Peristiwa Pendahuluan Menjelang Kemunculan Al Mahdi - Tanda-Tanda Besar Menjelang Hari Kiamat
Tanda-tanda
/ Peristiwa yang menjadi Pendahuluan Menjelang Kemunculan Al Mahdi
1. Merajalelanya Berbagai macam Kedzaliman yang terjadi
Di berbagai Penjuru Dunia.
4. Adanya
Kelompok / Pasukan Yang Senantiasa Tegak Diatas kebenaran.
5. Munculnya Gunung Emas dari Sungai Eufrat
6.
Pembenaman yang terjadi di Beberapa Tempat, yang Salah satunya adalah kelompok
yang
1. Merajalelanya Berbagai
macam Kedzaliman yang terjadi Di berbagai Penjuru Dunia.
Sebagaimana hal
ini dikuatkan Disebutkan dibeberapa hadits Nabi Shollallahu 'alaihi wa sallam
yang menyebutkan bahwa Imam Al Mahdi akan muncul kemudian memimpin kaum muslimin,
dan memenuhi dunia ini dengan keadilan, kemakmuran dan keselamatan Setelah
sebelumnya dipenuhi dengan Kelaliman (kekejaman) dan kedzaliman.
Dari Abu Said Al
Khudri Radhiallahu anhu, Rasulullah Shollallahu 'alaihi wa sallam:
الْمَهْدِىُّ مِنِّى أَجْلَى الْجَبْهَةِ أَقْنَى الأَنْفِ يَمْلأُ الأَرْضَ
قِسْطًا وَعَدْلاً كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا يَمْلِكُ سَبْعَ سِنِينَ
“Imam Mahdi berasal dari
keturunanku. Beliau memiliki dahi yang lebar dan hidung yang mancung. Di
masanya, akan tersebar keadilan di muka bumi, sebagaimana sebelumnya penuh
dengan kezholiman dan kelaliman. Beliau akan berkuasa selama 7 tahun.” (HR. Abu
Daud no. 4285. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Kedzaliman dan kekejaman
yang terjadi di fase ini, disebabkan karena mayoritas umat manusia ketika itu lebih
mencintai harta dunianya dan menjauh dari ajaran-ajaran Agama Islam yang lurus.
Maka ketika itu orang-orang yang berpegang teguh kepada Sunnah, beratnya
seperti menggenggam bara Api. Berat sekali cobaan dan tantangan yang di hadapi.
Dan ini
merupakan salah satu fase yang terburuk yang dirasakan
oleh kaum muslimin sebelum kemunculan Imam Al Mahdi Radhiayallahu 'anhu.
Sehingga dimasa
itu, kaum muslimin yang masih memiliki keimanan yang kokoh, mereka akan sangat-sangat
rindu, bahkan ada diantara mereka yang sering menyebut-nyebut namanya, mereka
sangat rindu dengan kehadirannya seorang sosok yang sangat mereka nantikan,
yang akan mengubah keadaan dari kedzaliman dan kelaliman menjadi kemakmuran,
keselamatan dan keadilan.
2. Fitnah Ad Dhuhaima'
Disebagian besar
kitab-kitab yang membahas tentang akhiruzzaman, menyebutkan bahwa fitnah ini
adalah fitnah yang hitam, yang gelap dan sangat pekat.
Fitnah ini (Ad
Duhaima) adalah sebutan untuk menggambarkan bagaimana besarnya keadaan fitnah
yang melanda seluruh umat manusia. Umat manusia ketika itu dalam keadaan
bingung menentukan mana yang benar, mana yang salah, mana lurus dan mana yang
bengkok.
Saking besarnya
fitnah ini, sehingga keimanan manusia ketika itu begitu sangat cepat berubah.
Sebagaimana
disebutkan oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam, bahwasannya beliau
bersabda:
إِنَّ بَيْنَ
يَدَيْ السَّاعَةِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ
“Sesungguhnya,
menjelang terjadinya Hari Kiamat, akan ada fitnah-fitnah seperti sepotong malam
yang gelap gulita (untuk menunjukkan saking besar dan beratnya fitnah atau
ujian yang dialami manusia ketika itu),
يُصْبِحُ الرَّجُلُ فِيهَا مُؤْمِنًا وَيُمْسِي
كَافِرًا
Ada seseorang yang dipagi harinya masih dalam keadaan
beriman, tetapi pada sore hari ia menjadi kafir,
وَيُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا
sebaliknya ada seseorang yang disore harinya masih dalam keadaan beriman,
namun dipagi harinya ia dalam keadaan kafir.
