FITNAH TANPA PUTUS, UMAT BUTUH TASHFIYYAH
Umat
islam butuh pemurnian sekaligus pembersihan dalam segenap kajian agama, mengapa?
karena kita masih terjajah dalam referensi dalam ilmu keagamaan.
Sungguh
banyak fitnah dalam hidup manusia khususnya hidup sebagai orang beriman.
Diantaranya yaitu fitnah berita buruk, adanya informasi yang tidak sehat dalam urusan penting terkait umat Islam.
Amat
sedikit dari manusia yang lulus timbangan adil dan jujur dalam pemberitaan.
Termasuk dalam kajian yang dapat di percaya dalam ucapan, sehingga banyak
terjadi penghalalan dan pengharaman tanpa bimbingan wahyu dari dalil syar'i
dari agama yang hanif. Terlebih lagi saat ini banyak terjadi kajian-kajian yang
yang sifatnya tidak ilmiah, lepas dari dalil-dalil naqli atau wahyu.
Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda:
مَنْ كَذَبَ عَلَىَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ
مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
“Barangsiapa
yang berdusta atas namaku secara sengaja, maka hendaklah dia menempati tempat
duduknya di neraka.” (HR. Bukhari no. 1291 dan Muslim no. 4)
Saat
ini, sudah terlalu banyak berita bohong, berita dusta yang tersebar dalam
kehidupan manusia sehingga mengotori hati dan telinga. Bahkan hampir di semua
lini kehidupan kita telah banyak terwarnai oleh berita hoax atau dusta. Diantaranya
yaitu:
v Kedustaan dalam pengajaran akidah, seperti menganggap
orang yang sudah mati dapat memberikan keberkahan, jin dapat memberikan
keselamatan, Bertapa di tempat-tempat angker dengan harapan mendapat ilmu
kekebalan dan lain-lain.
v Kedustaan dalam ibadah, seperti sholat nya sebagian ibu
ibu di haruskan membasuh leher sambil membaca do’a basuhan leher, di ajarkan do’a
basuhan tangan, kaki, basuhan wajah, kepala, yang semua itu tidak ada
keterangan dalam sunnah yang mulia.
v Kedustaan dalam salam saat sholat, kita lihat sebagian
bahkan banyak yang salam dari sholatnya
sambil menyapu wajahnya, mengipasi kedua telapak tangannya bagaikan
gerakan ekor kuda liar.
v Kedustaan dalam kisah kisah para Nabi dan sahabat. Masih
banyak yang bercerita dengan cerita buatan tentang kehidupan para Nabi, seperti
cerita Nabi dawud terfitnah oleh wanita, cerita Nur Muhammad, cerita bahwa yang
di sembelih adalah Ishak bukan Ismail, cerita orang sholih bernama abu nuwas
yang di kisahkan bahwa beliau sangat
humoris terkadang suka campur bohong dalam ceritanya dan guyonnya
saat berbicara. Ini adalah kedustaan.
v Kedustaan dalam kitab tafsir, seperti tafsir-tafsir
sebagian ulama yang tidak memakai tafsir bil atsar dari para sohabat, sebagian
tafsir ada yang menafsirkan huruf al muqotho'aat dengan arti tertentu. Padahal
huruf-huruf muqotho'aat tidak ada yang mengetahui artinya, sehingga hal ini di
serahkan pada Allah Azza wa Jalla. Contohnya yaitu sebagian pendusta
mengartikan yasiin sebagai berikut:
Ya
= yunus
Sin
= sulaiman
Alif
= Allah.
Laam
= lam hamba
Mim
= muhammad
Semua
ini merupakan kedustaan dalam menafsirkan ayat-ayat Allah tanpa ilmu. Jika kita
tidak mengetahui maka cukup kita katakan Allahu a' lam bimuraadihi, “Hanya
Allah saja yang tau arti kandungannya”. Tidak boleh kita takalluf atau
memaksakan diri berbuat dengan kebodohan.
v Kedustaan dalam
sifat sifat kerasulan
Kita
sering di suguhkan ceramah tentang sifat-sifat khalqiyah Nabi yang terkadang
tidak sesuai dengan biodata dalam haditsnya. Para Nabi dianggap tidak jenius,
ada yang menceritakan bahwa Nabi rambutnya melampaui pundak, Nabi punya
keturunan dari nusantara, Nabi tidak beristri lebih dari 4, Nabi berkulit sawo
matang, Nabi berambut keriting sekali, berkumis tebal, Nabi mewajibkan atau menganjurkan nikah dengan
janda bahkwan sampai mengatakan “ya kalau mau ikut Nabi nikahi saja janda”, Dan
lain-lain.
Terlalu
banyak kedustaan telah tersebar, baik sengaja atau tidak di sengaja. Ada 3 hal
yang melatarbelakanginya:
1. Semua itu ulah dari ikut campur orang bodoh dalam
menyampaikan dakwah islam yang mulia.
2. karena kesalahan pada referensi buku yang di baca.
3. Murni hawa nafsu kebodohan dalam rangka menyesatkan ummat
manusia.
Penulis:
Abu Naadir Alby Zen
Kekerda
aikmel lotim NTB
Editor:
Ahmadi As-Sambasy
Cilacap
– Jawa Tengah
Posting Komentar untuk "FITNAH TANPA PUTUS, UMAT BUTUH TASHFIYYAH"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.