Mensyukuri Nikmat Turunnya Hujan - Khutbah Jum'at
Kabeldakwah.com |
Mensyukuri Nikmat Turunnya Hujan.PDF
Khutbah Pertama:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ
عَلَى فَضْلِهِ وَإِحْسَانِهِ، أَحْمَدُهُ وَأَشْكُرُهُ وَأَسْتَعِيْنُهُ
وَأَسْتَغْفِرُهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ
لَهُ، فِي رُبُوْبِيَتِهِ وَإِلَهِيَتِهِ وَأَسْمَائِهِ وَصِفَاتِهِ، وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ
وَأَصْحَابِهِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْرًا.
أَيُّهَا النَّاسُ،
اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى، كما قال في كتابه الكريم:
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ
آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ
مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ
آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ
أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ
فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا،
أَمّا بَعْدُ …
فَإِنَّ أَصْدَقَ
الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ، وَشَرُّ
الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلُّ بِدْعَةٍ
ضَلَالَةٌ، وَكُلُّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ
Jama’ah Jum’ah semoga
Allah merahmati kita semua
Marilah kita senantiasa bersyukur
kepada Allah jalla wa ’ala atas segala nikmat dan kebaikan-kebaikan yang tiada
hentinya diberikan kepada kita. Kenikmatan-kenikmatan yang terus datang kepada
kita. Dan mari kita bersyukur atas turunnya air hujan yang kita nanti-nantikan.
Jama’ah Jum’ah yang
semoga dirahmati oleh Allah azza wa jalla
Sesungguhnya Allah azza wa jalla tatkala menurunkan air hujan kepada makhluknya, maka ini adalah sebagai tanda kebesaran-Nya dan pelajaran untuk para makhluk-Nya. Seolah-olah Allah memberikan pernyataan kepada kita, siapakah yang dapat mengirimkan angin, siapakah yang dapat mengumpulkan awan dan memperjalankannya, serta siapakah yang dapat menghujani bagian bumi tertentu kalau bukan Allah azza wa jalla.
Allah subhanahu wa ta’ala
telah berfirman,
وَأَرْسَلْنَا
الرِّيَاحَ لَوَاقِحَ فَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَسْقَيْنَاكُمُوهُ
وَمَا أَنْتُمْ لَهُ بِخَازِنِينَ
“Dan Kami telah meniupkan angin untuk
mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami
beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang
menyimpannya.” (QS:Al-Hijr | Ayat: 22)
Maha besar Allah atas
segala Kebesarannya, menurunkan air hujan sesuai dengan kadar yang telah Allah subhanahu
wa ta’ala tetapkan. Ada bagian bumi yang terkena curahan hujannya dan ada pula
yang tidak. Ada sebagian masyarakat yang basah terhujani, dan ada pula yang
tidak. Semua itu memiliki hikmah dan pelajaran yang besar bagi hamba-hamba-Nya
yang berakal.
Dan perlu kita ketahui
bersama bahwa di dalam air hujan, Allah subhanahu wa ta’ala jadikan
kandungan-kandungan tertentu yang dapat menumbuhkan berbagai macam jenis tanaman,
menghilangkan kekeringan, dan menghilangkan rasa dahaga. Tentu Ini adalah salah
bentuk kasih sayang Allah subhanahu wa ta’ala kepada hamba-hamba-Nya.
Ingatlah bagaimana Allah
subhanahu wa ta’ala tatkala ada makhluknya yang kufur dan tidak beriman
kepada-Nya:
أَفَرَأَيْتُمْ
الْمَاءَ الَّذِي تَشْرَبُونَ* أَأَنْتُمْ أَنْزَلْتُمُوهُ مِنَ الْمُزْنِ أَمْ
نَحْنُ الْمُنْزِلُونَ * لَوْ نَشَاءُ جَعَلْنَاهُ أُجَاجاً فَلَوْلا تَشْكُرُون
“Maka terangkanlah
kepadaku tentang air yang kamu minum itu. Kamukah yang menurunkannya atau
Kamikah yang menurunkannya? Kalau saja Kami kehendaki, niscaya akan Kami
jadikan air hujan itu menjadi asin, maka mengapakah kamu tidak menjadi hamba
yang bersyukur?” (QS:Al-Waaqi’ah | Ayat: 68)
Pada ayat ini, sangat
jelas Allah menunjukkan kebesaran dan kasih sayang kepada makhluk-Nya. Allah
mampu untuk menjadikan air hujan ini asin, tidak bisa diminum dan tidak pula
menumbuhkan tanaman. Namun Allah subhanahu wa ta’ala jadikan rasa dan sifat air
hujan sebagaimana yang kita rasakan. Sehingga tumbuhan dapat tumbuh dan
memberikan bermanfaat. Kemudian air hujan itu Allah simpan di bumi yang bisa
dimanfaatkan manusia di masa mendatang.
