Panduan Ringkas Dzikir Setelah Sholat Wajib/Fardhu
Setelah selesai mengerjakan shalat/Setelah
salam, hendaknya tidak langsung beranjak pergi. Karena dianjurkan untuk
berdzikir dengan dzikir-dzikir yang disyariatkan dan diajarkan oleh Nabi
Shallallahu’alaihi Wasallam. Sebagaimana diperintahkan oleh Allah Ta’ala:
فَإِذَا قَضَيْتُمُ
الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِكُمْ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ
فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
“Maka apabila kamu telah
menyelesaikan shalat(mu), berdzikirlah kepada Allah di waktu berdiri, di waktu
duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka
dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah
fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman” (QS. An Nisa:
103)
Karena dengan berdzikir setelah
shalat, dzikir tersebut akan menjadi penambal kekurang-kekurangan yang ada di
dalam shalat kita. Demikian juga dengan berdzikir, seseorang telah menyambung
ibadah dengan ibadah lain. Sehingga ia tidak merasa cukup dengan ibadah shalat
saja.
Dan dalam berdzikir setelah shalat,
hendaknya mengikuti tuntunan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dan dengan
dzikir-dzikir yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
Maka hendaknya seorang muslim ketika
setelah selesai sholat fardhhu, berdzikir kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan:
Membaca:
أَسْتَغْفِرُ
اللهَ (3x)
اَللَّهُمَّ
أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ
وَاْلإِكْرَامِ
Artinya:
“Aku memohon ampunan kepada Allah,”
(3x).
“Ya Allah, Engkau pemberi
keselamatan, dan dariMu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Pemilik
Keagungan dan Kemuliaan.” (HR. Muslim no. 591)
Membaca:
لاَ إِلَـهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ
عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ،
وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
Artinya:
“Tiada Rabb yang berhak disembah
selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya puji dan
bagi-Nya kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang
mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau
cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman
dan amal shalihnya yang menyelamatkan dari siksaan). Hanya dari-Mu kekayaan dan
kemuliaan.” (HR. Bukhari no. 844 dan Muslim no. 593)
Membaca:
لاَ إِلَـهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ
عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، لاَ
إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ، وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ
الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ
لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ
Artinya:
“Tiada Rabb (yang berhak disembah)
kecuali Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan
pujaan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali
(dengan pertolongan) Allah. Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah. Kami
tidak menyembah kecuali kepada-Nya. Bagi-Nya nikmat, anugerah dan pujaan yang
baik. Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah, dengan memurnikan ibadah
kepadaNya, sekalipun orang-orang kafir sama benci.” (HR. Muslim no. 594)
Membaca:
سُبْحَانَ اللهِ (33 ×)
اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ (33 ×)
اَللهُ أَكْبَرُ (33 ×)
لاَ إِلَـهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ
عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
Artinya:
“Maha Suci Allah (33 x), segala puji
bagi Allah (33 x), Allah Maha Besar (33 x). Tidak ada Rabb (yang berhak
disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya
kerajaan. Bagi-Nya pujaan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.” (HR.
Muslim no. 597)
– Apabila kondisi tidak memungkinkan
untuk membaca lafal tasbih, tahmid, dan takbir masing-masing sebanyak 33 kali,
Anda bisa juga mengucapkan tasbih, takbir, dan tahmid sebanyak 10 kali.
Membaca:
ٱللَّهُ لَآ
إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ
ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ
عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ
ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ
كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ
ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Artinya:
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus
(makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di
langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa
izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang
mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa
berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al
Baqarah: 255)
Membaca :
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيْمِ
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ
وَلَمْ يَكُنْ لَّهُ كُفُوًا
اَحَدٌ
Artinya:
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha
Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula
diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.” (QS. Al Ikhlas)
Membaca:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ
الرَّحِيْمِ
قُلۡ اَعُوۡذُ بِرَبِّ الۡفَلَقِۙ
مِنۡ شَرِّ مَا خَلَقَۙ
وَمِنۡ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا
وَقَبَۙ
وَمِنۡ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الۡعُقَدِۙ
وَمِنۡ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا
حَسَدَ
Artinya:
“Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai
subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatan
malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan)
penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang
dengki apabila dia dengki." (QS. Al Falaq)
Membaca:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ
الرَّحِيْمِ
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ
مَلِكِ النَّاسِۙ
اِلٰهِ النَّاسِۙ
مِنۡ شَرِّ الۡوَسۡوَاسِ الۡخَـنَّاسِ
الَّذِىۡ يُوَسۡوِسُ فِىۡ
صُدُوۡرِ النَّاسِۙ
مِنَ الۡجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Artinya:
“Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja
manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang
membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan
manusia." (QS. An Naas)
Membaca:
اللَّهُمَّ أَعِنِّي
عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Ya Allah, tolonglah aku agar bisa berdzikir kepada-Mu, dan
bersyukur kepada-Mu, serta beribadah kepada-Mu dengan baik.” (HR. Abu Daud
no.1522, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud)
Semoga Bermanfaat, Baarokallahu Fiikum.
Ahmadi As-Sambasy
Cilacap, 27 Agustus 2021
Download Juga:
Buku Dzikir Pagi Petang dan Setelah Sholat : Buka & Download
Posting Komentar untuk "Panduan Ringkas Dzikir Setelah Sholat Wajib/Fardhu"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.