Jasad Yang Tidak di Makan Tanah dan Manusia Pertama yang diberi Pakaian setelah dibangkitkan
Kabeldakwah.com |
Hari
Kebangkitan Umat Manusia
Allah berfirman:
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي
الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ
قِيَامٌ يَنْظُرُونَ
Dan ditiuplah
sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang
dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba
mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing). (Qs. Az Zumar/39: 68)
Syaikh Dr. ‘Umar
Sulaiman al Asyqar berkata: “Yang dimaksud dengan (Yaumul) al ba’ts adalah,
(hari dimana) tempat kembalinya badan/jasad dan dihidupkannya hamba-hamba pada
hari Kiamat. Jika Allah al Haq (Yang Maha Benar) berkehendak mengembalikan dan
menghidupkan hamba-hamba kembali, (maka) Dia memerintahkan Malaikat Israfil.
Lalu dia (pun) meniup terompet, (yang) kemudian ruh-ruh kembali menuju
jasad-jasadnya, dan manusia akan berdiri menghadap Rabbul ‘Alamiin.
Manusia Dibangkitkan Dari Tulang Ekornya
Dari Abu Hurairah,
Rasulullah bersabda:
لَيْسَ
مِنَ الْإِنْسَانِ شَيْءٌ إِلَّا يَبْلَى إِلَّا عَظْمًا وَاحِدًا وَهُوَ عَجْبُ
الذَّنَبِ وَمِنْهُ يُرَكَّبُ الْخَلْقُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
”…Tidak ada sesuatu pun
dari jasad manusia kecuali semuanya akan hancur, kecuali satu tulang, yaitu
tulang ekornya, dan dari sanalah manusia tersusun kembali pada hari Kiamat.”
(HR. Bukhari, no. 4935 dan Muslim, no. 2955)
Jasad Yang Tidak Dimakan
Tanah
1. Jasad (tubuh) para
nabi, seperti dijelaskan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya:
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَجْسَادَ
الْأَنْبِيَاءِ
Sesungguhnya Allah Azza
wa Jalla mengharamkan tanah untuk memakan jasadnya para nabi. (HR Abu Dawud no.
1047 dan Ibnu Majah, dan ini lafazh Ibnu Majah no. 1075, dan dishahihkan al
Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud)
2. Tubuh para syuhada
(orang yang meninggal dalam jihad fi sabilillah), sebagaimana disebutkan
dalam hadits Jabir Radhiyallahu anhu yang diriwayatkan Imam al Bukhari dalam
Shahih-nya:
عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَمَّا حَضَرَ أُحُدٌ دَعَانِي
أَبِي مِنْ اللَّيْلِ فَقَالَ مَا أُرَانِي إِلَّا مَقْتُولًا فِي أَوَّلِ مَنْ
يُقْتَلُ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِنِّي
لَا أَتْرُكُ بَعْدِي أَعَزَّ عَلَيَّ مِنْكَ غَيْرَ نَفْسِ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّ عَلَيَّ دَيْنًا فَاقْضِ وَاسْتَوْصِ
بِأَخَوَاتِكَ خَيْرًا فَأَصْبَحْنَا فَكَانَ أَوَّلَ قَتِيلٍ وَدُفِنَ مَعَهُ
آخَرُ فِي قَبْرٍ ثُمَّ لَمْ تَطِبْ نَفْسِي أَنْ أَتْرُكَهُ مَعَ الْآخَرِ
فَاسْتَخْرَجْتُهُ َعْدَ سِتَّةِ أَشْهُرٍ فَإِذَا هُوَ كَيَوْمِ وَضَعْتُهُ
هُنَيَّةً غَيْرَ أُذُنِهِ
Dari Jabir bin Abdillah
Radhiyallahu anhu, ia berkata: Ketika terjadi perang Uhud, bapakku memanggilku
pada malam hari dan (dia) berkata: “Aku merasa akan terbunuh sebagai orang