Wal'iyadzuubillahi ta'ala. Kita berlindung kepada Allah Azza wa jalla dari
hal-hal yang seperti itu.
Dan inilah fitnah yang benar-benar akan memisahkan, Mana orang kafir, mana orang
munafik dan mana orang-orang yang benar keimanannya. Allahu a'lam bisshowaab.
Kemudian
Tanda-tanda / Peristiwa selanjutnya yang menjadi Pendahuluan Menjelang
Kemunculan Imam Al Mahdi,
3. Terbunuhnya Jiwa Yang
Suci
Disebutkan didalam sebuah hadits yang sanadnya sohih akan tetapi jalur
periwayatannya mauquf (terhenti pada salah seorang sahabat).
Disebutkan, dari Mujahid, dia mengatakan "Fulan, Salah seorang dari
kalangan sahabat menceritakan kepadaku".
أَنَّ الْمَهْدِيَّ لاَ يَخْرُجُ حَتَّى تُقْتَلَ النَّفْسُ الزَّكِيَّةُ
"Bahwasannya Al-Mahdi itu tidak akan keluar
sampai terbunuhnya jiwa yang suci.
فَإِذَا قُتِلَت النَّفْسُ الزَّكِيَّةُ غَضِبَ
عَلَيْهِمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ وَمَنْ فِي الأَرْضِ ،
Ketita jiwa yang suci
itu terbunuh maka murkalah siapa saja yang ada di langit dan yang ada di bumi,
فَأَتَى النَّاسَ الْمَهْدِي ،
lantas orang-orang datang menjumpai Al-Mahdi.
فَزَفُّوهُ كَمَا تُزَفُّ الْعَرُوسُ إِلَى
زَوْجِهَا لَيْلَةَ عُرْسِهَا
Mereka mempersiapkannya bagaikan dipersiapkannya seorang
gadis pengantin untuk suaminya pada malam pertama. (Imam Al Mahdi benar-benar
dihormati keputusannya dan dihargai)
وَهُوَ يَمْلأَ الأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلاً ,
وَتُخْرِجُ الأَرْضُ نَبَاتَهَا , وَتُمْطِرُ السَّمَاءُ مَطَرَهَا ، وَتَنْعَمُ
أُمَّتِي فِي وِلاَيَتِهِ نِعْمَةً لَمْ تَنْعَمْهَا قَطُّ.
Dan Al-Mahdi memenuhi Bumi dengan keadilan dan kelurusan. Bumi menumbuhkan
tumbuhannya dan menurunkan hujannya. Umatku menikmati dimasa pemerintahannya,
kenikmatan yang belum pernah mereka nikmati sebelumnya sama sekali." (HR.
Ibn Abi Syaibah, Hadits no. 37653, (Al Mushonnaf 7/514). Al-Bustawi menyatakan
hadits ini shahih (lihat: Al Bustawi – Al Mahdi Al Muntadzhor))
Sekali lagi bahwa hadits ini yang menyebutkan adanya pembunuhan terhadap seorang yang memiliki Jiwa
Yang Suci ini adalah hadits mauquf, terputus hanya sampai pada sahabat, tidak
sampai pada Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam, padahal hadits ini menyebutkan
perkara yang ghoib, Sedangkan mengeluarkan statemen tentang perkara yang ghoib
terlebih lagi tentang suatu kejadian di masa depan, perlu adanya landasan
dalil, baik itu dari Allah Azza wa jalla maupun dari Rasululllah shollallahu
'alaihi wa sallam.
Lantas,
apakah hadits Mauquf ini ia bisa dijadikan Hujjah?
