Kerjaan Ya'juj dan Ma'juj setiap Harinya sampai Akhir Kehidupan Puncak Kesombongan Mereka
Kabeldakwah.com |
Kerjaan Ya'juj dan Ma'juj setiap Harinya sampai Akhir Kehidupan Puncak Kesombongan
Kerjaan Ya'juj Ma'juj Setiap hari
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang dinding penghalang itu, beliau bersabda:
يَحْفُرُونَهُ كُلَّ
يَوْمٍ حَتَّى إِذَا كَادُوا يَخْرِقُونَهُ قَالَ الَّذِي عَلَيْهِمْ: ارْجِعُوا فَسَتَخْرِقُونَهُ
غَداً. قَالَ: فَيُعِيدُهُ اللهُ كَأَمْثَلِ مَا كَانَ حَتَّى إِذَا بَلَغَ
مُدَّتَهُمْ وَأَرَادَ اللهُ أَنْ يَبْعَثَهُمْ عَلَى النَّاسِ قَالَ الَّذِي
عَلَيْهِمْ: ارْجِعُوا
فَسَتَخْرِقُونَهُ غَداً إِنْ شَاءَ الله، وَاسْتَثْنَى. قَال (رسول الله):
فَيَرْجِعُونَ هُوَ
كَهَيْئَتِهِ حِينَ تَرَكُوهُ، فَيَخْرِقُونَهُ وَيَخْرُجُونَ عَلَى النَّاسِ
فَيَسْتَقُونَ الْمِيَاهَ، وَيَفِرُّ النَّاسُ مِنْهُمْ.
“Mereka melubangi setiap hari, hingga ketika
mereka hampir saja me-lubanginya, maka pemimpin di antara mereka berkata,
‘Kembalilah, esok hari kalian akan melubanginya.’” Rasul bersabda, “Lalu Allah
me-ngembalikannya tokoh seperti semula, sehingga ketika mereka telah mencapai
waktunya, dan Allah berkehendak untuk mengutus mereka kepada manusia, maka orang
yang memimpin mereka berkata, ‘Kembali-lah, esok hari insya Allah (dengan izin
Allah) kalian akan melubanginya.’ Dia mengucapkan istisna (insya Allah).” Nabi
bersabda, “Lalu mereka kembali sementara penutup tersebut tetap dalam keadaan
ketika mereka tinggalkan, akhirnya mereka dapat melubanginya dan keluar ke
tengah-tengah manusia, kemudian mereka meminum air dan manusia lari dari
mereka.”
Yajuj Majuj termasuk Anak Keturunan Adam, Bukan Keturunan Iblis sebagaimana dikatakan
oleh Sebagian orang yang mengedepankan akal daripada dalil.
Syaikh Dr. Muhammad Ahmad Al Mubayyadh
menjelaskan, bahwa Yajuj Majuj termasuk anak keturunan adam alaihissalam, dan
menurut beliau berdasarkan pendapat yang kuat, mereka berasal dari jalur
keturunan Yafits bin Nabi Nuh Alaihissalam.
Dalil Bahwa Yajuj Majuj Pasti Akan Keluar ke
tengah2 umat manusia
Diriwayatkan
dalam ash-Shahiihain dari Ummu Habibah binti Abi Suf-yan, dari Zainab binti
Jahsy Radhiyallahu anhuma, bahwasanya pada suatu hari Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam datang kepadanya dengan kaget, beliau berkata:
لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَيْلٌ لِلْعَرَبِ مِنْ شَرٍّ قَدِ اقْتَرَبَ، فُتِحَ
الْيَوْمَ مِنْ رَدْمِ يَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ مِثْلُ هَذِهِ (وَحَلَّقَ
بإِصْبَعِهِ اْلإِبْهَامَ والَّتِي تَلِيْهَا) فَقَالَتْ زَيْنَبُ بِنْتُ جَحْشٍ:
فَقُلْتُ: يَا رَسُـوْلَ اللهِ أَنُهْلِكُ وَفِيْنَا الصَّالِحُوْنَ؟ قَالَ:
نَعَمْ، إِذَا كَثُرَ الْخَبَثُ.
“Laa
ilaaha illallaah, celakalah orang Arab karena kejelekan telah dekat, hari ini
dinding penghalang Ya’-juj dan Ma’-juj telah terbuka seperti ini.” (Beliau
melingkarkan kedua jarinya; ibu jari dan telunjuknya). Zainab binti Jahsy
berkata, “Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah kami akan binasa sementara di
antara kami masih ada orang-orang yang shalih?’ Beliau menjawab, ‘Ya, apabila
kejelekan/keburukan telah merajalela.’” (Shahiih al-Bukhari, kitab
al-Anbiyaa’, bab Qishshatu Ya’-juj wa Ma’-juj (VI/381, al-Fat-h), dan kitab
al-Fitan (XIII/106, al-Fat-h), dan Shahiih Muslim, kitab al-Fitan wa Asyraathus
Saa’ah (XVIII/2-4, Syarh an-Nawawi))
Setelah Yajuj Majuj Keluar dari Kungkungan
Dinding kuat yang dibuat oleh Dzulqarnain Biidznillah, Maka Allah mewahyukan
kepada Nabi Isa Untuk Sembunyi:
hadits an-Nawwas bin Sam’an Radhiyallahu anhu, di
dalamnya diungkapkan:
إِذَا أَوْحَى اللهُ إِلَى عِيْسَى: أَنِّيْ قَدْ أَخْرَجْتُ عِبَادًا لِيْ
لاَ يَدَانِ لأَحَدٍ بِقِتَالِهمْ، فَحَرِّزْ عِبَادِيْ إِلَى الطُّوْرِ،
وَيَبْعَثُ اللهُ يَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُوْنَ،
فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبْرَيَّةَ فَيَشْرَبُوْنَ مَـا
فِيْهَا، وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُوْلُوْنَ: لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً
مَاءٌ.
