Sakit Hatinya Para Kiyai Penebar Kesesatan Terhadap Para Da'i Ahlussunnah wa Al Jama'ah
Kaum penyesat di akhir zaman berupaya
sangat keras untuk mencampur aduk syariat dengan otak dan akalnya. Ada yang mengaku
paham dan ahli dalam masalah fikih, ada juga yang mengaku ahli dalam tashawwuf
dengan kata-kata isyarat. Namun Justru tanpa sadar dia menampakkan kekerdilan
dan kebodohannya dalam bersyariat dan beragama.
Mereka merusak agama dengan
kepandaian cakap filsafatnya. Ummat di goreng dengan merekayasa bahasan fikih
ala tashawwuf mereka.
Oleh sebab itu, Maka kami katakan, “sesungguhnya
Nabi tidak pernah mengajarkan ilmu tashawuuf, tidak pula menyebut apalagi
membahasnya. Coba sebutkan di kitab dan hadits mana dari kitab imam empat
madzhab, baik itu hanafi, malik, syafi'i, atau hanbali yang menjelaskan bahwa Nabi
mengajarkan ilmu tashawwuf, ilmu filsafat, ilmu tarikat. Karena itu semua hanya
pengakuan semata dan tak berdasarkan hujjah.”
Kami katakan pula, “cukuplah bagi
ummat untuk membahas ilmu syar'i dengan pemahaman fikih para sahabat, tabi'in
dan dari lisannya para imam yang empat. Tidak perlu lewat kajian tashawwuf, ilmu
kalam, filsafat, tarikat. Mengapa ? karena semua itu tidak ada hubungannya
dengan ilmu syari’at.
Sungguh, sangat besar kerusakan yang muncul
dari ilmu-ilmu yang nyleneh tersebut, diantaranya yaitu menjadikan otak-otak
atau akal-akal manusia semakin membangkang dari dakwah sunnah dan tauhid yang
mulia seperti yang telah Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam ajarkan. Sejak
dahulu kala, kaum bid'ah hanya bersilat lidah, pandai mencela, menuduh, dan menghina.
Kita sepakat apabila terdapat suatu
urusan dalam agama apabila kembali pada dalil-dalil lewat fikihnya imam yang empat,
tapi kita tidak akan sepakat apabila kembali pada ilmu tashawwuf dan ilmu tarikat
serta yang semisalnya, karena ilmu-ilmu tersebut justru malah tambah
menyesatkan.
Semenjak munculnya tashawwuf, mulai rusaklah
syariat yang murni. Kemudian muncullah perkara dan rekayasa dalam beragama di
tubuh umat islam serta munculnya berbagai cara baru lainnya dalam beragama.
Maka wajar apabila orang-orang bertasawuf dimana-mana mereka paling kuat
menentang sunnah atau dakwah tauhid. Sehingga muncul kembali adat-adat jahiliyah
yang berkembang untuk menolak dan menentang dalil Naqli dengan apapun alasan
mereka. Hal itu terjadi akibat dari ilmu tarikat, tashawwuf dan yang semisalnya
yang mereka pelajari. Buktinya sangat banyak di kampung-kampung atau daerah
bahkan saat ini sudah mencemari generasi di bangku-bangku kuliah yang
mementahkan syariat akibat dari ilmu tashawuuf dan filsafat serta yang
semisalnya.
Berbeda dengan dakwah sunnah, ia
adalah dakwah yang membawa kebaikan dari Tuhan Semesta Alam.
v Dakwah Sunnah yang
berhasil menutup aurat kaum wanita.
v Dakwah Sunnah yang
tegas menjelaskan kesesatan syi'ah.
v Dakwah Sunnah yang
berhasil menyadarkan kaum periba, pemusik, pecandu narkoba dan pecandu
kesyirikan dimana-mana.
v Dakwah Sunnah yang
berhasil menyingkirkan adat-adat jahiliah masyarakat.
v Dakwah Sunnah yang
berhasil memakmurkan masjid yang dahulu bagaikan kuburan.
v Dakwah Sunnah yang
menyelamatkan ummat dari guluw pada tokoh dan TBC (Tahayyul, Bid’ah dan
Churafat).
v Dakwah Sunnah yang
sangat logis diterima oleh masyarakat yang berperadaban tinggi.
v Dakwah Sunnah yang
mampu tegas melarang mendemo penguasa dan berkudeta.
v Dakwah Sunnah yang
mampu menghalau kuburan kiyai-kiyai dari masjid.
v Dakwah Sunnah yang
berhasil mengajak membangun masjid tanpa memberatkan masyarakat.
v Dakwah Sunnah yang
di akui di dua tanah suci dan menjadi dakwah serta seruan Makkah dan Madinah.
v Dakwah Sunnah yang
menentang ilmu kalam, tashawwuf, tarikat, liberal, sekuler dan yang semisalnya.
v Dakwah Sunnah yang
berhasil membersihkan syariat dari segala bid'ah dalam agama di seluruh daerah.