Jawaban: bahwa hukum asal dari hadits Mauquf adalah bukan hujjah (tidak
bisa dijadikan sebagai dalil atau hujjah), ini hukum asalnya karena hadits ini
hanya termasuk ucapan atau perbuatan Shahabat, bukan Nabi. Akan tetapi (para
ulama hadits menjelaskan) jika hadits mauquf ini Shahih, maka hadits tersebut
bisa menguatkan sebagian hadits Dha’if yang lain. Mengapa? karena keadaan para
Shahabat adalah orang-orang yang terpercaya, bahwa mereka beramal dengan Sunnah
(mengikuti jejak Nabi Shollallahu 'alaihi wa sallam). Makanya didalam sebuah
definisi disebutkan bahwa yang dimaksud sahabat nabi itu adalah
من لقي النَّبيَّ -عليه الصَّلاة والسَّلام- مُسلماً وآمن به ومات على
الإسلام، أمّا من ارتدَّ ومات غير مسلمٍ فلا يُعتبر من الصَّحابة كابن خَطَلٍ وغيرِه،
Sumber: https://mawdoo3.com/%D9%85%D9%86_%D9%87%D9%85_%D8%A3%D8%B5%D8%AD%D8%A7%D8%A8_%D8%A7%D9%84%D8%B1%D8%B3%D9%88%D9%84#cite_note-sIGtu7sqFK-3
4. Adanya Kelompok / Pasukan Yang
Senantiasa Tegak Diatas kebenaran.
“Dari Muawiyah radhiallahu anhu
berkata, aku mendengar Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda,
لا يزال من أمتي أمة قائمة بأمر الله
“akan
senantiasa ada dari sekelompok umatku yang senantiasa menegakkan perintah Allah
(dalam riwayat lain disebutkan: "Selalu tegak dan menang diatas
kebenaran").
لا يضرهم من خذلهم ولا من خالفهم،
Tidak
dapat membahayakan mereka orang yang ingin mencelakai dan juga orang yang
menyelisihinya,
حتى يأتيهم أمر الله وهم على ذلك
hingga
Allah datangkn kepada mereka perkaranya sedangkan mereka tetap kondisi seperti
itu.” (HR. Bukhari, Shahih Al Bukhari kitab Al I'tisham, hadits no. 7312 [al
bukhari ma'a al fath 13/306])
Dalam riwayat yang lain
disebutkan, Dari Imran bin Husain radhiallahu anhu berkata, Rasulullah
sallallahu alaihi wa sallam bersabda,
لا تزال طائفة من أمتي يقاتلون على الحق، ظاهرين على من ناوأهم ، حتى يقاتل
آخـرهم المسيح الدجال
”Akan senantiasa
ada kelompok dari umatku yang berperang dalam kebenaran. Mereka akan menang
menghadapi orang yang memusuhinya. Sampai
akhir dari mereka akan memerangai Al-Masih Dajjal.”
5. Munculnya Gunung Emas
dari Sungai Eufrat
Sungai terpanjang
dan terbesar di wilayah negara timur tengah.
Dari Turki,
Suriah , sampai wilayah Basra, Irak bagian paling selatan agak ke timur
(tenggara).
dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَحْسِرَ الْفُرَاتُ عَنْ جَبَلٍ مِنْ ذَهَبٍ،
يَقْتَتِلُ النَّاسُ عَلَيْهِ، فَيُقْتَلُ مِنْ كُلِّ مِائَةٍ، تِسْعَةٌ
وَتِسْعُونَ، وَيَقُولُ كُلُّ رَجُلٍ مِنْهُمْ: لَعَلِّي أَكُونُ أَنَا الَّذِي
أَنْجُو
“Kiamat tidak
akan terjadi sampai sungai Efrat mengering sehingga muncullah gunung emas.
Manusia pun saling bunuh untuk memperebutkannya. Dari setiap seratus orang
(yang memperebutkannya), terbunuhlah sembilan puluh sembilan orang. Dan masing-masing
orang dari mereka mengatakan, ‘Mudah-mudahan aku-lah orang yang selamat.’” (HR. Muslim no. 2894)
6.
Pembenaman yang terjadi di Beberapa Tempat, yang Salah satunya adalah kelompok
yang Mengejar Imam Al Mahdi dan mereka Ingin
Menghancurkan ka'bah.
Telah dibahas.
7. Sampai kejadian terakhir terjadinya berbagai
peperangan besar, dan ini sampai masuk pada masa pemerintahan Imam Al Mahdi,
Peperangan yang terjadi antara kaum muslimin yang dipimpin langsung oleh Al
Mahdi melawan Pasukan Romawi.
Pembaitan Imam Al Mahdi, Nama, Nasab, Umur Kepemimpinannya, ciri-ciri fisiknya. Dan lain lain yang sudah kita Bahas.
Posting Komentar untuk "Peristiwa Pendahuluan Menjelang Kemunculan Al Mahdi - Tanda-Tanda Besar Menjelang Hari Kiamat"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.