Mahalnya Nyawa Seorang Muslim Dalam Pandangan Islam
Akhir-akhir ini banyak sekali tragedi
pertumpahan darah dan pembunuhan di mana-mana seakan nyawa sangat murah
harganya, padahal melayangnya nyawa seorang muslim bukanlah hal yang sepele
tapi masalah yang sangat berat tanggung jawabnya dan pelanggaran berat terhadap
HAM.
Saudaraku, nyawa seorang
sangat dijaga dalam agama Islam. Imam asy-Syathibi mengatakan: “Seluruh umat,
bahkan semua agama bersepakat bahwa syari'at itu diletakkan guna menjaga lima
kebutuhan pokok, yaitu agama, nyawa, kehormatan, harta dan akal”. (Al-Muwafaqot 1/31).
Saudaraku, urusan nyawa
sangat berat dalam agama. Nabi Muhammad bersabda :
لَزَوَالُ
الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا أَهْوَنُ عِنْدَ اللهِ مِنْ قَتْلِ الْمُسْلِمِ بِغَيْرِ
حَقٍّ
"Hilangnya dunia
beserta isinya sungguh lebih ringan di sisi Allah daripada terbunuhnya seorang
muslim dengan tidak benar". (HR. Ibnu Majah (2668), Tirmidzi (1395), Nasai
(3998) dengan sanad shohih).
Bahkan nyawa seorang
mukmin lebih agung daripada Kabah yang mulia.
وعن ابن عمر رضي
الله عنه قال: رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم يطوف بالكعبة وهو يقول: (ما
أطيبك وأطيب ريحك، ما أعظمك وأعظم حُرْمَتك. والذي نفس محمَّد بيده، لحُرْمَة
المؤمن أعظم عند الله حرْمَة منكِ، ماله ودمه، وأن نظنَّ به إلَّا خيرًا)
Alangkah wanginya dirimu, alangkah agungnya
kehormatanmu. Dan demi Dzat yang jiwaku di tanganNya, kehormatan seorang mukmin
lebih tinggi di sisi Allah daripada kehormatanmu, hartanya, darahnya dan
prasangka buruk padanya.
Perkara nyawa juga
perkara pertama yang akan disidangkan di pengadilan akherat nanti.
أوَّلُ ما
يُقْضَى بيْنَ النَّاسِ يَومَ القِيامَةِ في الدِّماءِ.
Perkara pertama yang akan
diadili diantara manusia besok pada hari kiamat adalah masalah darah.
Saudaraku, Hukum asal
darah dan nyawa seorang muslim haram ditumpahkan tanpa alasan yang haq. Nabi bersabda di khutbah Arafah:
فَإِنَّ
دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ كَحُرْمَةِ
يَوْمِكُمْ هَذَا، فِي شَهْرِكُمْ هَذَا، فِي بَلَدِكُمْ هَذَا
"Sesungguhnya
darah-darah kalian, harta-harta kalian haram atas kalian seperti haramnya hari
ini, di bulan ini, di negeri ini". (HR.
Muslim 3009)
Nabi juga bersabda:
لاَ
يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنِّى
رَسُولُ اللَّهِ إِلاَّ بِإِحْدَى ثَلاَثٍ الثَّيِّبُ الزَّانِ وَالنَّفْسُ
بِالنَّفْسِ وَالتَّارِكُ لِدِينِهِ الْمُفَارِقُ لِلْجَمَاعَةِ
Tidak halal darah seorang muslim kecuali
dengan salah satu dari tiga hal; orang yang sudah menikah kemudian berzina,
membunuh jiwa, dan orang yang keluar
dari agamanya dan berpisah dari jama'ah. (HR. Bukhari Muslim)
Saudaraku, pembunuhan
dalam Islam merupakan dosa besar bahkan paling besar setelah dosa syirik kepada
Allah, pelakunya terancam dengan Neraka dengan siksaan yang keras.
