Aku Mendatangi-Mu Dengan Penuh Air Mata - Tulisan Ustadz Najmi Umar Bakkar
Kabeldakwah.com |
Allah, Sang Pencipta dan
Penguasa alam semesta, Maha Mengetahui tentang segala hal yang tersembunyi.
Tidak ada satupun yang dapat luput dari pandangan-Nya, termasuk segala dosa dan
maksiat yang dilakukan oleh hamba-hamba-Nya. Di dalam kehinaan diri dan
kesalahan manusia, tetap ada cahaya harapan untuk memohon taubat dan ampunan
dari Sang Pencipta.
Dalam rangkaian kalimat-kalimat yang penuh penyesalan dan permohonan ampunan, seseorang berbicara kepada Allah dengan penuh kerendahan hati. Dia menyadari betapa banyak dosa yang telah diperbuat, maksiat yang dijalani, dan waktu yang terbuang percuma. Dia juga menyadari bahwa tidak semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah disyukuri dengan sepenuh hati.
Namun, di tengah segala
kesalahan itu, ada satu hal yang tetap membuatnya berharap. Allah, Yang Maha
Pengasih dan Penyayang, masih memberikan kesempatan bagi hamba-Nya untuk
bertaubat, memohon rahmat, dan menghadap-Nya dengan penuh keikhlasan. Di balik
gelapnya dosa, masih ada sinar pengampunan yang menghampiri setiap orang yang
berusaha mendekatkan diri kepada-Nya.
Berbicara tentang rasa
malu dan hina, itulah sebenarnya awal dari sebuah taubat yang ikhlas.
Keberanian untuk mengakui dosa dan maksiat serta ketulusan dalam memohon
ampunan adalah langkah pertama untuk menyucikan diri dari segala dosa. Taubat
adalah pintu bagi kesempurnaan spiritual dan kedekatan dengan Sang Khalik.
Dalam doa yang penuh
harap dan rasa takut, seseorang memohon kepada Allah dengan penuh keikhlasan.
Seperti seorang miskin yang memohon pertolongan dan perlindungan, dia merasa
lemah dan tergantung sepenuhnya kepada-Nya. Dia menghadap Allah dengan
keyakinan bahwa hanya dari-Nya segala kekuatan dan pertolongan akan datang.
Ketika seseorang
mengheningkan diri dalam doa, air mata mungkin tak terelakkan. Air mata yang
mengalir karena rindu akan pertemuan dengan Sang Pencipta, karena merasa
kecundang oleh dosa, atau karena merasakan manisnya iman dalam sujud
penghambaan. Air mata adalah ungkapan hati yang paling jujur dan tulus di
hadapan Allah.
Dalam kehinaan dan
kesalahan diri, seseorang berharap agar dia termasuk dalam golongan hamba Allah
yang beruntung, yang mendapatkan husnul khatimah (penutupan yang baik) saat
menghadapi kematian. Dia berdoa agar ketika ajal menjemput, dia dalam keadaan
yang Islami, penuh dengan dzikir, dan rindu akan perjumpaan dengan Sang
Pencipta.
Dalam akhir dari
rangkaian permohonan, ada sebuah pesan tentang pengharapan atas rahmat,
ampunan, dan kasih sayang Allah. Seorang pendosa yang mengharapkan ampunan atas
segala dosanya, seorang pendurhaka yang mengharapkan rahmat atas segala
kesalahannya, dan seorang ahli maksiat yang mengharapkan belas kasihan atas
dosa-dosanya.
Dalam kesudahan dari
setiap doa, ada kebijaksanaan tentang makna taubat dan pengampunan. Manusia
adalah makhluk yang lemah dan rentan untuk berbuat dosa, tetapi Allah
senantiasa membuka pintu taubat bagi siapa saja yang ingin kembali kepada-Nya
dengan tulus dan ikhlas. Allah Maha Pengampun, dan dia sangat mengetahui
ketidaksempurnaan manusia. Oleh karena itu, berharap dan bertaubatlah dengan
sepenuh hati.
Dalam akhir kata, semoga
setiap langkah taubat dan permohonan ampunan membawa kebaikan dan keberkahan
dalam hidup. Semoga Allah Maha Pengasih memberikan rahmat-Nya kepada setiap
hamba-Nya yang sungguh-sungguh berusaha mendekatkan diri kepada-Nya. Dan semoga
setiap kesalahan menjadi pelajaran berharga untuk menjadi pribadi yang lebih
baik di masa depan. Amin.
Syarh dari tulisan Ustadz
Najmi Umar Bakkar
Teks Asli:
Aku Mendatangi-Mu Dengan Air Mata
Ya Allah...tidak ada
satupun yang tersembunyi di mata-Mu...sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui siapa
diriku yang sebenarnya...
Terlalu banyak dosa yang
aku kerjakan...
Terlalu banyak maksiat
yang aku lakukan...
Terlalu banyak waktu yang
aku lalaikan...
Terlalu banyak nikmat
yang tidak aku syukuri...
Terlalu banyak orang yang
telah aku zhalimi...
Alangkah malunya diri
yang banyak dosa...
Alangkah hinanya diri
yang banyak maksiat...
Alangkah kotornya diri
yang banyak kesalahan...
Tapi...
Engkau masih memberikan
diriku kesempatan menengadahkan tangan kepada-Mu...
Engkau masih memberikan
diriku kesempatan memohon rahmat dan ampunan-Mu...
Engkau masih memberikan
diriku kesempatan mengemis dan menangis di hadapan-Mu...
Ya Allah, bersihkanlah
dosa-dosaku...
Jangan Engkau cabut
hidayah dan taufik-Mu...
Berilah taubat sebelum
aku wafat...
Mendapatkan rahmat-Mu
saat aku wafat...
Mendapatkan ampunan-Mu
setelah wafat...
Aku orang yang malang
yang membutuhkan...
Yang meminta pertolongan
dan perlindungan...
Gemetar, takut serta
mengakui dosa-dosa...
Aku memohon kepada-Mu
seperti orang miskin...
Berdoa sepenuh hati
seperti pendosa yang hina...
Dengan permohonan orang
yang takut lagi buta...
Ya Allah, aku
mendatangi-Mu dengan air mata...
Yang air matanya tumpah
karena-Mu...
Yang tubuhnya merendah
kepada-Mu...
Yang menghinakan diri di
hadapan-Mu…
Telah datang kepada-Mu
sang pendosa yang mengharapkan ampunan atas segala kejahatan dirinya, maka
berikanlah ampunan-Mu...
Telah datang kepada-Mu
sang pendurhaka yang mengharapkan rahmat atas segala kemaksiatan dirinya, maka
karuniakanlah rahmat-Mu...
Telah datang kepada-Mu
sang ahli maksiat yang mengharapkan belas kasihan-Mu atas kesalahan dirinya,
maka curahkanlah kasih sayang-Mu ....
Ya Allah...apabila telah
tiba masa kematianku...maka wafatkanlah diriku dalam keadaan Islam...dalam
keadaan berdzikir...dalam kerinduan berjumpa dengan-Mu...dan dalam keadaan
husnul khatimah...
Oh... Alangkah bahagianya…seandainya
maut menjemput sedang berurai air mata... Merasakan manisnya iman dalam sujud
penghambaan dan rindu akan perjumpaan dengan-Nya…
✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar
↪
https://telegram.me/najmiumar
Posting Komentar untuk "Aku Mendatangi-Mu Dengan Penuh Air Mata - Tulisan Ustadz Najmi Umar Bakkar"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.