Akhiratisasi Dunia Bukan Duniasasi Akhirat
Rasulullah shallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
فَوَاللَّهِ
لَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنْ أَخَشَى عَلَيْكُمْ أَنْ تُبْسَطَ
عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَتَنَافَسُوهَا
كَمَا تَنَافَسُوهَا وَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ
"Demi Allah, bukanlah kefakiran yang aku khawatirkan atas kalian. Tetapi aku khawatir atas kalian jika dunia dihamparkan atas kalian sebagaimana telah dihamparkan atas orang-orang sebelum kalian, kemudian kalian akan saling berlomba (meraih dunia) sebagaimana mereka saling berlomba (meraih dunia), kemudian dunia itu akan membinasakan kalian, sebagaimana telah membinasakan mereka.” (Bukhari, Muslim, Ahmad, dan lainnya dari sahabat Amer bin Auf Al-Anshari)
Lo kenapa tidak takut
ummatnya dilanda kefakiran? Salah satu hikmahnya karena dalam Islam tidak ada
ajaran menyiksa diri atau mengasingkan diri di gua gua atau di tempat sunyi
sebagaimana di ajaram agama lain.
Ummat Islam sedari awal
sudah diajari untuk menjadi kuat dalam segala hal, termasuk dalam urusan
ekonomi, tangan di atas lebih mulia dibanding tangan dibawah. Syafi’at ini
sejalan dengan selera dan hawa nafsu manusia normal.
Tidak usah dibacakan
dalilpun manusia normal berambisi menjadi kaya, bahkan paling kaya, memiliki
jabatan tinggi menikahi wanita cantik bahkan lebih dari satu.
Ini normalnya, yang tidak
demikian itu biasanya karena ia “sakit” alias tidak normal, salah asuh.
Naluri ummat Islam
sebagai manusia normal cukup memotivasi mereka untuk bersaing dengan ummat lain
bahkan sesama ummat islam, inilah yang oleh para ahli fiqih disebut dengan al
wazi’ at thaba’i
Lalu apa yang
dikawatirkan dong?
Lunturnya iman karena
hanyut dalam kepentingan dunia alias duniasasi amalan akhirat.
Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam juga bersabda:
إِنَّ
أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ قَالُوا وَمَا الشِّرْكُ
الْأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الرِّيَاءُ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِذَا جُزِيَ النَّاسُ بِأَعْمَالِهِمْ اذْهَبُوا
إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاءُونَ فِي الدُّنْيَا فَانْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ
عِنْدَهُمْ جَزَاءً
"Sesungguhnya yang
paling aku khawatirkan dari kalian adalah syirik kecil." Mereka bertanya:
Apa itu syirik kecil wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Riya`, Allah 'azza wajalla berfirman
kepada mereka pada hari kiamat saat orang-orang diberi balasan atas amal-amal
mereka: Temuilah orang-orang yang dulu kau perlihatkan amalan kalian kepada
mereka di dunia lalu lihatlah apakah kalian mendapatka balasan disisi
mereka?"( Ahmad dan lainnya)
So, yu belajar menjaga
keikhlasan, dan mengakhiratisasi setiap amalan kita, sebagaimana dicontohkan
pada hadits berikut:
وَفِيْ بُضْعِ
أَحَدِكُمْ صَدَقَةً), قَالُوا:يَارَسُوْلَ اللَّهِ أَيَأْتِيْ
أَحَدُنَاشَهْوَتَهُ وَيَكُوْنُ لَهُ فِيْهَا أَجْرٌ؟, قَالَ:(أَرَأَيْتُمْ لَوْ
وَضَعَهَا فِيْ حَرَامٍ, أَكَانَ عَلَيْهِ فِيْهَا وِزْرٌ؟ فَكَذَالِكَ إِذَا
وَضَعَهَا فِيْ الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ).رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dan engkau berhubungan
intim itu juga mendapat pahala sedekah. Para sahabat berkata:”Wahai Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, Apakah salah seorang dari kami dengan
menyalurkan syahwatnya (secara halal) dia mendapatkan pahala?”
Beliau
menjawab:”Bagaimana pendapat kalian jika syahwatnya itu ia salurkan pada yang
haram, bukankah dia berdosa? Maka demikian pula kalau ia salurkan pada yang
halal tentu dia memperoleh pahala.” (HR. Muslim)
Semoga mengibarkan
semangat muda pada yang telah merasa tua. Amiin
Posting Komentar untuk "Akhiratisasi Dunia Bukan Duniasasi Akhirat"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.