Bahaya Membubarkan Kegiatan Pengajian Islam
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ, الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِينَ, وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
وَآلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ, أَمَّا بَعْدُ:
Sering mendengar cerita dari panitia
pengajian, bahwa asalnya masjid tersebut sepi dan tidak makmur, tidak ada
kegiatan majelis ilmu, bahkan shalat berjamaah sangat-sangat sedikit
jamaahnya.
Kemudian ada sekelompok manusia yang
semangat untuk memakmurkan masjid, akhirnya masjidnya makmur, baik kegiatan
shalatnya atau kegiatan majelis ilmunya YANG BERDASARKAN Al QURAN DAN AS SUNNAH
dan kegiatan keislaman lainnya.
TETAPI, sangat disayangkan setelah masjid
makmur, jamaah ramai, majelis ilmu hampir setiap hari dengan jamaah yang hadir
banyak dan bermanfaat untuk warga sekitar, ada sekelompok manusia yang
mempunyai hati dan sifat seperti Kaum Munafik dan Yahudi, dengan dalih ini dan
itu, akhirnya posisi DKM masjid diganti dengan alasan ini dan itu, jadinya panitia
yang tadi memakmurkan masjid di depak dan diganti dengan orang-orang yang
jangankan memakmurkan masjid, mereka sendiri saja jarang bahkan tidak pernah ke
masjid. Wallahul musta’an.
AKHIRNYA…!!!
ü Masjid kembali sepi jamaah shalatnya
ü Majelis ilmu sudah tidak ada lagi
ü Masjid kembali dijauhi dan tidak makmur
BAYANGKAN…!
ü Berapa banyak yang mendapatkan faidah dari ilmu yang
disampaikan di majelis ilmu di dalam masjid
ü Berapa banyak keluarga yang asalnya diambang
kehancuran setelah mengikuti majelis ilmu di dalam masjid kembali rukun
ü Berapa banyak seorang yang asalnya terperosok maksiat
bertaubat dan kembali jalan Allah
ü Berapa banyak jamaah yang tertolongkan ekonominya
karena biasanya ada jual beli di area sekitar masjid dan tempat majelis ilmu
ü Daripada kaum muslim di hari libur sibuk dengan
maksiat atau hal yang tidak bermanfaat, maka disibukkan dengan majelis ilmu
yang biasa di adakan pas hari Sabtu dan Ahad Karena hari libur.
SEMUA ITU SIRNA, KARENA ADA
MANUSIA-MANUSIA YANG MENGHALANGI DARI JALAN ALLAH!!!
Ketauhilah, termasuk Ciri dominan kaum
Munafik dan kaum Yahudi kaum yang dimurkai dan kaum Nashrani kaum yang sesat
adalah MENGHALANGI MANUSIA DARI JALAN ALLAH.
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا إِلَى مَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَإِلَى
الرَّسُولِ رَأَيْتَ الْمُنَافِقِينَ يَصُدُّونَ عَنْكَ صُدُودًا (النساء: 61)
Artinya: “Apabila dikatakan kepada mereka:
"Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada
hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia)
dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.” (QS. An Nisa: 61)
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ كَثِيرًا مِنَ الْأَحْبَارِ
وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُونَ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَيَصُدُّونَ عَنْ
سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا
يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ (التوبة: 34)
Artinya: ” Hai orang-orang yang beriman,
sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib
Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil dan mereka
menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan
emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah
kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,” (QS.
At Taubah: 34)
Inilah sebabnya Allah melarang kita untuk
melakukan menahan manusia dari jalan Allah.
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بَطَرًا وَرِئَاءَ
النَّاسِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَاللَّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ (الأنفال:
47)
Artinya: “Dan janganlah kamu menjadi
seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan
maksud ria kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan
(ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al Anfal: 47)
PERHATIKAN AKIBAT BURUK MENGHALANGI
MANUSIA DARI JALAN ALLAH TA’ALA!!!
1.
Dinyatakan Sesat Oleh Allah
Dengan Kesesatan Yang Nyata.
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ قَدْ ضَلُّوا
ضَلَالًا بَعِيدًا (النساء: 167)
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang
kafir dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah, benar-benar telah
sesat sejauh-jauhnya.” (QS. An Nisa’: 167)
2.
Ditambah Siksa Di Neraka
Dengan Siksa Yang Lebih Pedih
الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ زِدْنَاهُمْ عَذَابًا
فَوْقَ الْعَذَابِ بِمَا كَانُوا يُفْسِدُونَ (النحل: 88)
Artinya: “Orang-orang yang kafir dan
menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di
atas siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan. (QS. An Nahl: 88)
3.
Amalannya Sia-Sia
الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ أَضَلَّ أَعْمَالَهُمْ (محمد:
1)
Artinya: “Orang-orang yang kafir dan
menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah, Allah menghapus
perbuatan-perbuatan mereka.” (QS. Muhammad: 1)
4.