pertama yang terbunuh dari para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan
sungguh, aku tidak meninggalkan setelahku yang aku cintai lebih darimu, kecuali
diri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sungguh aku masih memiliki
hutang, maka tunaikanlah dan jagalah baik-baik saudari-saudarimu,” lalu pada
pagi harinya beliau menjadi orang pertama yang terbunuh. Dan bersamanya
dimakamkan seseorang dalam satu kuburan. Kemudian diriku (merasa) kurang senang
membiarkan beliau bersama yang lain dalam satu kuburan, maka aku gali ulang
(kuburannya) setelah enam bulan. Ternyata, keadaan beliau masih seperti saat
aku kuburkan, kecuali telinganya. (HR al Bukhari)
3. Orang Solih yang
dikehendaki oleh Allah yang jasadnya tidak untuk dimakan tanah
Dalam sebuah atsar
disebutkan:
حَدَّثَنَا
فَرْوَةُ، حَدَّثَنَا عَلِيُّ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ " لَمَّا
سَقَطَ عَلَيْهِمُ الْحَائِطُ فِي زَمَانِ الْوَلِيدِ بْنِ عَبْدِ الْمَلِكِ
أَخَذُوا فِي بِنَائِهِ، فَبَدَتْ لَهُمْ قَدَمٌ فَفَزِعُوا، وَظَنُّوا أَنَّهَا
قَدَمُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَا وَجَدُوا أَحَدًا
يَعْلَمُ ذَلِكَ، حَتَّى قَالَ لَهُمْ عُرْوَةُ: لَا، وَاللَّهِ مَا هِيَ قَدَمُ
النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا هِيَ إِلَّا قَدَمُ عُمَرَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ "
Telah menceritakan kepada
kami Farwah[1]:
Telah menceritakan kepada kami ‘Aliy, dari Hisyaam bin ‘Urwah, dari ayahnya: ”Ketika
tembok runtuh menimpa kuburan Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam pada masa
kekhilafahan Al-Waliid bin 'Abdil-Malik, orang-orang mulai membangun kembali.
Lalu nampak pada mereka sebuah kaki yang membuat mereka terkejut. Mereka
menyangka bahwa itu adalah kaki Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Mereka
tidak mendapati seorang pun yang mengetahuinya, hingga ‘Urwah berkata kepada
mereka: “Tidak, demi Allah. Itu bukanlah kaki Nabi shallallaahu ‘alaihi wa
sallam. Namun ia adalah kaki ‘Umar radliyallaahu ‘anhu”.” (Diriwayatkan oleh
Al-Bukhaariy no. 1391)
4. Tulang ekor manusia, sebagaimana dijelaskan
dalam hadits Abu Hurairah di atas, dan riwayat lain dalam Shahih Muslim
disebutkan:
إِنَّ فِي الإِنْسَانِ عَظْمًا لاَ تَأْكُلُهُ الأَرْضُ أَبَدًا فِيْهِ
يُرَكَّبُ الْخَلْقُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالُوْا أَيُّ عَظْمٍ هُوَ يَا رَسُوْلَ
اللهِ قَالَ عَجْبُ الذَّنَبِ
“Sesungguhnya pada diri
manusia ada satu tulang yang tidak dimakan tanah selamanya. Padanya manusia
disusun (kembali) pada hari Kiamat”. Mereka bertanya,”Tulang apakah itu, wahai
Rasulullah?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Tulang ekor”.
Mulai dari
manusia pertama sampai manusia terakhir akan dibangkitkan kembali oleh Allah
subhanahu wa ta’ala, dan Ini Sangatlah mudah bagi Allah.
Permisalan
Bagaimana Mudahnya Allah Membangkitkan kembali Seluruh Umat Manusia
Bagi Allah hanyalah seperti
menciptakan dan menghidupkan kembali satu jiwa saja.