وَمَن يَقْتُلْ
مُؤْمِنًا مُّتَعَمِّدًا فَجَزَآؤُهُۥ جَهَنَّمُ خَٰلِدًا فِيهَا وَغَضِبَ ٱللَّهُ
عَلَيْهِ وَلَعَنَهُۥ وَأَعَدَّ لَهُۥ عَذَابًا عَظِيمًا
Barangsiapa membunuh seorang mukmin secara
sengaja maka balasannya adalah Jahannam kekal di dalamnya, Allah murka
kepadanya, dan mengutuknya serta menyediakan azab yang besar baginya. (QS. An
Nisa: 93)
مِنْ أَجْلِ
ذَٰلِكَ كَتَبْنَا عَلَىٰ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ أَنَّهُۥ مَن قَتَلَ نَفْسًۢا
بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِى ٱلْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ ٱلنَّاسَ
جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَآ أَحْيَا ٱلنَّاسَ جَمِيعًا ۚ
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum)
bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan
karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan
dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan
barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia
telah memelihara kehidupan manusia semuanya. (QS. Al Maidah: 32)
Sejarah mencatat bahwa sahabat Utsman bin
Affan tatkala dikepung oleh para pemberontak,
Abu Hurairah mengatakan kepadanya: Apakah kita lawan mereka? . Beliau
menjawab: "Sesungguhnya jika kamu membunuh satu nyawa mereka berarti kamu
membunuh semua nyawa manusia". (Diriwayatkan Said bin Manshur dan
dishahihkan oleh Syeikh Shalih Al 'Ushoimi dalam Al Ghurar Min Mauqufil Atsar)
Nabi juga pernah mengabarkan bahwa orang yg
dibunuh nanti di hari kiamat akan membawa kepalanya dan kepala pembunuh sembari
urat lehernya bersimbah darah, mengadu
kepada Pemilik Arsy: ini adalah pembunuhku.
Lalu Allah mengatakan kepada pembunuh: celaka dirimu dan menyeretnya ke
neraka. (HR. Ath Thobroni dalam Al Kabir
dan dishahihkan al Albani dalam As Shahihah: 2697)
Maka hendaknya semua kita
bertaqwa kepada Allah dan mengerem diri dari pertumpahan darah baik penguasa
maupun rakyat, karena kita semua akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan
Allah.
Saudaraku, keamanan
merupakan kenikmatan besar dan kebutuhan primer bagi pribadi, masyarakat dan
negara, bahkan keamanan bagi manusia lebih penting daripada kebutuhan pangan. Nabi bersabda:
مَنْ أَصْبَحَ
مِنْكُمْ آمِنًا فِيْ سِرْبِهِ، مُعَافَى فِيْ جَسَدِهِ، عِنْدَهُ قُوْتُ
يَوْمِهِ، فَكَأنَّمَا حِيْزَتْ لَهُ الدُّنْيَا
"Barangsiapa yang
hidup secara aman perjalanannya, sehat badannya, memiliki makanan setiap
harinya, maka seakan-akan terkumpul padanya nikmat dunia".
Maka mari kita rawat
nikmat keamananan dan janganlah kita merusaknya. Nabi bersabda:
لاَ يَحِلُّ
لِمُسْلِمٍ أَنْ يُرَوِّعَ مُسْلِمًا
"Tidak halal bagi
seorang muslim untuk menakuti saudara muslim lainnya". (HR. Abu Dawud 5004
dan Ahmad 23064 dengan sanad shohih, dishahihkan al-Albani dalam Ghoyatul Marom
447).
Nabi juga bersabda:
مَنْ أَشَارَ
إِلَى أَخِيهِ بِحَدِيدَةٍ فَإِنَّ الْمَلاَئِكَةَ تَلْعَنُهُ حَتَّى وَإِنْ كَانَ
أَخَاهُ لأَبِيهِ وَأُمِّه
Barangsiapa yang
mengisyaratkan kepada saudaranya dengan besi maka Malaikat akan melaknatnya
sehingga dia meninggalkannya, sekalipun saudara satu bapak dan ibunya.
