Pagi Belajar Tasawuf Sebelum Dzuhur Sudah Jadi Dungu
قال الشافعي رحمه الله:
لو أنَّ رجلاً عاقلاً تصوَّف
أوَّل النهار لم يأتِ الظُّهْر حتَّى يصيرَ أحمق
Imam Syafi’i Rahimahullah berkata:
“Kalau ada seorang yang berakal
belajar tasawuf di pagi hari, maka sebelum tiba waktu zhuhur dia akan menjadi
orang dungu (bodoh).” (Atsar Riwayat Al Baihaqi dalam Manaqib As Syafi’i:
2/207)
من تصوف تزندق
“Siapa orang yang bertasawuf, maka ia
akan menjadi zindiq.”
Padahal:
·
Tidak ada satupun dalam hadits sohih, hasan, yang
menunjukkan perintah untuk belajar tashawwuf.
·
Tidak ada satupun isyarat penyebutan istilah
tashawwuf.
·
Kalau Nabi pernah melakukan agama ini dengan cara
bertasawuf, maka pasti Nabi ajarkan pada para shohabat nya.
Adapun pembahasan tentang tashawwuf
hanya didapati dalam kitab Ihya' Ulumuddin karya Imam Al Ghazali dan kitab
kitab lainya seperti Quutul-Quluub karya Abu Talib al-Makki. Padahal Imam
Al-Ghazali sendiri taubat dari itu dan kembali merujuk pada kitab-kitab Imam Al-Bukhari,
yaitu kembali pada hadits.
Tidak ada satupun dari para shohabat,
tabi'in, imam-imam yang empat, dalam belajar dan mengajarkan ilmu tashawwuf.
Sejak munculnya ilmu tashawwuf rusak
lah pemikiran manusia tentang bersyariat, rusaklah kemurnian dalam mengamalkan
syariat hadits.
Kemudian, untuk membela diri, bahwa mereka
mempunyai dasar dalam bertashawwuf, maka mereka pun memaksakan diri untuk membuat-buat
atau mencari hadits buatan. Mereka menyandarkan tashawwuf pada jama'ah shuffah.
Ternyata mereka tidak paham siapa hakikat jama'ah shuffah.
Sejak munculnya hadits maudhu',
mungkar, bathil dalam ibadah yaitu setelah munculnya kaum syi'ah, kaum
tashawwuf.
Pangkal tashawwuf menurut imam
syafi'i adalah kemalasan, kesialan, banyak makan, berjiwa pengecut.
Dahulu ummat islam bersatu dalam
belajar ilmu hadits, dalam bersyariat hanya merujuk pada sunnah atau hadits. Namun
setelah muncul ajaran bertashawwuf barulah kemudian ummat menjadi berpecah-belah
dalam cara beribadah, berselisih dalam memahami agama. Inilah keberhasilan
musuh islam.
Munculnya bid'ah-bid'ah dalam agama
yaitu sejak munculnya ilmu tashawwuf dan racun filsafat di dunia islam. Di
motori oleh Yahudi, Nashoro, Syi'ah. Syi'ah asalnya boncengan Yahudi dan Majusi.
Dari syi'ah muncullah tashawwuf. Maka tidak heran kaum tashawwuf tidak bisa
membedakan diri mereka dengan syi'ah dalam praktiknya.
Munculnya pembagian beragama menjadi
tiga yang mengatakan, “berakidah Asy'ari, berfikir Syafi'i, bersuluk Gazali”
itu setelah munculnya ajaran bertasawuf.
Tashawwuf tidak serta-merta menjadikan
orang menjadi sesat berat dan tidak pula serta merta menjadi murtad. Namun hal
ini tergantung pada praktik dan keyakinan mereka.
Semoga Tulisan ini bermanfaat bagi kaum
muslimin. Semoga kita semua dijauhkan dari pemahaman yang menyimpang.
Penulis: Abu Naadir Alby Zen
Kekerda Aikmel LOTIM NTB
Editor: Ahmadi As-Sambasy
Cilacap – Jawa Tengah
Posting Komentar untuk "Pagi Belajar Tasawuf Sebelum Dzuhur Sudah Jadi Dungu"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.