Hidup Untuk Makan Atau Makan Untuk Hidup?
Orang yang beriman akan berkata: makan untuk
hidup, sedangkan hidup kita untuk beribadah kepada Allah Ta’ala.
Karena itu bila hidup
telah terjaga, maka orang beriman akan mencukupkan diri dari makanannya, untuk
kemudian berpacu dengan waktu mengabdikan diri kapada Allah Ta’ala.
ما ملأ آدميٌّ
وعاءً شرًّا من بطن، بحسب ابن آدم أكلات يُقمن صلبَه، فإن كان لا محالة، فثُلثٌ
لطعامه، وثلثٌ لشرابه، وثلثٌ لنفَسِه
Tiada wadah yang lebih buruk untuk dipenuhi oleh seorang manusia dibanding perutnya sendiri. Cukuplah bagi anak Adam untuk makan beberapa suap makanan untuk menegakkan punggungnya. Namun, jika ia harus (melebihinya), hendaknya sepertiga perutnya untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk ruang bernapasnya. (HR. Ahmad dll )
Kawan, anda diciptakan di
dunia ini untuk beribadah kepada Allah Ta’ala Sang Pencipta.
ﻭَﻣَﺎ ﺧَﻠَﻘْﺖُ ﺍﻟْﺠِﻦَّ
ﻭَﺍﻟْﺈِﻧْﺲَ ﺇِﻟَّﺎ ﻟِﻴَﻌْﺒُﺪُﻭﻥِ
“Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali
untuk menyembah kepada- Ku” (QS. adz - Dzariyat 56)
Semoga menyegarkan hari-hari
anda kawan.
Posting Komentar untuk "Hidup Untuk Makan Atau Makan Untuk Hidup?"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.