Kumpulan Artikel Inspiratif Motivasi (Bagian 1)
Daftar Isi:
Rumah Yang Tidak Dipersiapkan, Tidak Layak Ditinggali
Ingin Sukses? Hindari 3 hal ini
Rumah Yang
Tidak Dipersiapkan, Tidak Layak Ditinggali
Ibu saya membeli sebidang
tanah. Rencananya akan dibangun tempat tinggal di atas tanah itu. Maka mulailah
beliau memanggil beberapa orang tukang bangunan. Sedikit demi sedikit sebuah
rumah mulai berdiri. Mungkin perlu waktu tiga bulan.
Setelah menjadi rumah,
tidak lantas bisa ditempati. Karena perlu instalasi listrik dan saluran air.
Siapa pula yang mau menempati rumah yang gelap gulita dan tidak mengalir air ke
dalamnya untuk kebutuhan pokok seperti mandi, mencuci, dan sebagainya.
Akhirnya listrik terpasang
dan saluran air tersambung. Inipun masih belum bisa ditempati. Furniture di
dalam rumah harus dipikirkan. Sekurangnya ada tempat tidur untuk beristirahat
dan perangkat dapur untuk memasak. Demikianlah seterusnya.
Sebidang tanah perlu
persiapan yang sangat banyak untuk kita bisa tinggal di atas tanah tersebut.
Berawal dari membangun rumah, sampai hal-hal pelengkap lainnya. Meski ada rumah
namun tanpa kelengkapannya, tetap saja tak nyaman ditempati. Apalagi jika hanya
tanah yang terhampar.
Melihat sendiri
perjalanan panjang dalam membangun rumah mengingatkan saya kepada analogi
seorang ulama Betawi, Guru Mursyidi. Salah satu nasihat beliau yaitu
persiapkanlah alam kubur kita nanti, sebagaimana kita persiapkan rumah ketika
masih hidup.
Memang ada persamaan
antara alam kubur dengan rumah. Yaitu sama-sama menjadi tempat tinggal.
Perbedaannya kalau alam kubur di bawah tanah, sedangkan rumah di atas tanah.
Kalau alam kubur ditempati setelah kita meninggal dunia, sedangkan rumah
ditempati sebelum kita meninggal dunia.
Alam kubur juga perlu
persiapan yang sangat banyak sebelum kita tinggal di dalamnya. Kita tentu tidak
mau tinggal di dalam tanah yang sempit dan gelap gulita. Bagaimana kita bisa
istirahat dengan nyaman di alam kubur kalau segalanya tidak dipersiapkan dari
sekarang?
Oleh karena itu segerakan
taubat kepada Allah. Perbanyak amal saleh agar tempat tinggal kita di bawah
tanah itu terang benderang. Jauhi perbuatan dosa karena hanya akan merusak
persiapan-persiapan kita di tempat tinggal tersebut.
Penulis: Ustaz Arafat
Ingin Sukses? Hindari 3 hal ini
1. Banyak Penundaan.
Kita sering belajar,
bahkan sudah paham dan sudah tau caranya tapi kita selalu menunda-nunda untuk
mengerjakanya. Menunda-nunda untuk mempraktekkannya.
Nunggu ini lah, nunggu
itu lah hingga akhirnya nggak di kerjakan. Akhirnya nggak dipraktekkan. Sayang
sudah punya ilmunya, bakalan sia-sia, sudah tau caranya tapi nggak
dipraktekkan.
2. Banyak Alasan
Saat nggak posting, saat
nggak menawarkan, atau bahkan saat ada penolakan. Kita selalu banyak alasan
sebagai pembenaran. Alasan sibuk lah, alasan nggak ada waktu lah. Alasan
barangnya mahal lah. Dan lain sebagainya.
"Sadar woooii,
jangan banyak alasan". Seringlah menawarkan, tambah data base, tambah
actionnya dan upgrade ilmu kita.
3. Suka Mengeluh
Nah siapa nih yang suka
mengeluh?
“Ya Allah kenapa kok sepi
banget ya”
“Ya Allah belum closing
juga”
“Ya Allah susah
banget ini"
Capek kan ya kalau kita
mendengarkan orang mengeluh. Yuk ah perbaiki diri kita agar perbanyak syukur,
hindari mengeluh. Ketika kita banyak mengeluh, rezeki akan semakin menjauh.
Ikhtiar
Ikhtiar, membuat ibunda
Musa menghanyutkan bayi mungil Musa ke sungai Nil, agar tidak dibunuh oleh
tentara fir'aun, Takdir Allah, justru bayi musa di temukan oleh Asiah binti
Mazahim istri fir'aun, dan dibesarkan dalam istana fir'aun orang yg hendak
membunuhnya.
Ikhtiar, membuat Nuh
Alaihissalam menanam biji pohon, kemudian tumbuh di jadikan kapal bahtera,
Takdir Allah, air bah pun mulai menggenang menenggelamkan daratan, dan
terselamatkan nabi Nuh dan kaumnya yg beriman dari banjir besar.
Ikhtiar, membuat bunda
Hajar berlari sepanjang safa marwa mencari air demi anaknya dari kehausan.
Takdir Allah, air justru keluar dari balik kaki bayi mungilnya Ismail
Alaihissalam.
Ikhtiar, membuat bunda
Maryam binti Imran menggoyangkan pohon kurma meski dengan susah payah dan
lemah.
Takdir Allah, Siapa
sangka pohon itu menggugurkan buah kurma yang masak.
Ikhtiar, membuat
Rasulullah bersama sahabat terkasih Abu Bakar radhiyallahu anhu bersembunyi
didalam gua Tsur.