Selain dakwah sunnah, keberhasilan
mereka hanya menghibur ummat dengan musik, drama, lelucon, kisah dusta, hiburan
malam, pesta malam, perkemahan hutan, campur baur laki dan wanita gaya sekuler,
menghalalkan jabat tangan dengan wanita, membuat hikayat dusta, membuat Qasidah-Qasidah
yang melalaikan, mendidik generasi pemusik, perokok, melagukan sya'ir-sya'ir
syirik, bertawasul ala syirik, tabaruk ala syirik dan lain-lain.
Ingat...!!!
Imam Syafi’i pernah berkata:
“Barang siapa yang belajar ilmu filsafat
atau kalam, maka sebelum sore hari dia akan berubah menjadi gila, barang siapa
yang bertasawuf maka ia zindiq, Dasar ilmu tashawwuf adalah kemalasan.”
Ya... Malas, sangat malas dari
belajar sunnah, Sangat malasnya dari belajar akidah salaf, Sangat malasnya dari
mendakwahkan akidah tauhid. Adapun kesukaan mereka justru adalah ilmu cerita-cerita
buatan, hikayat bualan, ilmu-ilmu mistis, ilmu kasyaf ghoib, ilmu logika untuk
menentang sunnah Nabi.
KESIMPULANNYA:
Mereka para kiyai tashawwuf dan
tarikat serta filsafat dan yang semisalnya menjadi penentang terhadap sunnah
dakwah tauhid, dimana semua kajian dan ceramah kiyai-kiyai Filsafat dan yang
semisalnya menentang bahasan para ust. salaf. Itulah bukti keburukan mereka
atas ilmu yang mereka pelajari.
Maka untuk mengahadapi mereka cukup
dengan mendakwahkan akidah yang lurus pada ummat, maka ummat akan mulai sadar
sendiri apa itu kebenaran dan apa itu kesesatan, Sehingga hal ini akan membuat Kiyai-kiyai
dan tokoh-tokoh mereka akan terus sakit hati dan kebakaran jenggot, takut kehilangan kedudukan
mereka di mata pengikutnya. Kita dakwahkan kepada ummat ini dengan hadits Nabi
bahwa semua bid’ah itu adalah sesat lagi menyesatkan. Maka orang-orang yang otaknya
tercuci dengan ajaran tashawwuf akan murka dan marah kepanasan akibat serangan
dan hantaman kuat atas ilmu dan keyakinan tarikat dan racun filsafat di dalam hati mereka.
Nabi kita yang Mulia tidak pernah
mengajarkan yang namanya filsafat. Begitu pula imam empat madzhab melarang
keras dari filsafat. Namun sebaliknya mereka tokoh-tokoh penebar kesesatan
bersikeras mengajarkan filsafat dan ilmu tarikat untuk mengikat orang bodoh di
bawah kaki mereka.
Merekalah kaum yang tanpa sadar telah
memecah belah ummat ini dari pemahaman yang benar yaitu dari pemahaman ajaran
sunnah. Seluruh kajian mereka berisi ujaran celaan, makian, tuduhan, dan
kedustaan atas nama dakwah. Dan liciknya mereka adalah justru menuduh dakwah
salaf sebagai dakwah pemecah belah ummat. Jika yang dimaksud dakwah salaf adalah
dakwah pemecah belah ummat dalam hal memisahkan
dari syirik kepada tauhid, dari bid'ah menuju sunnah yang sejati, dari sesat
menuju jalan yang lurus, maka ini benar.
Saudaraku Kaum Muslimin semoga Allah
merahmati kita semua.
Jauhkanlah diri anda dari para kiyai
tashawwuf, filsafat, tarikat, kaum liberal, sekuler dan yang semisalnya yang
bergentayangan menentang sunnah Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa sallam
yang mulia.
Penulis: Abu Naadir Alby Zen
Kekerda Lotim NTB
Editor: Ahmadi As-Sambasy
Cilacap – Jawa Tengah
Posting Komentar untuk "Sakit Hatinya Para Kiyai Penebar Kesesatan Terhadap Para Da'i Ahlussunnah wa Al Jama'ah"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.