Kesempurnaan dalam
pengaturan hujan tersebut hendaknya membuat kita sadar dan merasakan betapa
agung dan hebatnya kekuasaan Allah subhanahu wa ta’ala. Tujuannya agar manusia
mewujudkan peribadatan hanya kepada Dia. Tidak menyembah kepada selain-Nya.
Jama’ah Jum’ah yang
semoga dirahmati oleh Allah azza wa jalla
Namun tidak semua
mengimani nikmat hujan ini dari Allah, ada orang-orang yang mengingkari nikmat
ini. Mereka menisbatkannya bukan kepada Allah subhanahu wa ta’ala yang
menciptakan dan memberikan nikmat tersebut. Mereka menisbatkan turunnya hujan
kepada selain Allah, bahkan di indonesia ada seorang wanita yang
terang-terangan mengaku dapat mengatur turunnya hujan dari langit. Laahula wa
laa quwwata illa billah.
Seorang mukmin mengimani
bahwa hujan adalah dari kebijaksanaan Allah dan kekuasaan-Nya. Dialah yang
menurunkannya dan menahannya apabila Allah menghendaki.
Hujan tidak disandarkan
dengan kemampuan teknologi dan kondisi geografis. Betapa banyak negara-negara
maju namun curah hujannya rendah. Dan kita saksikan pula negara-negara tropis
namun mengalami kekeringan.
Allah berfirman:
وَلَقَدْ صَرَّفْنَاهُ
بَيْنَهُمْ لِيَذَّكَّرُوا فَأَبَىٰ أَكْثَرُ النَّاسِ إِلَّا كُفُورًا
“Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan air
hujan itu diantara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (dari padanya);
maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (nikmat).”
(QS:Al-Furqaan | Ayat: 50)
أَقُوْلُ هَذَا
القَوْلَ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ
كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ يَغْفِرْ لَكُمْ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ
الرَحِيْمُ.
Khutbah Kedua:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ
ذِيْ العَرْشِ المَجِيْدِ، الفَعَّالُ لِمَا يُرِيْدُ، أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ
عِلْمًا، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا
الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ نَاشِرُ أَعْلَامِ التَوْحِيْدِ، وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ
عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ
بِإِحْسَانٍ. أَمَّا بَعْدُ
أَمَّا بَعْدُ:
أيَّها النَّاسُ،
اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى،
Jama’ah Jum’ah semoga
Allah merahmati kita semua
Suatu Ketika dizaman
Rasul Shollallahu ‘alaihi wa sallam, Ketika terlihat awan mendung di Kota
Madinah, raut wajah Rasulullah ﷺ berubah. Beliau keitka itu tampak gelisah, keluar masuk rumah.
Beliau takut dan khawatir kalau awan itu adalah awan yang membawa adzab. Sebagaimana adzab yang menimpa Kaum ‘Ad. Dan
ketika hujan sudah turun barulah beliau tampak bahagia. Saat hujan turun,
beliau ﷺ berdoa,
مُطِرْنَا بِفَضْلِ
اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ
“Kita diberi hujan karena
karunia dan rahmat Allah.”
اللَّهُمَّ صَيِّباً
نَافِعاً
“Ya Allah jadikanlah
hujan ini sebagi hujan yang bermanfaat.”
Dan apabila hujan turun dengan lebat, dan
khawatir menimbulkan bahaya, maka Rasulullah ﷺ
membaca doa,
اَللَّهُمَّ
حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا، اَللَّهُمَّ عَلَى اْلآكَامِ وَالظِّرَابِ،
وَبُطُوْنِ اْلأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
“Ya Allah, Hujanilah di
sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya, Allah, Berilah hujan ke daratan
tinggi, beberapa anak bukit, perut lembah, dan beberapa tanah yang menumbuhkan
pepohonan.” (HR. al-Bukhari).
Inilah petunjuk Nabi ﷺ yang patut kita teladani.
Mari kita ambil pelajaran
dan hikmah dari turunnya air hujan ini. Semoga menambah keimanan dan rasa takut
kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Serta menjadikan kita sebagai golongan
hamba-hamba-Nya yang bersyukur.
Ingatlah Allah subhanahu
wa ta’ala berfirman,
وَإِذْ تَأَذَّنَ
رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ
عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu
memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih”. (QS:Ibrahim | Ayat: 7)
إِنَّ اللَّهَ
وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ
اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ
قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ،
وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا
ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا،
وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ
التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا
فِى الأُمُورِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْىِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ
اللَّهُمَّ اجْعَلْ هَٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا
وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الدّيْن.
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ
لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وأقيم الصلاة…
Posting Komentar untuk "Mensyukuri Nikmat Turunnya Hujan - Khutbah Jum'at"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.