Indahnya Istiqomah Diatas Ketaatan
Alangkah indahnya
istiqomah mereka…
Indahnya
Istiqamah…
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan
' Rabbunaa 'l-Laahu ' kemudian mereka istiqaamah (meneguhkan pendirian), maka
malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan),'Janganlah kalian takut
dan janganlah kalian sedih dan bergembiralah dengan jannah yang telah
dijanjikan Allah kepada kalian" (QS. Fush-shilat:30)
Langit diatas kita yang
terbentang sejauh mata memandang terkadang ia berwarna biru cerah dan terkadang
awan-awan berarak-arak menghiasinya, indah dan menyejukkan, namun ia terkadang
menghitam gelap menakutkan dan serasa kurang bersahabat. Dan ia adalah ciptaan
Allah...
Demikian pula bumi yang
kita injak-injak, kita ludahi, kita penuh sesaki dengan sampah dan kotoran,
adakalanya ia begitu indah menawan, menenteramkan hati dan adakalanya pula ia
serasa menjauh, menolak kehadiran kita, dan iapun ciptaan Allah juga....
Mereka adalah diantara
ciptaan-ciptaan Allah yang tidak pernah lepas dari orbit kepatuhan, lintasan
keta'atan dan posisi kepasrahan.
Alangkah indahnya istiqomah mereka…
Ketundukan mereka akan
peranannya begitu wajar, keta'atan mereka adalah tidak dipaksakan.
Tulus...Kita...??? Bagaimana dengan kita...???
Meneguhkan pendirian
bahwa Rabb kita adalah Allah dan memelihara konsisten kita sebagai hamba sahaya
diantara hamba-hamba Allah lainnya adalah perjuangan yang berat. Dan seringkali
ia harus dibayar mahal dengan menitiskan air mata, mengeluarkan keringat dan
mengalirkan darah.
Mungkin perjuangan untuk
tetap istiqomah harus berakhir dengan hancur remuknya tubuh di tiang salib
(Khubaib bin 'Ady), atau dijerumuskan kedalam penggorengan panas yang telah
penuh dengan minyak mendidih (Siti Masithoh), atau boleh jadi dengan rosaknya
tubuh karena dipanggang dek panas matahari, dihentam habis-habisan dan ditusuk
dengan tombak dari pangkal peha hingga ujung kepala (Sumaiyyah).
Namun...Mereka telah
merasakan semerbaknya pengorbanan dan memetik buahnya yang ranum dan wangi.
Mereka telah mereguk telaga kebahagiaan dan meraih kenyamanan taman syurgawi
yang keni'matannya tak mungkin tertandingi oleh kehidupan kita sekarang.
Lantas, bagaimana kita...?
Rasanya ketika diperintah
oleh RasululLaah SAW untuk "Amantu bi 'l-Laahi, tsumma 'staqim", maka
sikap kita mungkin akan sama seperti Sufyaan bin 'Abdi 'l-Laahi iaitu dengan
statement ini kita akan sibuk dan terlalu sibuk untuk tetap berupaya istiqomah
dengan keimanan kita.
Pernyataan keimanan itu
memerlukan penjelmaan, meminta bukti dan menuntut 'amal sholih. Memang
pembuktian itu tidak harus selalu identik dengan kekerasan,keterlaluan atau
penyiksaan bahkan pembunuhan, namun kalaupun itu terjadi maka sudah
sewajarnyalah kita menerimanya dan meni'mati pengorbanan itu.
Pengorbanan
(At-Tadhhiyyah) adalah hak setiap muslim. Setiap muslim sudah sewajarnya
menuntut hak dirinya dan merelakan tubuhnya menjadi bukti pengorbanannya dalam
rangka istiqomah dengan keimanannya kepada Allah SWT yang mencipta, memberi
rezeqi sekaligus membeli setiap diri kita.
Istiqomah merupakan bukti
tekad untuk tetap berjalan fii Sabiili 'l-Laah serta perwujudan akhlaqu
'l-kariimah. Ia adalah konsisten, resisten dan persisten.
Alangkah indahnya jika
kita dapat mengakhiri kehidupan yang penuh sandiwara dan fatamorgana ini dengan
istiqomah di jalanNya. Jalan yang telah ditempuh oleh para Nabi dan Rasul, para
Shiddiqqiin (golongan yang jujur dengan syahadahnya), para Shoolihiin (golongan
orang-orang yang sholih dan senantiasa menebar kesholihan) dan
penerus-penerusnya. Jalan yang menurut budak-budak nafsu dan hamba-hamba
syaitan adalah jalan yang penuh onak duri, menyengsarakan, dan bodoh, namun...
Menurut kami ia adalah
satu-satunya jalan yang menghantarkan kami kepada mardhoti 'l-Laah, jannahNya
dan sudah pasti jalan yang indah...
"Diantara
orang-orang yang beriman ada orang-orang benar dengan janjinya kepada Allah.
Diantara mereka ada yang telah menunaikan janjinya (menemui syahidnya) dan
diantara mereka ada yang masih menunggu-nunggu (untuk menemui syahidnya) dan
sama sekali mereka tidak mengubah janjinya." (QS. Al-Ahzab:23)
Alangkah indahnya istiqomah
itu... Wa 'l-Laahu a'lam bi 'sh-Showaab
Posting Komentar untuk "Indahnya Istiqomah Diatas Ketaatan"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.