(HR. Muslim: 2616)
Aduhai, kalau
mengisyaratkan dengan senjata saja tidak boleh, maka bagaimana kiranya dengan
yang lebih besar dari itu?!! Fikirkanlah!
Sebagai renungan, marilah
kita mengambil suatu pelajaran dari sikap Imam Ahli Sunnah wal Jama'ah Ahmad
bin Hambal tatkala sebagian kalangan berkumpul di Baghdad mengeluhkan kepada
beliau pemerintahan Al-Watsiq yang menyebarkan paham bahwa Al-Qur'an adalah
makhluk dan berterus terang kepada beliau bahwa mereka tidak setuju dengan
kepemimpinannya, maka Imam Ahmad berdialog dengan mereka seraya mengatakan:
"Ingkarilah dalam
hati kalian, janganlah kalian memberontak, janganlah kalian menumpahkan darah
kaum muslimin, pikirkanlah akibat perbuatan kalian dan bersabarlah sehingga
Allah memberikan jalan keluar". (Al Adab Syar'iyyah karya Imam Ibnu Muflih
1/195-196).
Perhatikanlah jawaban
indah di atas, sebuah jawaban yang keluar dari seorang yang mendarah daging
dengan sunnah, bukan emosional dan tindakan gegabah yang tak terkendalikan,
sekalipun beliau dalam keadaan terzhalimi oleh pemerintah yang dhalim, beliau
memilih untuk bersabar daripada terjadi pertumpahan darah dan kerusakan yang
lebih besar!!.
Ya Allah, jagalah kami
dari fitnah dan lindungilah negeri kami dari kekacauan.
Penutup:
Di tengah gelombang
fitnah yang sangat dahsyat di zaman ini, kita butuh wasiat-wasiat salaf sebagai
lentera yang menyinari perjalanan kita agar berjalan menuju arah yang benar
sesuai petunjuk Allah dan rasulNya, sehingga kita selamat dunia akherat.
Dari Uqbah bin Amir رضي الله عنه bahwasanya dia bertanya kepada
Rasulullah صلى الله
عليه وسلم, “Wahai Rasulullah, apa kiat agar selamat?” Nabi صلى الله عليه
وسلم menjawab:
امْلِكْ
عَلَيْكَ لِسَانَكَ، وَلْيَسَعْكَ بَيْتُكَ، وَابْكِ عَلَى خَطِيئَتِكَ
“Jagalah lisanmu,
tetaplah di dalam rumahmu, dan menangislah atas segala kesalahanmu.” (HR.
Tirmidzi: 2406, Ahmad 5/259, dinyatakan shahīh oleh al-Albani dalam
ash-Shahīhah no. 890).
Mirip dengan ini wasiat
A'masy tatkala terjadi fitnah di zamannya, beliau mengatakan:
أنا لكم نذير !
كف رجل يده وملك لسانه وعالج قلبه
Aku memberikan peringatan
kepada kalian. Seorang diantara kita hendaknya menahan tangannya, mengerem
lisannya dan memperbaiki hatinya.
Akhirnya, kami menghimbau
kepada semuanya mari kita banyak berdoa kepada Allah di hari2 ini agar Allah
menjaga stabilitas keamanan negeri ini dari segala fitnah dan kekacauan.
Sahabat Hudzaifah bin
Yaman berkata:
ليأتين على الناس
زمان لا ينجو فيه إلا من دعا بدعاء كدعاء الغريق
"Akan datang pada manusia suatu zaman,
tidak ada yang selamat saat itu kecuali orang yang berdoa dengan doa seperti
doanya orang yang lagi tenggelam". (Diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah dalam Al
Mushannaf 6/22 dan sanadnya shahih)
Doa adalah kunci kebaikan
di dunia dan akherat. Barangsiapa yang ingin selamat dari badai fitnah yang
dahsyat maka hendaknya memperbanyak doa kepada Allah.
Ya Allah, jagalah kami
dari fitnah. Ya Allah, jagalah negeri kami fitnah.
oleh:
Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi
Posting Komentar untuk " Mahalnya Nyawa Seorang Muslim Dalam Pandangan Islam"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.