وَيُحْصَرُ نَبِيُّ اللهِ عِيْسَى
وَأَصْحَابُهُ، حَتَّى يَكُوْنَ رَأْسُ الثَّوْرِ لأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِنْ
مِائَةِ دِيْنَارٍ لأَحَدِكُمُ الْيَوْمَ، فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيْسَى
وَأَصْحَابُهُ، فَيُرْسِلُ اللهُ عَلَيْهِمُ النَّغَفَ فِيْ رِقَابِهِمْ
فَيُصْبِحُوْنَ فَرْسَى، كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ؛ ثُمَّ يَهْبِطُ نَبِيُّ اللهِ
عِيْسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اْلأَرْضِ فَلاَ يَجِدُوْنَ فِي اْلأَرْضِ مَوْضِعَ
شِبْرٍ إِلاَّ مَلأَهُ زَهَمُهُمْ وَنَتْنُهُمْ، فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيْسَى
وَأَصْحَابُهُ إِلَى الله، فَيُرْسِلُ اللهُ طَيْرًا كَأَعْنَاقِ الْبُخْتِ
فَتَحْمِلُهُمْ فَتَطْرَحُهُمْ حَيْثُ شَاءَ اللهُ.
“(ingatlah) Apabila Ketika
Allah telah mewahyukan kepada Nabi ‘Isa alaihissalam, ‘Sesungguhnya Aku
(benar-benar) telah mengeluarkan hamba-hamba-ku (Yajuj-majuj), tidak ada
seorang pun dapat mengalahkannya, maka kumpulkanlah hamba-hamba-Ku ke gunung
Thur (gunung yang ada di Mekkah), kemudian Allah mengutus (mengeluarkan)
Ya’-juj dan Ma’-juj (menjelajah ke muka bumi), mereka datang dari setiap tempat
yang tinggi. Maka kelompok pertama dari mereka melewati danau Tha-bariyyah,
mereka meminum airnya, lalu orang yang belakangan dari mereka berkata, ‘Di
danau ini dulu pernah ada airnya.’
Nabiyullah ‘Isa dan para
Sahabatnya dikepung, sehingga pada hari itu kepala seekor sapi lebih berharga
daripada seratus dinar milik salah seorang dari kalian.
(Ahmadi- Setelah mereka
menguasa dunia,
- فَيَقُولُ قَائِلُهُمْ: هَؤُلَاءِ أَهْلُ الْأَرْضِ قَدْ فَرَغْنَا مِنْهُمْ
وَلَنُنَازِلَنَّ أَهْلَ السَّمَاءِ حَتَّى إِنَّ أَحَدَهُمْ لَيَهُزُّ حَرْبَتَهُ
إِلَى السَّمَاءِ فَتَرْجِعُ مُخَضَّبَةً بِالدَّمِ فَيَقُولُونَ قَدْ قَتَلْنَا
أَهْلَ السَّمَاءِ فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ
"Salah satu juru
bicara bangsa yajuj majuj ini mengatakan: Mereka para penduduk bumi, telah kita
musnahkan/telah kita kalahkan. Dan kami akan menurunkan/mengalahkan penduduk
langit. Kemudian mereka mengarahkan anak panahnya ke langit, dipanahlah langit,
kemudian tombak panah itu turun kembali dengan berlumuran darah, padahal itu
bukan darah penduduk langit, hanya Allah kasih darah saja, untuk menambah
kesombongan mereka sampai pada puncak kesombongan. Sampai akhirnya mereka
dengan sombongnya mengatakan: kami sudah berhasil mengalahkan penduduk langit."
(ini bukan terjemahan lafdziyah) lihat: (HR. Ibnu Majah, Kitab Al Fitan, Hadits
no. 4079 [As-sunan: 2/1363]. Al adawi mengatakan hadits ini hasan.)
Maka setelah mereka
berada pada puncak kesombongan.
Kemudian Nabiyullah ‘Isa
dan para Sahabatnya berdo’a kepada Allah, lalu Allah mengutus ulat-ulat pada
leher-leher mereka (Ya’-juj dan Ma’-juj), akhirnya mereka semua mati bagaikan
satu jiwa yang mati. (didalam hadits yang lain disebutkan mereka mati dalam
keadaan saling tumpang tindih, sebagiannya menindih sebagian yang lain).
Kemudian Nabiyullah ‘Isa
dan para Sahabatnya turun (dari gunung) ke bumi (keluar dari tempat
persembunyiannya), dan ternyata mereka tidak mendapati satu jengkal pun di bumi
kecuali penuh dengan bau busuk dan bangkai mereka.
(lantas mereka
mengeluarkan binatang ternak mereka, dan tidak ada yang dapat dimakan kecuali
bangkai yajuj dan majuj, sampai binatang ternak itu bertambah gemuk)
Selanjutnya Nabiyullah ‘Isa dengan para Sahabatnya berdo’a kepada Allah, maka Allah mengutus sekelompok burung yang lehernya bagaikan leher unta, lalu burung tersebut mengambil dan melemparkan bangkai-bangkai itu ke mana saja sesuai dengan kehendak Allah.” (Shahiih Muslim, bab Dzikrud Dajjal (XVIII/68-69, Syarh an-Nawawi))
Posting Komentar untuk "Kerjaan Ya'juj dan Ma'juj setiap Harinya sampai Akhir Kehidupan Puncak Kesombongan Mereka"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.