Menikah Itu Sunnah Para Rasul
Saudaraku yang semoga dimuliakan oleh
Allah subhanahu wa ta’ala. Setiap insan tentu mendambakan adanya pasangan dalam
hidupnya. Bahkan manusia pertama yang Allah ciptakan dan ditempatkan disurga
dengan kenikmatan yang sangat banyak tak terhingga, namun ia pun tetap mendambakan
adanya sosok pasangan yang dapat mendampingi dirinya di surga. Maka bagaimana
lagi dengan kita yang hanya manusia biasa. Bahkan kita pun tidak tinggal
disurga. Kita tinggal di dunia yang penuh banyak berbagai cobaan dan rintangan
dalam menjalani kehidupan.
Tentu dengan kehadiran sosok seorang
pendamping dalam hidup kita, maka kita pun lebih tegar dan semangat dalam
menjalani kehidupan pahit manis didunia ini. Saudaraku yang dirahmati Allah ta’ala
perlu kita ketahui bahwa menikah adalah sunnah Para Nabi dan Rasul. Sebagaimana
disebutkan dalam firman Allah ta’ala:
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا
رُسُلًا مِنْ قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ أَزْوَاجًا وَذُرِّيَّةً
Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah
mengutus beberapa rasul sebelum kamu dan Kami memberikan pada mereka
istri-istri dan keturunan.” (QS. Ar Ra’du: 38)
Nabi kita Muhammad shollallahu ‘alaihi
wa sallam juga bersabda:
أَرْبَعٌ مِنْ سُنَنِ
الْمُرْسَلِينَ التَّعَطُّرُ وَالنِّكَاحُ وَالسِّوَاكُ وَالْحَيَاءُ
“Ada empat perkara yang termasuk sunnah para rasul: Memakai
wewangian, Nikah, bersiwak, dan rasa malu.” (HR. Ahmad 5/412)
Demikian pula Rasulullah shollallahu ‘alaihi
wa sallam memberikan semangat dan kabar gembira kepada orang-orang yang mencari
kesucian diri dengan memberikan pertolongan dari Allah. Beliau bersabda:
ثَلاَثَةٌ حَقٌّ عَلَى
الله عَوْنُهُمْ : الْمُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ الله ، وَالْمُكَاتَبُ الَّذِي
يُرِيدُ الأَدَاءَ ، وَالنَّاكِحُ الَّذِي يُرِيدُ الْعَفَافَ
“Ada tiga golongan yang berhak mendapatkan pertolongan dari
Allah: orang yang berjihad dijalan Allah, budak yang ingin memerdekakan
dirinya, dan orang yang ingin menikah untuk memelihara kesucian dirinya.” (HR.
Ahmad no. 9629 2/437 dan Tirmidzi no. 1655 4/184)
Allah subhanahu wa ta’ala sangat
mencintai hamba-hambanya yang ingin mensucikan diri dan menjauhi perbuatan yang
keji. Hal ini pun ditunjukkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dalam firman-Nya:
إِنْ يَكُونُوا
فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya: “Jika mereka fakir, maka
Allah akan mencukupi mereka dari karunia-Nya, dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nur:
32)
Menikah adalah solusi yang sempurna,
baik itu untuk menjaga nasab atau menjaga kehidupan sosial. Bahkan menikah
merupakan solusi yang paling utama, yang dengannya kesehatan terpelihara,
kenikmatan dan kesenangan jiwa menjadi sempurna serta tujuan utama dari
pernikahan tercapai. Pada dasarnya hubungan seksual itu untuk menjaga tiga perkara:
Pertama, memelihara keturunan dan
keberlangsungan spesies manusia hingga sempurna jumlah yang telah ditetapkan
oleh Allah subhanahu wa ta’ala dalam Kitab Lauh al Mahfudz.
Kedua, menjaga kesehatan tubuh yaitu mengeluarkan
sperma, yang mana apabila ditahan akan membahayakan tubuh secara umum.
Ketiga, Melepaskan keinginan, meraih
kelezatan, dan bersenang-senang dalam kenikmatan dengan pasangan.
Sebaian salaf mengatakan, “Seorang
laki-laki semestinya membiasakan dirinya akan tiga hal: Pertama, Tidak
meninggalkan berjalan, jika memerlukannya suatu hari, maka ia sulit
melakukannya. Kedua, Tidak meninggalkan makan, karena ususnya akan menyempit. Ketiga,
Tidak meninggalkan hubungan seks suami istri. Karena jika sumur tidak ditimba,
maka hilang airnya.”
Saudaraku yang dirahmati Allah ta’ala,
tentu masih banyak lagi keutamaan dari menikah. Selain menikah itu adalah
sunnah para rasul, sungguh dalam pernikahan itu terdapat banyak kebaikan dan
pahala.
Semoga bermanfaat, baarokallahu
fiikum..
تحفة العروسين
(Tuhfah Al 'Arusain)
Ahmadi As- Sambasy
Posting Komentar untuk "Menikah Itu Sunnah Para Rasul"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.