Takdir Allah, sarang
merpati dan laba laba menutupi jejak mereka dari kejaran tentara Quraisy
Ikhtiar adalah tugas
kita, sedangkan hasilnya akhir adalah ketentuan Allah ﷻ.
Untuk itu jangan pernah
berputus asa dari Rahmat Allah ﷻ dalam setiap
doa dan ikhtiar kita.
✍️ Habibie Quotes
Kenapa Allah Rahasiakan?
Sengaja begitu agar kita
sungguh-sungguh berjuang. Ya, ber juang. Andai semuanya sudah ketahuan dan
jelas sejak awal , tentu manusia akan mengendorkan ikhtiar dan doanya. Betul
apa betul?
Soal jodoh dan rezeki.
InsyaAllah ini semua sudah pasti. Di jamin. Tapi soal kapan, di mana,
bagaimana, melalui siapa, nah ini yang tidak pasti. Agar apa? Sekali lagi, agar
kita serius berjuang.
Satu lagi, Allah memang
menyukai hamba-Nya yang berikhtiar dan berjuang. Proses yang dinilai.
Jadi, saat kita lelah dan
letih dalam ikhtiar, harusnya kita merasa bahagia. Kenapa? Karena itu bagian
dari ikhtiar dan itu disukai Allah.
Ada seorang pria yang
pede ngomong begini, "Kamu adalah jodohku. Kita pasti bertemu di
pelaminan. Mungkin sebagai penganten. Mungkin sebagai tamu.” Hehehe. Ada-ada
aja.
Apa pendapat teman-teman
soal jodoh dan rezeki?
Semoga Bermanfaat
Rusa & Singa
Kecepatan Lari Rusa 90
Km/Jam, Kecepatan Lari Singa Cuma 58 Km/Jam
Kecepatan lari kedua
binatang ini berbeda jauh sekali. Anehnya seringkali singa begitu gampang
memburu rusa dan memangsanya.
Ketika mengetahui seekor
Singa memburunya, seekor Rusa berlari secepat angin untuk menyelamatkan
dirinya.
Namun dalam waktu yang
bersamaan rusa yakin dan merasa bahwa singa akan memangsanya. Rusa merasa bahwa
dirinya lemah dibandingkan dengan singa. Rusa berpikir mustahil dirinya bisa
lolos dari sergapan singa.
Ketakutan rusa pada singa
& perasaan dirinya tidak akan lolos dari buruan singa inilah yang membuat
rusa senantiasa melihat ke BELAKANG saat berlari, untuk memantau seberapa jauh
jarak singa yang ada di belakangnya.
Seringnya nengok
kebelakang ini justru berpengaruh secara negatif terhadap kecepatan rusa dan
membuatnya semakin lambat, sehingga singa pun semakin mendekatinya. Dan
selanjutnya singa menyergap dan memangsanya.
Kalau saja rusa mengerti
betul titik KEKUATAN nya ada pada KECEPATAN nya, niscaya dia akan selamat dari
cengkraman singa.
Nah, sobat. Berapa banyak
waktu yang sudah kita buang untuk melihat kebelakang. Dan bersamaan dengan itu
kita lupa dengan kekuatan kita. Sehingga kita pun akhirnya dimangsa oleh
kegagalan-kegagalan masa lalu. Bahkan seringkali ketakutan-ketakutan kita pada
kegagalan, membuat kita jatuh ke dalamnya.
Mengapa kita tidak
menjadikan apa yang di belakang kita sebagai sebuah pelajaran dan hikmah, dan
kita segera menatap ke DEPAN untuk meraih peluang kesuksesan dengan penuh
optimis dan harapan.
✍🏻Anonim
Biasa - Biasa
Biasa – biasa saja
berarti gak A tapi juga gak B, ya. Enaknya menurut kita aja.
Banyak orang yang malu
dianggap biasa-biasa aja dan memilih menjadi terlihat kaya / good looking.
Padahal paling enak sih bisa punya fleksibilitas "biasa-biasa aja".
Enaknya menurut kita tanpa ngikutin standar orang lain.
Senang dan bersyukur
lebih ketika kita bisa hidup fleksibel, gak kurang, gak juga berlebih-lebihan.
Tapi terus merasa cukup.
Orang yang biasa juga gak
gampang terjerumus dalam penyakit sombong dan merasa besar.
Biasanya orang yang
biasa-biasa saja kurang mendapatkan atensi. Walaupun kurang diliat dan gak
banyak ekpektasi yang bermunculan ke kita tapi banyak faedahnya:
1. Aman dari omongan
orang
Banyak orang sibuk
ngomongin mereka yanh jadi pusat perhatian. Gak terlalu jadi sorotan bikin jadi
lebih aman dari omongan orang.
2. Beban lebih ringan
Terlihat biasa aja bikin
kita terhindar dari ekpektasi tinggi orang orang sekitar. Apapun yang terjadi
akan jadi hal biasa.
3. Lebih mudah dapat
Kejujuran
Orang biasa jarang
disungkani orang lain. Efeknya mudah menerima hal atau ucapan yang jujur
"eh kamu gemukan, eh tadi presentasi kurang" itu jadi hal yang biasa,
karena kita gak punya tuntutan untuk jadi yang terbaik atau mempertahankan
ke-jaiman.
Sebenernya jadi biasa aja
juga luar biasa, kita aka yang gak menyadarinya.
Kalo kamu udah punya
kebebasan untuk ngelakuin apapun tanpa kamu takut judgement orang lain, itu
bisa jadi privilege untuk orang yang biasa aja.
Disisi lain gak saah kok buat jadi orang luar bisa yang penuh dengan ambisi. Asal gak sampe ngerugiin diri sendiri.
Posting Komentar untuk "Kumpulan Artikel Inspiratif Motivasi (Bagian 1)"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.