Bersikap Adil Dan Bijaksana Dalam Bergaul - Dua Puluh Tiga Kiat Hidup Bahagia
Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
“Artinya: Janganlah
seorang mu’min lelaki membenci seorang wanita mu’minah. Karena, kalaupun ia
tidak menyenangi suatu karakter yang ada padanya, tentu ia menyenangi karakter
lain yang ada padanya” (1)
Hadits ini mengandung dua hikmah yang agung.
Pertama.
Arahan untuk bergaul
dengan isteri, kerabat dekat, teman, orang yang bekerja sama dengan anda, dan
semua yang ada keterkaitan dan hubungan antara anda dan dia. Yaitu, seyogianya
anda tata batin anda dalam bergaul dengannya, bahwa pasti ia mempunyai cela atau
kekurangan atau hal lain yang tidak anda sukai. Jika anda dapati hal yang
demikian, bandingkanlah itu dengan kuatnya pertalian dan kesinambungan cinta
antara anda dan dia yang wajib atau seyogianya anda bina, dengan mengingat
sisi-sisi kebaikan, maksud-maksud baik yang bersifat umum atau khusus yang ada
pada dirinya. Dengan menutup mata dari sisi-sisi keburukkan dan memandang sisi
kebaikan, persahabatan dan tali hubungan akan langgeng dan ketenteraman batin
akan terwujud bagi anda.
Kedua.
Yaitu hilangnya
kegelisahan maupun keguncangan,langgengnya ketulusan cinta, keberlanjutan
menunaikan tuntunan bergaul yang bersifat wajib maupun sunnah, dan terwujudnya
ketentraman batin antara kedua belah pihak.
Baransiapa yang tidak
mengambil pelajaran dari hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini, tetapi
bahkan ia melakukan sebaliknya, yaitu dengan memperhatikan sisi-sisi keburukan
dan membutakan mata dari melihat sisi-sisi kebaikan, maka pasti ia akan guncang
dan gelisah, dan pasti tidaklah mulus cinta yang ada antara dia dan orang yang
sudah terjalin hubungan dengannya. Disamping itu, sejumlah hak maupun kewajiban
yang harus dipelihara oleh masing-masing dari keduanyapun akan putus.
Banyak tokoh atau
pahlawan yang mampu menguatkan hatinya untuk sabar dan tenang saat terjadinya
bencana atau malapetaka besar. Namun, di saat menghadapi perkara-perkara remeh
dan sederhana, maka justeru guncang, dan kepolosan hatinya tidak jernih lagi.
Sebabnya adalah karena mereka dapat menguatkan hati dalam menghadapi
perkara-perkara besar,namun saat menghadapi perkara-perkara kecil, justeru
mereka biarkan diri mereka tanpa kontrol, sehingga membahayakan mereka dan
berefek buruk pada ketenangan mereka.
Orang yang berkepribadian
kokoh mampu menguatkan hatinya untuk menghadapi perkara kecil maupun besar. Ia
memohon pertolongan Allah untuk menghadapinya dan memohon agar Allah tidak
menitipkan dirinya kepada dirinya walau sekejap mata. Maka, di saat itulah
perkara kecil menjadi mudah baginya, sebagaimana perkara besar pun menjadi mudah.
Dan, ia tetap berjiwa tenteram dan berhati tenang dan nyaman.
(Disalin dari buku
Al-Wasailu Al-Mufidah Lil Hayatis Sa’idah, edisi Indonesia Dua Puluh Tiga Kiat
Hidup Bahagia hal 11-22, Penerjemah Rahmat Al-Arifin Muhammad bin Ma’ruf,
Penerbit Kantor Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabai Jakarta)
Foote Note:
(1) Hadits Riwayat
Muslim, Muslim bin Al-Hajjaj An-Naisaburi, Shahih Muslim, Kitab Ar-Radha bab
Al-Washiyyah bin Nisa'
Posting Komentar untuk "Bersikap Adil Dan Bijaksana Dalam Bergaul - Dua Puluh Tiga Kiat Hidup Bahagia"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.