مَا خَلْقُكُمْ وَلَا بَعْثُكُمْ إِلَّا كَنَفْسٍ وَاحِدَةٍ ۗ إِنَّ اللَّهَ
سَمِيعٌ بَصِيرٌ
Tidaklah Allah menciptakan dan
membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu, melainkan hanyalah seperti
(menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah Maha
mendengar lagi Maha melihat. (QS. Luqman/31:28)
Allah juga menegaskan dalam
firman-Nya:
لَخَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَكْبَرُ مِنْ خَلْقِ النَّاسِ وَلَكِنَّ
أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
“Sesungguhnya penciptaan langit
dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui.” (QS. Ghafir/ Al-Mukmin: 57)
Jika demikian, maka sesungguhnya yaumul
ba’ts merupakan kepastian, dan tidak ada keraguan padanya. Oleh karenanya Allah
Azza wa Jalla berfirman:
وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ
فِي الْقُبُورِ
Dan Sesungguhnya
hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah
akan membangkitkan semua orang di dalam kubur. (QS. al Hajj/22:7)
Keadaan
Manusia Ketika dibangkitkan
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha,
ia bercerita: ‘Aku pernah mendengar Rasulallah Shalallahu ‘alihi wa sallam
bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
حُفَاةً عُرَاةً غُرْلاً ». قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ النِّسَاءُ وَالرِّجَالُ
جَمِيعًا يَنْظُرُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ قَالَ -صلى الله عليه وسلم- « يَا
عَائِشَةُ الأَمْرُ أَشَدُّ مِنْ أَنْ يَنْظُرَ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ» [ أخرجه
البخاري ومسلم ]
“Manusia kelak
pada hari kiamat akan dihimpun dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang
bulat dan tidak berkhitan’. Maka aku penasaran, lalu bertanya: ‘Wahai
Rasulallah, laki dan perempuan semuanya akan dihimpun bersamaan, nanti mereka
akan saling melihat satu sama lain? Namun beliau menjelaskan: “Wahai Aisyah!
Perkaranya lebih besar dari hanya sekedar melihat pada aurat satu sama
lainnya”. (HR Bukhari no: 6527, Muslim no: 2859)
Yang Pertama kali diberi Pakaian
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
إِنَّ أَوَّلَ مَنْ يُكْسَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِبْرَاهِيْمُ
“Sesungguhnya
orang pertama yang diberi pakaian pada hari Kiamat adalah Nabi Ibrahim.”
(Hadits shahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 4371).
Dan
setiap orang akan dibangkitkan dari
kuburnya sesusai dengan keadaan tatkala dirinya meninggal, dari
kadar ketakwaan serta keimanannya maupun dalam keadaan kufur dan bermaksiat.
Dikeluarkan oleh
Imam Muslim dalam kitabnya, sebuah hadits dari Jabir radhiyallahu ‘anhu,
bahwasannya Nabi Muhammad Shalallahu ‘alihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ
عَلَيْهِ» [أخرجه مسلم]
“Setiap hamba
akan dibangkitkan (dari kuburnya) sesuai dengan keadaan tatkala dirinya
meninggal”. HR Muslim no: 2878.
Dan dalam sebuah
hadits, Nabi Muhammad Shalallahu ‘alihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «الذي يموت وهو محرم يبعث يوم القيامة
ملبيا » [ أخرجه البخاري ومسلم ]
“Seseorang yang
meninggal dalam keadaan berpakaian ihram, maka kelak ia akan dibangkitkan dalam
keadaan bertalbiyah”. HR Bukhari no: 1851, Muslim no: 1206.
Demikian pula
diterangkan dalam sebuah hadits, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alihi wa
sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « والشهيد يبعث يوم القيامة وجرحه يثعب ,
اللون لون الدم , والريح ريح المسك » [ أخرجه البخاري ومسلم ]
“Seorang yang
mati syahid, kelak pada hari kiamat akan dibangkitkan dalam keadaan lukanya
mengalirkan darah, warnanya darah namun baunya bau misk“. HR Bukhari no: 5533,
Muslim no: 1876.
Kemudian manusia
akan digiring ke tempat berkumpulnya dengan keadaan yang berbeda.
Next.
Posting Komentar untuk "Jasad Yang Tidak di Makan Tanah dan Manusia Pertama yang diberi Pakaian setelah dibangkitkan"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.