Allah Menciptakan Empat Hal dengan Tangan-Nya
Abu Sa’iid Ad-Daarimiy rahimahullah
berkata:
حَدَّثَنَا مُوسَى
بْنُ إِسْمَاعِيلَ، ثنا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ زِيَادٍ، ثنا عُبَيْدُ بْنُ مِهْرَانَ
وَهُوَ الْمُكْتِبُ، ثنا مُجَاهِدٌ، قَالَ: قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ:
" خَلَقَ اللَّهُ أَرْبَعَةَ أَشْيَاءَ بِيَدِهِ: الْعَرْشُ، وَالْقَلَمُ، وَعَدْنٌ،
وَآدَمُ، ثُمَّ قَالَ لِسَائِرِ الْخَلْقِ: كُنْ فَكَانَ
"
Telah menceritakan kepada kami Muusaa
bin Ismaa’iil: Telah menceritakan kepada kami ‘Abdul-Waahid bin Ziyaad: Telah
menceritakan kepada kami ‘Ubaid bin Mihraan Al-Muktib: Telah menceritakan
kepada kami Mujaahid, ia berkata: Telah berkata ‘Abdullah bin ‘Umar: “Allah
menciptakan empat hal dengan tangan-Nya: Al-‘Arsy, Al-Qalam (pena), (surga)
Al-‘Adn, dan Aadam. Kemudian Allah berfirman kepada seluruh makhluk: ‘Jadilah’,
maka jadilah ia”. (Naqdud-Daarimiy ‘alaa Bisyr Al-Maarisiy hal. 98 no. 44 &
hal. 262 no. 112)
Muusaa bin Ismaa’iil Al-Minqariy,
seorang yang tsiqah lagi tsabat (At-Taqriib, hal. 977 no.6992) ‘Abdul-Waahid
bin Ziyaad Al-‘Abdiy, tsiqah (At-Taqriib, hal. 630 no. 4268) ‘Ubaid bin Mihraan
Al-Muktib, seorang yang tsiqah (At-Taqriib, hal. 652 no. 4424) Mujaahid bin
Jabr Al-Makkiy, seorang mufassir yang tsiqah lagi faqiih (At-Taqriib, hal. 921
no. 6523)
Sanad riwayat ini shahih dan
muttashil (bersambung)
Muusaa bin Ismaa’iil mempunyai
mutaba’ah dari Musaddad; sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Laalikaa’iy dalam
Syarh Ushuulil-I’tiqaad no. 730: Telah mengkhabarkan kepada kami Al-Husain:
Telah mengkhabarkan kepada kami Ahmad, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami
Ismaa’iil, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Musaddad, ia berkata:
Telah mengkhabarkan kepada kami ‘Abdul-Waahid bin Ziyaad, ia berkata: Telah
menceritakan kepada kami ‘Ubaid bin Mihraan, ia berkata: Telah menceritakan
kepada kami Mujaahid, ia berkata: Telah berkata ‘Abdullah: “.....(al-hadits)...”.
‘Abdul-Waahid bin Ziyaad mempunyai
mutaba’ah dari:
1. Sufyaan bin Sa’iid.
Diriwayatkan dari beberapa jalan,
yaitu dari:
a. Yaziid bin Haaruun; sebagaimana
diriwayatkan oleh Al-Haakim 2/319 – dan dari jalannya Al-Baihaqiy dalam
Al-Asmaa’ wash-Shifaat 2/126 no. 693 -: Telah menceritakan kepada kami
Asy-Syaikh Abu Bakr bin Ishaaq: Telah memberitakan Muhammad bin Riih As-Sammaak:
Telah menceritakan kepada kami Yaziid bin Haaruun: Telah memberitakan Sufyaan
bin Sa’iid, dari ‘Ubaid Al-Kaatib Al-Muktib, dari Mujaahid, dari Ibnu ‘Umar
radliyallaahu ‘anhumaa, ia berkata: “.....(al-hadits)...”.
b. Abu Ishaaq Al-Fazzaariy;
sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Aajurriy dalam Asy-Syarii’ah 2/130 no. 801:
Telah menceritakan kepada kami Ja’far bin Muhammad Ash-Shandaliy, ia berkata:
Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Muhammad Al-Marwaziy, ia berkata:
Telah mengkhabarkan kepada kami Mu’aawiyyah bin ‘Amru dan Abu Shaalih, mereka
berdua berkata: Telah menceritakan kepada kami Abu Ishaaq Al-Fazzaariy, dari
Sufyaan, dari ‘Ubaid Al-Muktib, dari Mujaahid, dari Ibnu ‘Umar radliyallaahu
‘anhumaa, ia berkata: “.....(al-hadits)...”.
c. Ishaaq bin Azraq; sebagaimana
diriwayatkan oleh Abusy-Syaikh dalam Al-‘Adhamah 2/578-579 no. 213: Telah
menceritakan kepada kami Ibraahiim bin Muhammad: Telah menceritakan kepada kami
Al-‘Alaa’ bin Saalim: Telah menceritakan kepada kami Ishaaq bin Azraq, dari
Sufyaan, dari ‘Ubaid Al-Muktib, dari Mujaahid, dari Ibnu ‘Umar radliyallaahu
‘anhumaa, ia berkata: “.....(al-hadits)...”.