Terhapus Amalnya
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَشَاقُّوا
الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْهُدَى لَنْ يَضُرُّوا اللَّهَ
شَيْئًا وَسَيُحْبِطُ أَعْمَالَهُمْ (محمد: 32)
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang kafir
dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah serta memusuhi rasul setelah
petunjuk itu jelas bagi mereka, mereka tidak dapat memberi mudarat kepada Allah
sedikit pun. Dan Allah akan menghapuskan (pahala) amal-amal mereka.” (QS.
Muhammad: 32)
5.
Tidak Akan Diampuni
Dosanya
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ مَاتُوا
وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَهُمْ (محمد: 34)
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang
kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah kemudian mereka mati dalam
keadaan kafir, maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampun kepada mereka.” (QS.
Muhammad: 34)
6.
Lebih Besar Dosanya
Dibandingkan Membunuh
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ
كَبِيرٌ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَكُفْرٌ بِهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ
وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِ مِنْهُ أَكْبَرُ عِنْدَ اللَّهِ وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ
الْقَتْلِ وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ
إِنِ اسْتَطَاعُوا وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ
كَافِرٌ فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (البقرة: 217)
Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang
berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah
dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah,
(menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya,
lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya)
daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka
(dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka
sanggup. Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati
dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di
akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS.
Al Baqarah: 217)
7.
Dilaknat Oleh Allah
وَنَادَى أَصْحَابُ الْجَنَّةِ أَصْحَابَ النَّارِ أَنْ قَدْ وَجَدْنَا مَا
وَعَدَنَا رَبُّنَا حَقًّا فَهَلْ وَجَدْتُمْ مَا وَعَدَ رَبُّكُمْ حَقًّا قَالُوا
نَعَمْ فَأَذَّنَ مُؤَذِّنٌ بَيْنَهُمْ أَنْ لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ
(44) الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَيَبْغُونَهَا عِوَجًا وَهُمْ
بِالْآخِرَةِ كَافِرُونَ (45) (الأعراف: 44، 45)
Artinya: “Dan penghuni-penghuni surga
berseru kepada penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): "Sesungguhnya
kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya
kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab)
yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?" Mereka (penduduk neraka)
menjawab: "Betul". Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di
antara kedua golongan itu: "Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang
yang zalim.” “(yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan
Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada
kehidupan akhirat." (QS. Al A’raf: 44-45)
8.
Sifat Sangat Dominan
Dari Orang Munafik
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا إِلَى مَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَإِلَى
الرَّسُولِ رَأَيْتَ الْمُنَافِقِينَ يَصُدُّونَ عَنْكَ صُدُودًا (النساء: 61)
Artinya: “Apabila dikatakan kepada mereka:
"Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada
hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia)
dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.” (QS. An Nisa’: 61)
9.
Sifat Kebanyakan Ulama Yahudi
Dan Nashrani
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ كَثِيرًا مِنَ الْأَحْبَارِ
وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُونَ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَيَصُدُّونَ عَنْ
سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا
يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ (التوبة: 34)
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman,
sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib
Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil dan mereka menghalang-halangi
(manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan
tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka,
(bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.” (QS. At Taubah: 34)
10. Mendapat Siksa Wail Di Neraka
وَوَيْلٌ لِلْكَافِرِينَ مِنْ عَذَابٍ شَدِيدٍ (2) الَّذِينَ يَسْتَحِبُّونَ
الْحَيَاةَ الدُّنْيَا عَلَى الْآخِرَةِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ
وَيَبْغُونَهَا عِوَجًا أُولَئِكَ فِي ضَلَالٍ بَعِيدٍ (إبراهيم: 2، 3)
Artinya: “Allah yang memiliki segala apa
yang di langit dan di bumi. Dan celakalah bagi orang-orang kafir karena siksaan
yang sangat pedih.” “(yaitu) orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia
daripada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah
dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan
yang jauh.” (QS.
Ibrahim: 2-3)
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمَسْجِدِ
الْحَرَامِ الَّذِي جَعَلْنَاهُ لِلنَّاسِ سَوَاءً الْعَاكِفُ فِيهِ وَالْبَادِ
وَمَنْ يُرِدْ فِيهِ بِإِلْحَادٍ بِظُلْمٍ نُذِقْهُ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ (الحج:
25)
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang
kafir dan menghalangi manusia dari jalan Allah dan Masjidilharam yang telah
Kami jadikan untuk semua manusia, baik yang bermukim di situ maupun di padang
pasir dan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara lalim, niscaya
akan Kami rasakan kepadanya sebahagian siksa yang pedih.” (QS.
Al Hajj: 25)
Semoga bermanfaat, baarakallahu fiikum
Penulis: Ust.
Ahmad Zainudin
Layout: Ahmadi
Assambasy
Posting Komentar untuk "Bahaya Membubarkan Kegiatan Pengajian Islam"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.