Pintu-pintu Surga Part 2
Coba renungkan firman Allah Subhanahu
wa Ta'ala,
جَنّٰتِ عَدۡنٍ مُّفَتَّحَةً
لَّهُمُ الۡاَبۡوَابُۚ. مُتَّكِـــِٕيۡنَ فِيۡهَا يَدۡعُوۡنَ فِيۡهَا بِفَاكِهَةٍ
كَثِيۡرَةٍ وَّشَرَابٍ
“(Yaitu) Surga Aden yang
pintu-pintunya terbuka bagi mereka. Di dalamnya mereka bertelekan (di atas
dipan-dipan) sambil meminta buah-buahan yang banyak dan minuman di surga
tersebut.” (Shad: 50-51)
Anda perhatikan bahwa ada makna indah
pada ayat di atas bahwa ketika mereka telah masuk ke dalam surga, maka pintu-pintu
surga tidak tertutup bagi mereka dan dibiarkan terbuka lebar untuk mereka.
Sedang neraka, jika para penghuninya
telah masuk ke dalamnya, maka pintu-pintu langsung ditutup rapat bagi mereka
sebagaimana yang difirmankan Allah Subhanahu wa Ta'ala,
“Sesungguhnya api itu ditutup rapat
atas mereka.” (Al-Humazah: 8) Artinya bahwa pintu tersebut dikunci rapat dan
pintu tersebut dinamakan washid seperti dalam firman Allah,
“Sesungguhnya api itu ditutup rapat
atas mereka. (Sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.”
(Al-Humazah: 8-9)
Di belakang pintu-pintu neraka dibuat
tiang seperti batu besar yang dipasang di belakang pintu.
Muqatil berkata, “Pintu-pintu neraka
dikunci untuk mereka dan tidak dibuka untuk mereka. Kepayahan tidak keluar
daripadanya dan tidak masuk ke dalamnya ruh yang lain untuk selama-lamanya.”
Dan juga dibiarkannya pintu-pintu
surga terbuka untuk para penghuninya adalah isyarat bahwa mereka bisa bergerak
secara leluasa dan mondar-mandir di dalam surga semau mereka. Serta masuknya
para malaikat setiap waktu kepada mereka dengan membawa hadiah-hadiah dan
rezki-rezki untuk mereka dari Tuhan mereka dan masuknya apa saja yang
menggembirakan mereka dalam setiap waktu.
Juga di dalamnya ada isyarat bahwa
surga adalah tempat yang aman sehingga mereka di dalamnya tidak perlu menutup
pintu rumahnya se bagaimana mereka menutup pintu rumahnya ketika di dunia.
Dalam Shahih Bukhari dan Shahih
Muslim, disebutkan hadits dari Abu Hazm dari Sahl bin Sa'ad bahwa Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
في الجنة ثمانية أبواب ،
باب منها يسمى الريان ، لا يدخلها إلا الصائمون
.
“Di surga terdapat delapan pintu. Ada
pintu yang namanya Rayyan yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang puasa.”
(Diriwayatkan Bukhari dan Muslim)
Dalam Shahih Bukhari dan Shahih
Muslim, juga disebutkan hadits dari Zuhri dari Hamid bin Abdurrahman dari Abu
Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam bersabda,
من أنفق زوجين في شيء من
الأشياء في سبيل الله ، دعي من أبواب الجنة : يا عبد الله هذا خير ، فمن كان من أهل
الصلاة دعي من باب الصلاة ، ومن كان من أهل الجهاد دعي من باب الجهاد ، ومن كان من
أهل الصدقة دعي من باب الصدقة ، ومن كان من أهل الصيام دعي من باب الريان. فقال أبو
بكر: بأبي أنت وأمي يا رسول الله ، على من دعي من تلك الأبواب من ضرورة ، فهل يدعى
أحد من تلك الأبواب كلها ؟ فقال : نعم ، وأرجو أن تكون منهم
“Barangsiapa yang berinfak dengan
sepasang unta atau kuda atau lainnya di jalan Allah, maka ia dipanggil dari
pintu-pintu surga, Wahai hamba Allah, pintu ini lebih baik. Barangsiapa rajin
shalat, maka ia dipanggil di pintu shalat. Barangsiapa berjihad, maka ia
dipanggil di pintu jihad. Barangsiapa rajin bershadaqah, maka ia masuk dari
pintu shadaqah. Dan barangsiapa puasa, maka ia dipanggil di pintu Rayyan.’Abu
Bakar berkata, Wahai Rasulullah, apakah setiap orang dipanggil dari pintu-pintu
tersebut? Adakah orang yang dipanggil dari kesemua pintu tersebut?' Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, Ya, dan aku berharap bahwa engkau termasuk
dari mereka?"
Dalam Shahih Muslim disebutkan hadits
dari Umar bin Khaththab Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi
wa Sallam bersabda,
ما منكم من أحد توضأ فيبالغ
أو فيسبغ الوضوء ثم يقول : أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا
عبده ورسوله ، إلا فتحت له أبواب الجنة الثمانية يدخل من أيها شاء .
“Siapa di antara kalian yang berwudhu
kemudian menyempurnakan wudhunya lalu membaca, Asyhadu an la ilaha illallahu
wahdahu la syarika lahu wa asyhadu anna
Muhammadan abduhu wa rasuluhu (Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak
disembah melainkan Allah saja dan tidak ada sekutu bagi-Nya dan saya bersaksi
bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya)', melainkan dibukakan baginya
pintu-pintu surga yang berjumlah delapan dan ia masuk dari mana saja ia sukai.”
(Diriwayatkan Muslim)
Abu Daud menambahkan setelah tasyahud
dengan membaca,
اللهم اجعلني من التوابين
واجعلني من المتطهرين .
“Ya Allah, jadikan aku termasuk
orang-orang yang bertaubat dan jadikan aku termasuk orang-orang yang bersih.”
Abu Daud dan Imam Ahmad menambahkan
kemudian ia menghadapkan wajahnya ke langit dan berkata seperti di atas.
Menurut Imam Ahmad hadits riwayat dari Anas yang di-marfu’kan kepada Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam,
“Barangsiapa wudhu kemudian
membaguskan wudhunya kemudian ia mengucapkan tiga kali, “Aku
bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah saja dan
tidak ada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan
RasulNya', maka dibukakan baginya pintu surga yang berjumlah delapan dan ia
bebas masuk dari pintu mana saja ia sukai.” (Diriwayatkan Ahmad, Abu Daud,
Nasa'i dan Ibnu Majah)
Utbah bin Abdullah As-Salami berkata
bahwa saya mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
bersabda,
ما من مسلم يتوفی له ثلاثة
من الولد لم يبلغوا الحنث ، إلا تلقوه من أبواب الجنة الثمانية من أيها شاء دخل.
“Jika orang Muslim mempunyai tiga
orang anak yang belum baligh kemudian meninggal dunia, maka mereka menjumpainya
di pintupintu surga yang delapan dan ia bebas masuk dari pintu mana saja yang
disukainya.” (Diriwayatkan Ibnu Majah dan Abdullah bin Ahmad dari Ibnu Numair
yang berkata bahwa telah berkata kepada kami Ishaq bin Sulaiman yang berkata
bahwa telah berkata kepada kami Jarir bin Utsman dari Syarkhil bin Syufah dari
Utbah)
(Haadil Arwaah Ilaa Bilaadil Afraah, Ibnu
Qoyyim Al Jauziyyah)
Next:
Posting Komentar untuk "Pintu-pintu Surga Part 2"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.