d. ‘Abdurrahmaan bin Mahdiy;
sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Baththah dalam Al-Ibaanatul-Kubraa no. 1285:
Telah menceritakan kepada kami Abu Haamid Al-Hadlramiy, ia berkata: Telah
menceritakan kepada kami Bundaar, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami
‘Abdurrahmaan, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Sufyaan, dari ‘Ubaid
Al-Muktib, dari Mujaahid, dari Ibnu ‘Umar, ia berkata: “.....(al-hadits)...”.
e. Muhammad bin Katsiir; sebagaimana
diriwayatkan oleh Al-Laalikaa’iy dalam Syarh Ushuulil-I’tiqaad no. 729: Telah
mengkhabarkan kepada kami Al-Husain bin ‘Umar: Telah mengkhabarkan kepada kami
Ahmad bin Al-Hasan, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Ismaa’iil bin
Ishaaq, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsiir, ia
berkata: Telah mengkhabarkan kepada kami Sufyaan Ats-Tsauriy, dari ‘Ubaid
Al-Muktib, dari Mujaahid, dari Ibnu ‘Umar, ia berkata: “.....(al-hadits)...”.
2. Syu’bah; sebagaimana diriwayatkan oleh
Ath-Thabariy dalam Tafsiir-nya 20/145: Telah menceritakan kepada kami
Ibnul-Mustannaa, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Ja’far, ia berkata: Telah mengkhabarkan kepada kami Syu’bah, ia berkata: Telah
mengkhabarkan kepadaku ‘Ubaid Al-Muktib, ia berkata: Aku mendengar Mujaahid
rahimahullaahu ta’ala menceritakan dari Ibnu ‘Umar radliyallaahu ‘anhumaa, ia
berkata: “.....(al-hadits)...”.
Diriwayatkan juga oleh Abusy-Syaikh
dalam Al-‘Adhamah 5/1555-1556 no. 1018: Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Al-‘Abbaas bin Ayyuub: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Al-Mustannaa: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far, selanjutnya
seperti riwayat di atas.
Adz-Dzahabiy rahimahullah menghukumi
sanad riwayat ini jayyid. Adapun Al-Albaaniy rahimahullah menghukumi sanad
riwayat ini shahih, dan inilah yang benar sebagaimana yang rekan-rekan lihat di
atas (Mukhtashar Al-‘Ulluw, hal. 105)
Riwayat ini mauquuf, namun dihukumi
marfuu’.
Riwayat ini merupakan tambahan
keterangan dari yang difirman Allah ta’ala:
قَالَ يَا إِبْلِيسُ
مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنْتَ مِنَ
الْعَالِينَ
“Allah berfirman: "Hai iblis,
apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua
tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk
orang-orang yang (lebih) tinggi?" (QS. Shaad: 75)
Yaitu, ada tiga makhluk lain selain
Adam yang Allah ta’ala ciptakan dengan tangan-Nya. Sifat tangan ini adalah
hakiki, bukan majaz sebagaimana pemahaman kelompok Asyaa’irah dan yang sepaham
dengan mereka.
Abu Bakr Al-Ismaa’iliy rahimahullah
berkata:
وخلق آدم عليه السلام
بيده ، ويداه مبسوطتان ينفق كيف يشاء بلا اعتقاد كيف يداه إذ لم ينطق كتاب الله تعالى
فيه بكيف
“Allah menciptakan Adam
‘alaihis-salaam dengan tangan-Nya, dan kedua tangan-Nya terbuka memberikan
(karunia kepada makhluk) sebagaimana yang Ia kehendaki, tanpa disertai
keyakinan penentuan kaifiyah kedua tangan-Nya; yaitu ketika tidak ada penjelasan
di dalam Kitabullah tentang kaifiyah tersebut”. (‘Aqiidah Ahlil-Hadiits, hal.
51)
Baca Juga: Allah Memiliki Dua Tangan (Sifat Dua Tangan Allah)
Catatan Penting:
Allah ta’ala berfirman:
وَالسَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا
بِأَيْدٍ
“Dan langit itu Kami bangun dengan
kekuasaan (Kami)”. (QS. Adz-Dzaariyyaat: 47)
Kata aid (الأيد) dalam ayat tersebut bukan merupakan bentuk jamak dari yadd (اليد), akan tetapi kata itu memang asalnya adalah aid yang artinya
adalah kekuatan (al-quwwah), sebagaimana dijelaskan Ibnul-Mandhuur dalam
Lisaanul-‘Arab dan penulis Mukhtaarush-Shihah.
Ini saja yang dapat dituliskan,
semoga ada manfaatnya.
Wallaahu a’lam bish-shawwaab.
Penulis: Abul Jauzaa’
(Alumnus IPB & UGM)
Editor: Ahmadi As-Sambasy
Cilacap – Jawa Tengah
Posting Komentar untuk "Allah Menciptakan Empat Hal dengan Tangan-Nya"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.