Rumah Nyaman, Keluarga Tenang, Ibadah Khusyuk (Nikmat)
Termasuk dari kebahagiaan
hidup berkeluarga ialah manakala kita memiliki tempat berteduh yang nyaman.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,
مِنْ سَعَادَةِ
الْمَرْءِ: الْجَارُ الصَّالِحُ ، وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيءُ ، وَالْمَسْكَنُ
الْوَاسِعُ
"Diantara kebahagiaan seorang hamba
ialah; memiliki tetangga yang shalih, kendaraan yang baik, dan tempat tinggal
yang luas." (HR. Ahmad)
Rumah dari sejak dulu
sudah menjadi kebutuhan primer bagi setiap insan. Karena ia adalah tempat
berteduh dari panas dan hujan, tempat privasi yang aman bagi setiap insan.
Maka hendaknya
orang-orang yang memiliki rumah bersyukur atas karunia ALLAH yang begitu besar
baginya, karena disana masih banyak tuna wisma yang tidak memiliki rumah
ataupun pekerjaan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman:
وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ بُيُوتِكُمْ سَكَنًا
“Dan sesungguhnya Allah
menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal.” (An-Nahl: 80)
Ibnu Katsir rahimahullah
berkata: “Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan kesempurnaan nikmatNya atas
hambaNya, dengan apa yang Dia jadikan bagi mereka rumah-rumah yang merupakan
tempat tinggal mereka. Mereka kembali kepadanya, berlindung dan memanfaatkannya
dengan berbagai macam manfaat.” (Tafsir Ibn Katsir, 4/591)
Banyak sekali kegunaan
rumah bagi seseorang. Ia adalah tempat makan, tidur, istirahat, dan berkumpul
dengan keluarga, isteri dan anak-anak, juga tempat melakukan kegiatan yang
paling pribadi dari masing-masing anggota keluarga.
Allah Ta’ala berfirman:
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ
الْأُولَى
“Dan hendaklah kamu tetap
di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang
jahiliyah yang dahulu.” (Al-Ahzab: 33)
Jika kita renungkan
keadaan orang-orang yang tidak memiliki rumah, yakni orang-orang yang hidup di
pengasingan, di emper-emper jalan serta para pengungsi yang terusir di perkemahan-perkemahan
sementara, niscaya kita memahami benar nikmatnya ada di rumah.
Tentu kita akan terenyuh
dan haru mendengar orang misalnya dia mengatakan: “Saya tidak punya tempat
tinggal tetap, terkadang saya tidur di rumah si fulan, terkadang di kedai kopi,
kebun atau di pantai, lemari bajuku ada di dalam mobil.” Dengan demikian
kitapun akan memahami makna keberserakan karena tidak memiliki tempat tinggal
atau rumah.
♻️ Dan bagi Anda yang
sedang bingung memilih tempat tinggal, maka perhatikanlah beberapa hal berikut:
1. Tidak membeli rumah
dengan kredit riba ataupun transaksi yang diharamkan.
2. Lebih baik tetap
qanaah mengontrak daripada harus berhutang dengan riba untuk membeli rumah.
3. Menabung dan mencicil
pembangunan rumah sendiri, dari pembelian lahan, pemasangan pondasi dan
seterusnya, adalah lebih baik dari kepemilikan kontan dengan hasil riba.
4. Pilih rumah yang dekat
masjid.
5. Pilih lingkungan yang
baik secara agama dan moral.
Tidak dipungkiri bahwa
kenyamanan hidup berbanding lurus dengan kenyamanan beribadah.
Oleh sebab itulah ALLAH
menggandengkan antara ibadah dengan rasa kenyang dan keamanan hidup.
فَلْيَعْبُدُوا
رَبَّ هَٰذَا الْبَيْتِ * الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ
خَوْفٍ
"Maka hendaklah
mereka menyembah Rabb Pemilik rumah ini (Ka'bah). Yang telah memberi makanan
kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari
ketakutan." (QS. Quraisy: 3-4)
Ini bukti bahwa perut
kenyang, kondisi aman, hidup nyaman sangat menunjang dalam peribadahan kepada
ALLAH.
Maka orang yang sudah
memiliki fasilitas hidup yang memadai, hendaknya lebih menfokuskan diri dan
keluarganya untuk beribadah sebaik mungkin.
(Referensi: Mawaddah Center)
Posting Komentar untuk "Rumah Nyaman, Keluarga Tenang, Ibadah Khusyuk (Nikmat)"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.