust. Abu Ya'la Kurnaidi, Ust. Khalid Syamhudi, Ust. Nuzul Dzikri, Ust. Abdur Rahman Thayyib, Ust. Beni Sarbeni, Ust. Mahfudz Umri, Ust. Arman Amri, Ust. Zaki dan lain sebagainya banyak sekali. Ada juga atase kedutaan Saudi Arabia dan Bapak Patrialis Akbar hadir dalam shalat jenazah beliau.

11. Sebelum shalat jenazah dimulai, tadi Ust. Abdul Hakim Abdat mengingatkan bahwa kita semua sedih ditinggal oleh beliau Ust. Yazid, tapi kita harus terus menjunjung tinggi sunnah Nabi, karena yang akan kita shalati ini menghabiskan waktunya untuk sunnah Nabi.

Ust. Fathi Jawas putra beliau mengingatkan kepada jamaah agar tenang dan tidak ghuluw kepada beliau dengan mencium-cium dan mengusap jenazah beliau. Masya Allah, di saat penyelenggaraan shalat jenazah beliau, kita diingatkan tentang tauhid dan sunnah yang merupakan intisari dakwah beliau yang sering diulang-ulang oleh beliau dalam kajian dan karya tulis nya.

12. Banyak bisyarah/kabar baik tentang beliau setelah meninggal, diantaranya apa yang disampaikan Syeikh Abdul Karim Ar Ruhaili:

- Beliau meninggal di atas tauhid dan sunnah

- Beliau meninggal dunia setelah menunaikan haji terakhir beliau tahun ini 2024

- Beliau sabar menghadapi sakit yang dideritanya yang semoga menjadi pelebur dosa dan pengangkat derajat beliau.

- Beliau meninggalkan banyak karya tulis dan ceramah kajian yang akan menjadi umur kedua beliau.

- Beliau didoakan orang banyak baik online maupun offline bahkan para masayikh dan ulama

- Beliau dishalati oleh kaum muslimin dan muslimat yang sangat banyak jumlahnya, ahli tauhid dan sunnah, insya Allah.

- Ust. Badru Salam yang memandikan beliau bercerita bahwa wajah beliau bersinar cerah saat meninggal

- Banyak orang yang mengenang jasa dan kebaikan beliau. Ada yang cerita kepada saya dia hijrah dari rokok setelah dinasehati Ust. Yazid, ada yang cerita kepada saya dia hijrah dari Bank setelah dinasehati Ust. Yazid, bahkan tadi setelah shubuh, ada tukang parkir orang awam mengatakan kepada kami: "Ustadz yang nanti dishalati ini, inilah ustadz sejati, ustadz akhirat, bukan ustadz dunia".

13. Kesimpulan kami tentang Ustadz Yazid, Nahsabuhu Kadzalika Walaa Nuzakki Alallahi Ahadan:

- Beliau seorang pendakwah tauhid dan sunnah

- Beliau sangat semangat menuntut ilmu dan cinta kitab-kitab ulama

- Beliau sangat peduli dengan murid-murid dan keluarga beliau

- Beliau dikenal sangat karim, dermawan dan sering membantu tanpa pamrih

- Beliau produktif menulis buku-buku bermanfaat yang akan menjadi umur kedua beliau

- Beliau banyak melahirkan ustadz-ustadz dan banyak yang mendapat hidayah lewat beliau.

Inilah coretan singkat yang bisa kami tulis tentang beliau. Tentu sudah banyak yang menulis tentang beliau, tapi masing-masing punya pengalaman dan kenangan yang berbeda-beda. Semoga ada hikmah dan ibrah dari setiap tulisan tentang beliau.

Benar, Ust. Yazid telah wafat meninggalkan dunia ini sebagaimana setiap yang bernyawa akan meninggal dunia.

Namun ilmu beliau, nasehat beliau, karya tulis beliau, spirit dakwah beliau akan selalu hidup sebagai transfer pahala untuk beliau.

Tugas kita sekarang adalah melanjutkan estafet dakwah beliau dan perjuangan dakwah beliau untuk menyebarkan Al Quran dan As Sunnah dengan pemahaman salaf shalih.

Ditulis oleh penuntut ilmu yang mencintai beliau dan bersedih akan wafatnya beliau di hari Jum'at 12 Juli 2024 dalam perjalanan pulang menshalati beliau di mobil di tengah kebisikan rombongan mobil. Mohon maaf dan mohon maklum atas kesalahan tulis.

Oleh: Ust. Yusuf Abu Ubaidah As Sidawi

KabeL DakwaH
KabeL DakwaH Owner Gudang Software Ryzen Store

Posting Komentar untuk "Kenanganku Bersama Al Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas"