Untukmu Yang Telah Menikah
للمتزوجين !!!
سألت
امرأة الشيخ ناصر الدين فقالت: يا شيخ قبل زواجي كنت فتاة صوامة قوامة ..أجد لذة للقرآن
عجيبة .. والآن فقدت حلاوة الطاعات ..
قال:- ما هي أخبار اهتمامك بزوجك؟!
قالت:
يا شيخ أنا أسألك عن القرآن والصوم والصلاة وحلاوة الطاعة ..وأنت تسألني عن زوجي ؟!
قال:
نعم يا أختي .. لماذا لا تجد بعض النساء حلاوة الإيمان ولذة الطاعة وأثر العبادة؟!
قال
صلى الله عليه وسلم: (ولا تجد المرأة حلاوة الإيمان حتى تؤدي حق زوجها)
)صحيح
الترغيب ۱۹۳۹(
Tertulis dalam kisah...
ð Seorang wanita
(istri) bertanya kepada Syaikh Nashiruddin rahimahullah: “Wahai Syaikh, sebelum
menikah, dahulu saya adalah seorang gadis yang rajin puasa, rajin sholat malam,
saya merasakan nikmat yang luar biasa dalam membaca Al-Qur'an, dan sekarang
manisnya ketaatan telah hilang (tak lagi saya rasakan walaupun saya masih
mengamalkan ibadah-ibadah tersebut, pen).”
ð Maka Syaikh pun
bertanya: “Bagaimanakah diri anda dalam mementingkan suami anda?”
ð Maka wanita itu
pun bertanya: “Wahai Syaikh, saya bertanya kepada anda tentang Al-Qur’an,
puasa, sholat dan manisnya ketaatan, dan (tetapi mengapa) anda (malah) bertanya
tentang (muamalah saya dengan) suami saya?”
ð Syaikh pun
berkata: “Iya wahai saudariku (aku faham apa yang kamu tanyakan, pen), (aku
bertanya demikian karena suatu alasan yang In
sya Allah berkaitan dengan pertanyaanmu, pen), mengapa sebagian wanita
(istri) tidak mendapati manisnya iman, nikmatnya ketaatan dan dampak positif
ibadah?”
Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَلَا تَجِدُ الْمَرْأَةُ
حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ حَتَّى تُؤَدِّي حَقَّ زَوْجِهَا
“Seorang wanita (istri) tidak akan merasakan manisnya
keimanan sampai ia memenuhi hak suaminya.” (Shahih at Targhiib: 1939)
Demikianlah hendaknya seorang istri benar-benar bersemangat
membahagiakan suaminya, agar ia dimudahkan dalam melakukan ketaatan dan
merasakan manisnya keimanan.
Hendaknya seorang suami juga benar-benar berusaha
membahagiakan istrinya, sehingga ia mendapatkan predikat sebagai orang yang
terbaik.
Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ
لِنِسَائِهِمْ
“Orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang
paling baik terhadap wanita-wanitanya(*) .” (HR. Ibnu Majah: 1968)
(*) Wanita-wanitanya: Biasa diartikan Istrinya. Namun bisa
juga mencakup arti: ibunya, neneknya, cucu perempuannya, saudarinya, bibinya,
keponakan perempuannya.
Mutarjim:
Ahfadl
Saefuddin Bin Bahruddin Bin Musthafa Bin Masyhuri Al-Ulujamiy
Cilacap
– Jawa Tengah
Posting Komentar untuk "Untukmu Yang Telah Menikah"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.