Fenomena Tak Laku Kalau Tidak Ber Ijazah

Pada zaman sekarang ini, kita temui banyak orang orang yg belajar agama tapi non formal/informal seperti bermulazamah, Talaqqi dgn seorang Ustadz, Kiyai, atau bahkan dgn para ulama, setelah mereka selesai belajar banyak diantaranya yang mencibir akan keilmuan mereka.Sehingga keillmuan mereka diremehkan artinya tidak dianggap. Alasannya karena mereka belajar tidak formal tidak ada ijazah resmi dari sekolah ataupun dari universitas intinya yg diakui negara semacam (legalitas). Meskipun mereka berilmu akan tetapi mereka diremehkan (tidak dianggap).

Padahal didalam agama Islam tidak demikian, dimanapun dia belajar baik disekolah, Talaqqi, maupun Mulazamah dgn Ustadz,kiyai, bahkan dengan para masyaikh.

Jika yg disampaikannya Qolallah, Qolarrasul, dan Qola Sahabah, tidak ada Alasan untuk tidak kita terima keilmuan mereka, meskipun mereka belajar informal tidak melalui sekolah resmi.

Sebagai contoh Imam Ibnu Qoyyim Al Jauziyah,, Imam Az Zahabi, dan  Imam Ibnu Katsir رحمهم الله mereka adalah murid terbaik Imam Ibnu Taimiyyah رحمه الله, mereka tidak belajar di sekolah resmi atau di Universitas.Padahal jauh sebelum mereka lahir Universitas Al Azhar di Kairo Mesir sudahpun berdiri, pada tahun 970 M sedangkan Imam Ibnu Taimiyyah lahir tahun 1263 M Meskipun tidak belajar formal akan tetapi nama mereka harum karena keilmuannya.

Sekli lagi, didalam menegakkan Amar Makruf nahi mungkar jangan kita melihat dan meremehkan orang orang yang saya sebutkan diatas.Meskipun mereka, maaf meskipun mereka tidak mempunyai gelar, S1, S2, S3, dan seterusnya. Akan tetapi ilmunya yang dijadikan pijakan bukan gelarnya.Sekarang banyak terjadi mereka menyandang sederet gelar akan tetapi ilmunya tidak seberat dan setenar gelarnya, bahkan dlm hal yang dianggap sepele saja masih banyak yang tidak mengerti, seperti masalah adap makan dan minum, dengan tangan kanan.

Memang manusia tidak ada yg sempurna kecuali para Nabi dan Rasul.

Dan setiap kita pasti mempunyai kesalahan dan itu merupakan tabiat manusia akan tetapi jangan mengulang kesalahan yang sama, karena hanya keledai yang mau jatuh ke lubang yang sama. Jika hanya para nabi dan Rasul  saja yg berdakwah setelah beliau tidak dianggap karena tidak maksum.maka Agama ini tidak sampai kepada kita. Artinya yg berdakwah ini pasti mempunyai kesalahan tugas kita mengambil ilmu dari mereka dan tidak mengambil kesalahan dari mereka.jangan lihat siapa orang yg menyampaikannya tapi dengar apa yg diucapkannya jika yang disampaikannya Al Haq sesuai dengan Al Qur'an, Hadits, dan Atsar para Sahabat, maka terimalah meskipun dia seorang yang tidak mempunyai gelar.

والله اعلم بالصواب

(Abu Hikmatyar)